antara benci dan kasihan

32 1 0
                                    

ada kalanya aku membenci diriku sendiri. perasaan yang menggerogoti secara perlahan-lahan hingga membuat rasa kesepian di dalam diri ini semakin besar. perasaan yang membuatku menyesali karena harus hidup seperti kehidupanku saat ini.

semua yang berjalan tidak sesuai keinginan, harapan yang semakin lama semakin tinggi di saat kemungkinan terwujud semakin kecil, kegagalan yang tidak terhitung lagi, serta penyesalan yang tidak berujung, membuat kebencian itu sudah tidak terhingga.

namun dibandingkan perasaan benci, sepertinya aku lebih banyak lagi mengkasihani diriku sendiri.

mengkasihani aku yang membenci diriku di saat aku memang sudah tidak punya harapan pada siapapun lagi.

mengkasihani diriku yang menutup mata pada orang-orang yang tulus padaku sebanyak apapun mereka menunjukkannya.

mengkasihani diriku yang menaruh standar sangat tinggi di saat aku sadar seberapa besar kesanggupan yang aku punya.

mengkasihani diriku yang kehilangan diri sendiri di saat harusnya aku menemukan jati diriku saat ini.

juga mengkasihani diriku yang masih tidak menyadari betapa besar nikmat yang Tuhan berikan untuk aku hidup di dunia ini.

aku merasa hatiku yang kosong semakin gelap tanpa cahaya sedikitpun. menyisakan kehampaan yang menyesakkan.

rasanya aku ingin memohon agar kebencian itu sedikit berkurang namun aku mempunyai harga yang sangat tinggi dalam diriku ini.

mungkin hal itu yang membuat kebencian terus berputar-putar di dalam diriku sendiri entah sampai kapan.

monologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang