38🌥️

280 19 0
                                    

38. Tak lagi sama

Sudah dua hari Gilang tidak pulang ke rumah. Semenjak cowok itu mengatakan ingin cerai, Nayara tak melihat batang hidungnya sama sekali, baik di sekolah pun tidak melihat.

Jika ditanya kuat atau tidaknya, Nayara tidak kuat. Membayangkan dirinya cerai dengan Gilang Saja, Nayara benar-benar tidak bisa.

Bukan Nayara terlalu lebay, itu memang kenyataannya.

Nayara mendapat kabar jika Gilang-suaminya itu menginap di rumah salah satu temannya. Nayara berusaha menerima, meski nyatanya itu benar-benar membuat dirinya merasa tersiksa.

Senyum manis tercetak jelas di wajah Nayara saat menatap foto dirinya dan Gilang kala itu, masih ingat foto itu di ambil saat dinner pertama kali.

Nayara terdiam dengan dada yang begitu sesak, serta pikiran yang buyar kemana-mana, hatinya tak pernah merasa tenang saat kalimat cerai itu terlontar dari mulut Gilang.

Tangannya bergerak mengelus foto itu, sesak kian menjadi hingga tak sadar matanya sudah berair. Nayara tak kuat jika harus seperti ini.

"Gilang... Ayo pulang..." Suara Nayara tertahan.

"Aku nggak bisa Gilang..., Aku butuh kamu."

🐳🐳

Nayara menginjakan kakinya di lantai rumah, cewek itu menarik nafas dalam, berharap sesak di dadanya bisa hilang namun nyatanya tetap ada.

Rasa sesak itu kembali hadir saat ia melihat selang air yang menggantung di taman, Nayara jadi teringat momen bersama Gilang saat itu.

"Gilang berenti!! Baju gue basah tau nggak,"

"Huuuu Cemen!"

Gilang terus mengarahkan selang itu pada Nayara, walaupun cewek itu misuh-misuh namun ia tetap gencar menjahili Nayara.

"Gilang!! Gue marah sama Lo ya,"

Gilang tersenyum mengejek, laki-laki itu memeletkan lidahnya membuat Nayara merasa kesal. "Bodo amat. Gue nggak denger," ucapan itu sukses membuat Nayara kesal.

"Nggak gue kasi makan tau rasa!" Ucap Nayara dengan badan yang sudah basah kuyup. Tubuhnya benar-benar dingin karena bajunya sudah basah semua.

"Pak satpam tolong ini suami saya kdrt..." Teriak Nayara dengan tubuh menggigil. Cewek itu benar-benar kesal pada Gilang.

Selang di tangan Gilang refleks terlempar begitu saja, laki-laki itu menatap Nayara dengan mata membola, "Lo apa-apaan sih, nanti dikiranya gue kdrt beneran lagi,"

"Ihh, ini emang bener kdrt yaa,"

Gilang memelas, yang benar saja seorang Gilang cowok kalem bisa kdrt sama istri? Bisa-bisa kompleks ini geger gara-gara berita hoaks yang Nayara buat.

Laki-laki itu menghampiri Nayara, memegang tangan cewek itu dengan maksud tertentu. "Dingin kan?"

"Masuk yu masuk," Gilang merangkul bahu Nayara dengan senyum manis yang di buat-buat.

Nayara menyentak tangan Gilang, memicingkan matanya menatap laki-laki di depannya. "Lo takut yaaa?"

"Hah?"

"Ngaku aja Gilang, Lo takut pak satpam datang yaa?"

"Nggak ada takut ya! Apaan sih,"

Nayara tertawa mengejek. "Halah, bohong yaa?"

CERITA KITA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang