☾ - 14

436 164 121
                                    














"cerita aja min, gue tau lo pasti lagi ada masalah. ayo ngomong, kali aja gue bisa bantu."

tidak mungkin seungmin menceritakannya sekarang. pasalnya lelaki itu masih setia berdiri didekat mereka. malahan sekarang, mata sang lawan masih sentiasa melihat kearahnya.

kan seungmin jadi salting..

maksudnya takut. dirinya panik karena lelaki itu tidak kunjung beranjak pergi dari sana.

"kak, ini temen lo gamau ditanyain dulu mau mesen apa..." ujarnya mengalihkan topik.

"eh hwa, kelupaan. mau ngopi kan? kaya biasa?" tanya chan.

lelaki berjubah hitam pemilik nama seonghwa itu mengangguk pelan.

"iya, buat kaya biasa aja."

saat orang itu menjawab chan, barulah seungmin bernapas lega karna tidak lagi menerima tatapan tajam.





seungmin menerima cash dari seonghwa, lalu mulai menghitung uang kembalian.

gejolak aneh tiba-tiba terasa ditubuhnya. seungmin merasa mual. jadi dia buru-buru lari ke toilet, sambil nutup mulut layaknya perempuan bunting kebelet muntah.

chan sama seonghwa hanya mematung ditempat melihat seungmin yang melarikan diri.
























































seungmin rasanya mau pingsan aja. dia kaget bukan main, karna sesuatu yang di muntahkan bukanlah bekas makanan atau yang lainnya.

melainkan segumpal darah merah segar.

"apa bentar lagi gue mau mati? eh, astagfirullah kim seungmin..."

bagaimana tidak berpikir aneh-aneh? dimana-mana orang muntah darah, kalau ngga sakit parah—ya mau didatengin ajal.


padahal tidak juga seperti itu, seungmin aja yang terlalu nethink.

setelah ia rasa membaik, kemudian seungmin membereskan semua kekacauan di toilet itu karna dirinya.

usai membersihkan toilet yang tadinya tercemar banyaknya bercak darah, seungmin pun melangkah keluar dan kembali ingin melanjutkan pekerjaannya.

saat akan berbelok koridor, seseorang tidak sengaja menabraknya. karena terlalu letoy, seungmin pun ambruk ke lantai.

sang pelaku kaget liat seungmin terjatuh di hadapannya. buru-buru dibantunya seungmin bangun.

"sorry, sorry, gue jalan ga liat li—"

seungmin terdiam ketika melihat seseorang yang ditabraknya.
























lelaki berjubah hitam itu lagi.

kakinya melangkah mundur ketika seonghwa mulai mendekat.

".... virgo?"

seungmin beringsuk mundur hingga punggungnya menempel dengan dinding, lelaki itu makin mendekat.




"b–bukan..."



bukan, lo salah orang...
masa seungmin harus ngomong gitu? ya kaga worth it lah.

siapapun tolong bantu seungmin mencari alasan untuk kabur.

"bukan, apa?" tanya orang itu dengan pandangan yang mengarah ke lehernya.

seungmin malah berpikir lelaki itu tengah memandangi dadanya. cepat-cepat dia menyilangkan tangan menutup dada.

seonghwa ikut sadar seungmin lagi mikir yang aneh-aneh, segera dia menarik diri.

"apaan sih lo, kaya apa aja?? gue masih lurus ya!" ucap seonghwa.

seungmin melotot, segera dia menimpal kalimat itu. "jangan ngira gue mikir yang aneh-aneh ya!"

padahal emang iya. barangkali aja seonghwa homogen. eh, maksudnya spesies homo yang bekedok jadi satanic.

seonghwa berdecih lalu membuang muka dengan tampang tamvan sambil mengibas rambutnya kebelakang.

"lo yang katanya mau jadi tumbal bulan ini?"

seungmin balik buang muka.

"bu-bukan, t-tumbal apaan? salah orang kali lo kak, " ulasnya gelagapan.

seonghwa memicingkan mata kembali berfokus ke manik hazel seungmin.

"ga mungkin salah orang, buktinya aja lo udah ditandai."

seonghwa menunjuk aksesoris yang melingkar dileher seungmin.

keningnya mengernyit lalu beralih melihat sebuah kalung yang benar-benar terpasang disana.















































"loh? sejak kapan?!"

— • —

— • —

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| park seonghwa |

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


| park seonghwa |

1. night incident ⛧ kim seungmin Where stories live. Discover now