🐾part 7🐾

714 105 97
                                    

"Saat melihatnya bercerita tentang laki-laki lain dengan wajah yang bahagia, entah kenapa membuat ku tidak nyaman.
Sebenarnya ada apa dengan ku?"

.
.
.

Mentari pagi yang seharusnya menampilkan sinarnya, kini tertutup segumpal hitam awan yang akan menjatuhkan muatan nya

Netra mu melirik keadaan di luar yang cukup gelap untuk pagi hari
Tangan dengan cekatan menyusun sarapan untuk dua orang, sesekali menyaksikan detik jam yang terus berjalan

Usai menyelesaikan tugas dapur, kaki mu melangkah menghampiri kamar pemuda blond
Membuka pintu perlahan sembari mengintip keadaan di dalamnya
Terlihat sosok Bakugou yang telah selesai menautkan kancing pada seragam kebanggaan UA

"Bakugou-san, sarapannya sudah siap" tegur mu mengalihkan pandangan Bakugou
"Ya, kau makan saja dulu, aku menyusul" jawabnya yang kau balas dengan anggukan singkat lalu menutup kembali pintu kayu

Menyantap sarapan dengan perasaan was-was, memikirkan cuaca yang di rasa akan memburuk sebentar lagi
Untungnya kau sempat membeli payung sebelumnya, hingga tidak perlu memikirkan bagaimana kau akan pergi bekerja nanti

Suara derap kaki perlahan terdengar semakin jelas
Nampak pemuda beriris merah sudah bersiap dengan tas nya
Mengambil duduk berseberangan dengan mu sambil menyantap makanan yang sudah tersedia

Seakan tak menghiraukan keadaan buruk cuaca pagi hari, dirinya hanya berfokus pada sarapannya saat ini

Bakugou masih kagum dengan rasa dari masakan mu
Entah apa yang senior mu ajarkan, tapi cita rasa ini berhasil memanjakan lidah pemuda tersebut

Setelah insiden kau yang hampir membumi hanguskan dapur, Bakugou hanya memperbolehkan mu menggunakan pemanggang roti
Tidak untuk kompor dan lainnya

Seusai menikmati makan pagi kalian, kau mengambil payung biru polos yang baru kau beli
Memakai sepatu sesekali merapikan kembali pakaian yang kau kenakan

Kepala tertoleh ke belakang bermaksud untuk pamit pada sang pemilik rumah
"Bakugou-san aku per-" genggaman pada pergelangan tangan menghentikan ucapan serta pergerakan mu

Sementara si pelaku hanya menatap dalam diam, hingga tangannya mengambil alih payung biru yang kau pegang
Bingung akan sesuatu membuat bibir pun berani menyuarakan diri
"Apa payung mu rusak?"

Tidak mendapat jawaban dari orang yang kau tanyai menyebabkan urat kesal pada dahi terbentuk
"Permisi Bakugou-san" panggil mu yang hanya mendapat tatapan dari pemilik nama

Terdengar suara deru hujan yang sangat ganas tengah berjatuhan menghantam bumi

Payung terbuka lebar bersamaan dengan pintu kayu di hadapan
Kaki berjalan beriringan melangkah keluar, menunggu si pemuda selesai memasang pengaman pada pintu
Tangan besarnya membawa payung biru di antara kalian, sambil memastikan jarak agar tidak kehujanan
"Ayo"

Otak pun tak sempat menyaring informasi atas apa yang baru saja terjadi, genggaman pada tangan membawa tubuh mu mendekat pada si pembawa payung

Dentuman cepat dapat kau rasakan dalam diri mu, seakan jantung sudah tak lagi aman pada tempatnya
"Ba-Bakugou-san-"

"Kenapa kau memanggil ku dengan formal begitu? Sebelumnya kau hanya memanggil namaku tanpa ada embel-embel '-san' begitu" ujar si pria yang nampak tak ingin beradu pandang saat tengah fokus pada jalan berair di hadapan

Melirik sebentar, tatapan mu ikut fokus pada jalan
Bibir mulai berbicara di kala genggaman pada tangan akhirnya terlepas

"Nakamura-senpai yang mengajarkan ku untuk menghormati orang lain"

My Pet [Bakugou X Reader]Where stories live. Discover now