L I M A B E L A S||• 15

Start from the beginning
                                    

Sudah jelas kata-kata itu tertuju padaku. Aku sudah menduga akan diserang seperti ini, dari awal tidak sedikit bangsawan yang tak menyukai Emmalya dikarenakan ia bukan keturunan bangsawan murni, ibunya, Yvonne Laurent hanyalah seorang rakyat biasa dari kerajaan tetangga. Terlebih kedekatannya dengan Rafellio mematik rasa cemburu para lady muda, membuat Emmalya semakin dijauhi.

"Tidak sepatutnya seorang bangsawan mendambakan rakyat jelata, derajat kita lebih tinggi, namun mengapa kita mengagumi sosok yang lebih rendah?"

"Bukankah seharusnya yang lebih rendah menjilati kaki yang lebih tinggi?"

Tiba-tiba segelas cairan kemerahan meluruh diatas kepala Bichea, membuat orang-orang disekitarnya menjadi ricuh dan pelakunya tak lain adalah lummia.

"Aahhh... Maafkan saya, tangan saya licin," lummia memasang wajah polos, "tapi jangan khawatir, ternyata warna jusnya sangat cocok dengan wajah cantik anda."

Bechea tertawa pelan, "Terima kasih atas pujiannya, bukannya anda seharusnya khawatir? Kecerobohan bukanlah image seorang bangsawan, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan lainnya, sepertinya tuan Pardox harus memperbaiki pendidikan putrinya."

"Namun tetap saja ada perbedaan antara pendidikan yang diberikan oleh seorang Duke dan Marquess, bukan?"

"Ouh benarkah?" Tanyaku saat langkahku mendekati mereka, awalnya aku tak mau terlibat masalah, tapi kini kesabaranku sudah habis saat lummia mulai terpojok karena membelaku, "saya tak pernah tau karena tidak pernah merasakan pendidikan bangsawan gelar lain, mungkin lady Bechea bisa menjelaskan bagaimana pendidikan yang diberikan seorang count?"

Jemari Bechea mulai bergetar dengan bibir terkatup, menahan amarah, sepertinya kata yang kulempar benar-benar menusuk tepat sasaran. Fakta bahwa pernikahan countess Hestia-ibu Bechea- dengan Duke la Solitary tak membuat Bechea menjadi seorang yang berkedudukan tinggi karena darah count yang mengalir di tubuhnya.

"saya sarankan anda seharusnya berkaca dulu sebelum berbicara, apa saya harus ingatkan posisi anda?" desisku.

"Sekarang anda tau bukan siapa yang lebih rendah?" Kutekan pundak gadis berambut ungu itu, wajahnya menatapku sengit, lalu berbisik, "jika anda sadar posisi anda, maka sekarang mulai berusahalah untuk menjilati kaki saya."

"Saya permisi dulu," Kutarik tangan lummia, mengajaknya beranjak dari tempat memuakkan itu, melirik Bechea sekilas, "Good bye, bitches."

Hiruk-pikuk suara para bangsawan yang berkumpul perlahan menjauh, aku menghela nafas lega saat sudah berada di balkon.

Hening sesaat melingkupi suasana yang canggung antara aku dan gadis berambut merah didepanku. Jujur saja rasa tak percaya masih menggelayuti hatiku, pasalnya dalam novel dijelaskan lummia itu musuh bebuyutan Emmalya dan kini gadis itu membantuku?!

"Terimakasih," kataku, memecahkan hening.

"Itu bukan hal yang besar dibandingkan apa yang anda lakukan, berkat saran anda saya jadi sadar apa yang saya lakukan itu salah," ucap lummia, dari senyum lembutnya aku tau dia tulus, "jika anda tak mengingatkan saya, mungkin saya..."

Hening lagi, lummia terdiam sesaat, menatapku dalam, lalu berdeham, "terima kasih, saya permisi dulu."

Setelah menunduk, hormat, lummia berbalik meninggalkanku yang masih membisu.

"Bukankah Anda harus mengirim surat untuk ucapan terima kasih?" Ucapku sebelum lummia menghilang dibalik pintu.

"Sebuah kehormatan dapat mengundang anda ke kediaman Pardox."

Kuhela nafas setalah punggung lummia menghilang, senyumku mengembang, lalu bergumam puas, "misi berhasil! Ahhaa... Dessert ku selamat."

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Evil Sister In Novel BL(REVISI)Where stories live. Discover now