🐾part 18🐾

202 24 95
                                    

"Kau seperti permata yang berharga"

.
.
.

Tapak demi tapak melangkah, beriringan melewati berbagai bangunan yang menjulang.

Meminta bantuan dari orang yang mengenali Katsuki bukanlah perkara sulit, meski Izuku tidak memiliki waktu untuk membantu, setidaknya kau masih memiliki Shoto yang dengan senang hati memberi bantuan, mungkin.

Dirinya tidak keberatan memberi saran akan hadiah yang hendak kau beri untuk Katsuki, meski rasa sakit hati harus menyerangnya.

"Shoto-kun, kau ingin sesuatu?" tangan memilih berbagai gantung baju, terjajar rapih penuh warna.
Menatap pemuda putih merah yang tersadar dari lamun, menunggu jawaban darinya.

"Aku tidak ingin apa-apa, bukankah aku hanya menemani mu saja?" jawab santai dirinya lontar, memberi angguk disertai gumam mengerti.

Bohong jika ia tidak menginginkan sesuatu, meski tak yakin, namun iris biru abu itu terus menatap pada sebuah gelang pasangan yang menarik minat.
Entah apa yang spesial, hal yang menjadi daya tarik Shoto terletak pada gantungan permata kecil di tengahnya, warna nya persis seperti iris (e/c) mu.

Menyendu sedih, menyadari rasa sukanya yang sulit untuk lenyap, justru menghantar sakit yang makin menjadi jika ia tak kunjung melepaskan.

"Shoto-kun" manik nya bergulir, menatap lembut uluran sesuatu yang kau beri. "Apa ini?" tanya-nya meski ia tau jika arloji tangan yang kau beri adalah hadiah, katakan saja jika Shoto ingin jawaban pasti.

"Hadiah, atas semua waktu yang kau berikan padaku, juga...rasa terimakasih juga maaf dariku atas rasa suka mu pada ku, terimakasih untuk semua itu, Shoto-kun" jawab mu pasti, mengingat rasa suka tak suka yang kau rasakan dalam hati, berat juga tak tega mengatakannya, namun pilihan terbaik agar hubungan pertemanan ini tetap bertahan.

Merekah lembut, senyum tanda terimakasih untuk mu. Rasa sukanya tidaklah salah, berharap suatu saat dirinya akan bertemu wanita yang tepat untuk menggantikan posisi mu di hatinya.

🍂🍂🍂

Angin berlalu, berhembus membelai lembut semua yang di laluinya.
Gemerisik daun terdengar bak melodi di telinga, menghantar rasa tenang dalam suasana siang mu.

Gaun indah berbalut permata mungil, juga hiasan bunga lembut yang manis, sedikit terkotori dengan rerumputan hijau yang kau duduki.

"(y/n)!" satu panggilan semangat mengalihkan mu, pandangan cerah menatap anak laki-laki sepantaran.
Surai hitam nya yang terlihat lembut, bergerak halus menari tertiup angin.

"Asahi"

Bangkit menyamakan tinggi, saling beradu tatap penuh kehangatan.
"Ayo" ajak mu membawa tangan lainnya menuju tempat di mana pelayan pribadi menunggu untuk jamuan teh kecil-kecilan.

.
.
.

"Hei (y/n)-hime, apa kau tidak merasa kalau belakangan ini kau sedikit suram?"

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak secerah biasanya, bahkan aku lupa kapan terakhir kali melihat cahaya mu"

"Apa-apaan itu, cuma perasaan mu saja, Asahi"

.
.
.

Kelopak bergerak tak nyaman, membangunkan raga dari istirahat tenang.
Pandangan memburam, berselimut asap tebal menghalang penglihatan, nafas kian tercekat perkara udara yang tak lagi tersisa.

My Pet [Bakugou X Reader]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ