mimpi indah

39 1 0
                                    

hari inipun aku bertanya-tanya, mengapa aku selalu mementingkan pendapat orang lain? apa pentingnya sampai aku berusaha sampai sebegininya demi terlihat baik untuk mereka?

ketika aku sudah berusaha maju selangkah sebab merasa percaya diri, namun aku malah dibuat mundur beribu langkah sebab pandangan orang lain. sebab pendapat mereka soal aku, sebab persepsi dan tanggapan mereka tentangku

seingatku, dulu aku sempat berani. aku sempat abai tentang itu karena merasa bahwa diriku baik, diriku layak, dan diriku tidak berhak ditinggalkan.

lalu mengapa semakin besar aku merasa semakin bersalah? semakin jahat, semakin tidak layak? mengapa seiring berjalannya waktu, semakin banyak yang pergi, yang menjauh, yang mundur sebab tak mau ikut terlibat?

apakah aku adalah sebuah masalah besar bila ada diantara mereka? apa aku adalah sebuah kerugian besar bila aku ingin berbaur?

kesepian, terasingkan, tidak didengar.

suaraku,
kesulitanku.

aku hendak berteriak, ingin menjerit meminta mereka menerima dengan tangan terbuka, namun suaraku tercekat. seperti hilang tertelan lagi.

waktuku penuh pemikiran tidak berguna. pertanyaan seperti, bagaimana mereka melihatku sekarang? menertawakan aku karena kesalahanku sendiri atau mengkasihani dan berlalu pergi karena tak ingin ikut terbebani?

sampai mana aku harus membangun tembok besar diantara batas-batasku dengan mereka? sampai mana aku harus memberikan batas emosiku agar tak membeludak di hadapan mereka?

sejujurnya aku hanya ingin kokoh. aku tak ingin jatuh, tak ingin lemah. sebab katamu, aku harus kuat.

jadi kuharap, semoga kehidupan berjalan lebih baik untukku.

bahkan bila aku terjatuh, terluka, tak sanggup bangkit lagi, kamu pergi tanpa bisa kupinta lagi, aku telah kehilangan tangan untuk membantuku melanjutkan perjalanan panjang ini lagi.

aku yang penakut, aku yang akhir-akhir ini lelah dengan kenyataan, memimpikan banyak hal indah di alam bawah sadarku.

mimpi yang ternyata adalah sebuah harapan bahwa semua masalah telah terselesaikan dengan mudah. rasanya bahagia, lega, penuh haru. semua perasaan yang membuatku ingin menetap lama-lama.

sayangnya aku terbangun. dan rasanya ... sedih sekali. semua perasaan bahagia, lega, juga penuh haru, mendadak lenyap digantikan perasaan campur aduk yang terus menggerogoti aku setiap hari.

lalu tanpa sadar, aku berdoa.

seandainya aku diberi kesempatan untuk merasakan perasaan itu lagi, seandainya aku bisa tidak terbangun lagi. kemudian aku tersadar bahwa ternyata aku,

memang sudah sehancur itu di sini.

menyetel lagu kuat-kuat, menangis terisak-isak, meski kuharap aku bisa berhenti, namun kadang aku berpikir supaya aku bisa lebih lepas.

seperti burung yang ingin bebas. sayangnya, aku bukan hanya takut untuk terkurung. namun juga takut untuk bebas.

monologWhere stories live. Discover now