🔞Backstreet🔞

9.4K 398 126
                                    

Cast: Mark-Jeno
Mark Dom-Jeno Bottom
Warn: BAHASA FRONTAL, KASAR, DIRTY TALK, JOROK BANGET!

Ayo spam komen🥺 kangen bales komen kalian huhu.

-------

"Si Jeno mana?"

Mark yang tengah bermain game itu mendongak, kemudian mengangkat alisnya. "Gua gak tahu, lagian dia anak MPK bukan OSIS, ngapain lu tanya ke gua?"

Haechan mendengus kesal, lalu menyelonong masuk. Dan benar saja, tidak ada sosok pemuda yang tengah dia cari, di dalam ruang OSIS, "kalau dia sampai kenapa napa, gua abisin lu." kata Haechan tajam, seraya melangkah kan kakinya pergi.

Mark tertawa geli, lalu memundurkan kursinya, menatap menggoda ke arah sosok pemuda yang tengah berada di bawah mejanya. Tepat di antara selangkangannya.

"Cowo lo noh, mau ngabisin gua katanya," kata Mark.

Jeno memutar bola matanya malas, lalu mulai keluar dari bawah meja. Badannya terasa kaku sekali, harus bersembunyi sambil membungkuk selama 5 menit. Bangsat memang.

"Bacot,"

Kekehan geli kembali terdengar, sebelum akhirnya Mark menarik pinggang Jeno. Menggesekkan hidungnya pada permukaan perut pemuda itu.

"Gua kangen,"

"Kalau sange bilang aja, mek. Gak usah ngomong kangen."

Ungkapan jujur dari Jeno, lantas membuat Mark tersenyum licik. Membawa tubuh sang kekasih untuk duduk di atas meja. Kemudian menatap nya intens.

"Kalau gua entot jangan berisik, yah sayang. Sebelah ruang OSIS itu ruang BK." ujar Mark dalam, seraya memainkan telinga Jeno. Sesekali meremas pinggang sang kekasih. "Lu yang jangan berisik waktu ngontolin, gua."

























































"Ahh- anjing!"

Benar saja, 3 menit kemudian, Jeno sudah mengangkang di atas meja, dengan penis Mark yang keluar masuk lubangnya. Rasa ngilu dan perih itu berhasil membuat badan Jeno lemas, hampir limbung ke belakang, jika tidak di tahan oleh Mark.

"Anjing, enak banget ngentod elu." ujar Mark, seraya mempercepat genjotan nya. Suara nista pertemuan antara bokong dan penis itu, benar benar memperpanas keadaan.

"Ughh.. ahh.. Mark~"

Desahan manja dari Jeno membuat Mark tersenyum senang. Pemuda tampan itu langsung berbisik di samping telinga Jeno.

"Kenapa hm? Enak di entod gua?"

Jeno tersenyum malu malu, sambil mengalungkan tangannya pada leher Mark.

"Iya enak.. ahh mmhmm.."

"Entotin lagi, yang kence- arghhh—"

Menyadari nafsunya semakin naik, Mark lantas menarik penisnya keluar. Kemudian ikut menarik kasar Jeno agar duduk di lantai. Penis mengacung milik Mark di tampar kan ke wajah Jeno. Sesekali dia goda dengan mengusap kan kepala penisnya pada bibir Jeno.

Bayangkan saja, penis keras dan berurat itu, terus menggesek wajah penuh kebutuhan milik sang pemuda manis. Membuat aroma jantan menguar jelas.

Jeno merengek untuk beberapa saat.  Lalu mengulum penis Mark sigap. Menikmati jantannya penis yang tadi menggenjot lubangnya.

"Ah bangsat, sepongan elu.. fuck,"

Mark yang tak tahan, lantas menjambak rambut Jeno, menghentak kuat penisnya hingga menyentuh tekak sang pemuda.

"Makan tuh kontol gua, ah anjing.."

Jeno kewalahan, tapi tetap sukacita menerima sodokan penis Mark di mulutnya.

"Gua crot, ughh~"

Wajah Jeno setelahnya penuh dengan sperma Mark. Sang dominan kembali mendorong tubuh Jeno agar tertidur di lantai, lalu membuka lebar kaki nya.

Meludahi anal Jeno, kemudian mengelus penis nya sendiri hingga kembali mengacung. Jujur saja, Jeno menelan ludah mendapati pemandangan di depannya itu.

"Kontol lu panjang banget,"

"Biar lu puas."

Setelahnya, Mark langsung melesakkan penisnya. Jeno yang tak siap otomatis terdorong ke belakang.

"Ahh... Pe-penuh!""

"Bangsat, sempit.."

Tak ambil banyak waktu, Mark langsung menghentak lubang Jeno, membuat sang bottom bergerak gelisah, karena tidak tau harus berpegangan pada apa.

"Pegang bahu gua," ujar Mark.

Jeno menurut, mencengkram bahu Mark sambil menunduk, melihat dengan jelas bagaimana anal nya di genjot pemuda yang berstatus pacar dari sahabatnya sendiri itu.

"Enak banget ahhh.. Mark lagi nghh.."

"Iya sayang, shhh!"

Jeno yang mendengar erangan Mark, dengan sengaja menyempitkan lubangnya, sambil mendesah tepat di depan bibir Mark. Stimulasi yang di lakukan Jeno, berhasil membuat Mark mengumpat.

"Mentok.. ughh ahh.."

"Gua keluar, fuck,"

Jeno yang keluar lebih dulu, di susul dengan Mark, mengeluarkan semua spermanya di lubang Jeno.

"Anget banget, Mark." ujar Jeno jujur, sambil mengangkang, menunjukkan lubangnya yang becek.

"Bisa banget lu bikin sange,"

"Haha,"

Keduanya bertatapan, lalu entah mengapa tiba tiba kini Jeno sudah menungging, dengan Mark yang terus memukul pantatnya.

Saat penis Mark masuk kembali, pemuda itu memeluk Jeno dari belakang. "Lubang lu emang cocok buat di entod, Jen," Jeno mengangguk lalu mendesah dengan mulut penuh Saliva.

"Iya, di entot kontol elu, bangsat!"

Mark tertawa lalu mencengkram rambut Jeno. "Emang lonte lu, di genjot gini aja udah ngeces ngeces huh?"

Jeno tak kuasa menjawab, dadanya sesak sekali. Terlalu nikmat, tubuhnya sampai bergetar.

"E-enak banget.."

Pergulatan keduanya berakhir, saat Jeno tersungkur ke depan akibat pingsan, dan Mark sendiri tampak acuh, memilih untuk terus melanjutkan genjotan nya.

"Lu emang lonte gua, Jen."






















































Fyi. Ini kasar banget??? Hehehe, jujur merinding sendiri nulisnya, tapi semoga suka. Oh iya, Miss you so much guys🥺

50 komen+100 vote= lanjut

Ps. Aku butuh couple baru

Komen disini→

Dahhh♥️

Delizioso (2)Where stories live. Discover now