14

2.4K 96 3
                                    

Ruangan yang didominasi warna putih itu semakin mencekam kala seorang laki-laki tampan datang, melangkahkan kaki masuk.

Dengan wajah datar ia bersandar di pintu hanya untuk memandang seorang gadis yang masih terikat di atas ranjang. Perlahan ia melangkah menuju gadis itu.

Tepat disamping ranjang ia semakin kagum dengan wajah cantik nan polos, seakan semua wanita tidak akan dapat menyaingi kecantikannya.

Mengusap pelan wajah gadis itu, hingga sang empunya terbangun. Dengan santai Ia membuka penutup mata gadis yang Ia pandangi.

Namun, gadis itu malah menatapnya takut seakan dirinya seorang iblis. Rasa kesal menghampiri dirinya kala gadis itu enggan menatapnya.

Dengan sekali tarikan baju yang gadis itu pakai sudah tidak berbentuk, hingga menampilkan bra hitam miliknya.

Tanpa sepengetahuan gadis itu, Ia telah mengambil sebuah jarum jahit di saku celananya. Dengan pelan Ia membuka mata gadis didepannya, hingga membuat gadis itu ketakutan hingga meronta meminta di lepaskan.

Ia mendekatkan jarum tepat di depan bola mata indah milik gadis itu, hingga perlahan jarum itu menusuk bola mata indah gadis didepannya, hingga lelehan cairan kental bewarna merah yang mengalir begitu deras, seakan menyusuri setiap jengkal wajah cantik itu. Lolongan yang terdengar menyayat bagaikan alunan musik yang indah nan merdu di telinganya.

Tangis pilu bagaikan senyuman menawan baginya. Ia menyukai bola mata itu, sehingga ia merusaknya. Semua yang ia suka akan Ia hancurkan hingga Ia puas.

Mendekat ke arah telinga "Luciver Kennedy Gustavo." Setelah membisikkan kalimat itu. Kenneth berlalu pergi, sembari menelfon dokter pribadi untuk mengobati mainannya.

Baginya menusuk bola mata itu merupakan sebuah tanda perkenalan yang sangat sopan.
Zhi masih menangis kala merasakan rasa panas, pedih mendera dua matanya.

Cairan merah pekat membasahi seluruh wajah hingga leher putih miliknya, rasa sakit yang mendominasi seluruh tubuh membuatnya tidak mampu bertahan hingga rasa ketenangan menyambutnya.

Sungguh mampukah Ia bertahan?

                              ...........

Pagi ini Kenneth sedang menghadiri rapat dengan para dewan direksi. Namun fikirannya sedang melalang buana entah kemana, hingga suara rekannya yang membangunkan Ia dari lamunannya.

Kenneth berdehem untuk menetralkan rasa canggung yang menderanya. Ia membenarkan posisi duduknya. Ketua pimpinan rapat dewan direksi telah memberilan keputusan yang telah di sepakati bersama.

Usai rapat Kenneth kembali ke ruangan pribadi miliknya, Ia berjalan menuju kamar yang berada di ruangan pribadinya. Memasukkan kunci ke lubangnya lalu memutarnya, kemudian membuka pintu kamar hingga menampilkan sebuah ranjang berukuran king size, laci kecil serta satu buah lemari berisi pakaian miliknya dan satu set sofa yang berada di ujung.

Tak lupa menutup pintu kamar, Kenneth berjalan ke ranjangnya lalu merebahkan diri diatas ranjang empuk miliknya, untuk melepaskan sedikit rasa penat dan lelah yang menderanya.





















"Cara berkenalan yang baik adalah ketika kamu berani menggoreskan sedikit luka."
       (Luciver Kennedy Gustavo)



Follow ig: dwi.andini6868

You're Asshole ( END) Where stories live. Discover now