☾ - 15

431 163 86
                                    

alih-alih menculik. seonghwa malah mengajak seungmin duduk disalah satu kursi cafe untuk mengobrol dengannya.

sementara itu chan yang melihat keduanya menjadi dekat dibuat heran.

karna seonghwa bilang ada urusan penting sama seungmin, jadinya dia minta tolong chan buat gantiin seungmin bentar jaga kasir.

"bentar aja kak, sekali-kali.." kata seungmin dengan  puppy eyes-nya  dihadapan chan.

"yaudah gc, gue juga mau buat kopi. keburu banyak pelanggan itu" jawab chan mau-mau aja.

"makasih ya kak."

setelah mendapat anggukan dari chan, lantas seungmin pun menghampiri seonghwa yang sudah anteng duduk disalah satu bangku cafe.













































"kalau boleh tau, ultah lo kapan?"

pemuda itu langsung bertanya.

"kenapa?" tidak semudah itu seungmin memberitahukan tanggal lahirnya pada orang asing.

"tinggal jawab, susah amat." seonghwa berdecak malas, "bulan september?"

"kok tau?"

bukannya menjawab, seungmin malah melihat raut heran pada wajah lelaki dengan jubah hitam itu.

"lo gatau kenapa dipanggil virgo?"

seungmin hanya diam, sejujurnya dia tidak terlalu memperdulikan nama itu. seungmin lebih parno dirinya yang dijadikan tumbal.

"lo sebenernya niat ga sih nyerahin diri?"

"nyerahin diri?"

"loh, kok balik nanya?? ini gua yang salah orang apa gimana sih!!!"

seonghwa bingung, ya seungmin lebih bingung.

"coba kasih tau gue sedetail mungkin dari awal lo dijadikan tumbal sama saudara-saudara gue."

iya, sekumpulan aliran itu menganggap semua anggota mereka bersaudara.

seungmin menghela nafas sebelum akhirnya menceritakan semua dari awal ia pindah ke kosan, bertemu dengan wanita gila, sampai tiba-tiba saja ditunjuk menjadi tumbal.

"okeh stop!" seonghwa nyodorin telunjuknya didepan bibir seungmin untuk berhenti bercerita.























































"gue gamau tau, lo harus tetep nyerahin jiwa lo ke kita buat persembahan." katanya kemudian.

seungmin menggeleng kuat, dia tidak mau... ia pikir tadi seonghwa mau membantu, tapi ternyata tak ada gunanya.

"gue gak sudi ya! gue masih mau hidup, apa-apaan baru pindah rumah udah disuruh mati."

"mau gak mau harus mau. lo mau lari kemanapun, saudara-saudara gue bakal ngintilin. sekarang aja, beberapa dari mereka udah disekitar sini buat jagain lo supaya ga kenapa-napa sebelum waktu nya tiba."

seungmin bergidik mendengar pernyataan itu, matanya beralih melihat keluar cafe. benar saja, ada sekitar dua orang berpenampilan seperti seonghwa berdiri dijalan sebrang sedang memperhatikan dirinya.


































"atau....

matanya beralih kembali menatap seonghwa.

"kalau emang gamau, lo bisa ngelakuin ini,"

seungmin sigap menegakkan bahunya. "apa?? apa yang harus gue lakuin???"



































































"lo harus bunuh perempuan itu, ambil janinnya lalu kasih ke pendeta sekte sebagai ganti."

"itu satu-satunya cara. lagian, bayi itu sudah seharusnya dikeluarkan."

— • —

— • —

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
1. night incident ⛧ kim seungmin Where stories live. Discover now