katanya

63 3 0
                                    

katanya, "nanti juga selesai. jangan dianggap serius."

katanya, "kehidupan memang sulit. bukan hidup kamu saja yang sulit tapi semua orang."

katanya, "jangan mengeluh. kamu lemah."

katanya, "lupakan saja. masalahnya sudah selesai. jangan diperumit."

kali ini, suara yang kudengar adalah suara-suara nyata dari setiap pemilik bibir yang aku temui.

dalam hati, diam-diam aku mempertanyakan, "memangnya sebuah masalah akan selesai semudah itu?"

karena bagiku,
pasti ada saja saatnya yang hilang kembali diingat lagi, yang pergi kembali diharapkan datang lagi dan yang telah berlalu ingin dilewati lagi. jadi bila sesuatu dikatakan telah selesai, pasti ada saja jejak yang tertinggal.

aku adalah seseorang yang masih berharap bahwa kehilangan tidak pernah terjadi di hidupku. aku adalah seseorang yang berharap agar yang pergi bisa kembali padaku lagi. aku pula adalah seseorang yang mengharapkan masa-masa baik dalam hidupku, bisa aku lewati lagi.

sekali lagi.

aku ingin punya kesempatan sekali lagi untuk merasakan yang namanya kembali.

mereka bertanya mengapa aku tidak melupakan jejak yang tertinggal tentang masa lampau.

namun bagaimana cara untuk melupakannya, mereka hanya berbicara tanpa sekalipun memberitahu aku caranya.

ternyata aku menyadari bahwa semua orang di dunia ini adalah seorang pejuang.

pejuang sendirian untuk kehidupannya masing-masing.

pertanyaan seperti, "sampai kapan akan berjuang?"

tentunya tidak mempunyai jawaban.

monologWhere stories live. Discover now