T I G A B E L A S||•13

Comincia dall'inizio
                                    

"Eh, si an-" umpat ku tertahan, ku remas kertas, lalu membuang nya ke asal arah dengan kesal, "tunggu saja pembalasanku, kadal jadi-jadian."

Mataku terpejam, mencoba menetralkan rasa kesal ku. Bagaimana tak kesal? Susah payah aku susun jadwal dan dengan seenaknya makhluk itu batalkan, lalu apa tadi? Kencan?

Ugh.. akan ku buat kencan mu itu batal!

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Der yang entah sejak kapan sudah ikut berbaring di samping ku, membuat ku tersentak,kaget.

"Tak ada," jawab ku cepat.

Sejak hari itu, aku semakin dekat dengan Derrick. Kami mulai berbagi beberapa hal, bahkan pada hal yang tidak bisa aku bagi pada Duke, ataupun Ale. Banyak hal tak terduga yang tersimpan dalam sifatnya yang misterius, aku tersenyum, bertemu Derrick rasanya seperti menemukan teman curhat yang bisa dipercaya.

Kedekatan kami tentu memicu reaksi keras sang Duke, ia terus mengawasi jika kami bertemu. Hal yang mengejutkan, Ale juga ikut-ikutan mengawasiku. Ini sedikit menyebalkan, tapi aku memaklumi nya.

"Kudengar ada festival bunga di distrik Ellbour", ucap Der, "banyak pasangan yang datang kesana untuk berkencan, jadi-".

"Der, tunggu, tadi apa yang kau katakan? Ulangi", potongku cepat.

"Ada Festival bunga di distrik Ellbour?".

"Setelah itu".

"Banyak pasangan yang datang untuk berkencan?".

"Yaps!", Tubuhku langsung bangkit, dengan semangat 45 kaki ku melangkah kearah lemari kayu dipojok kamarku. Senyum licik terukir saat sebuah gagasan tersusun apik di kepalaku.

Tanganku mengaduk isi lemari itu, mencari-cari dan ketemu! Kuangkat Dua buah botol dengan isi cairan kuning dan hitam, lalu mencampur nya sesuai kebutuhan dan mengaduk cairan tersebut hingga berubah menjadi bening keemasan.

Tawa jahat ku menguar saat membayangkan bagaimana rencana itu berjalan.

"Der", panggilku, "apa kau memiliki setelan kemeja?"

Salah satu alisnya terangkat, "untuk apa?".

"Ayo kita kencan!".

"Hah?!".

Mata biru itu menatap ku penuh tidak percaya, sedangkan pipinya memerah. Cepat-cepat pemuda itu memalingkan wajah nya.

"Jangan salah paham dulu", sela ku menghentikan pikiran-aneh- Der saat kulihat ekspresi nya seperti tersipu (?) "Kita kencan sebagai teman".

Der berdeham, "baiklah", katanya, sekilas ada kekecewaan dimatanya.

Sebenarnya apa yang dia pikirkan?

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Aku lipat lengan kemeja Der yang kebesaran, ya tentu saja tubuh mungil ku ini tenggelam di kemeja dengan warna hitam ini, tubuhku saja hanya bisa menyamai tinggi pundaknya. Sedangkan Der mengamati peta yang tadi dibawanya.

Mata tajam itu meneliti setiap detail yang tertulis, "kita akan melewati perbatasan Eloisa sebelum masuk ke sebelah timur distrik Ellbour, sekarang kita tunggu kereta lewat yang mengarah kesana", jelas Der yang aku jawab dengan anggukan

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


Mata tajam itu meneliti setiap detail yang tertulis, "kita akan melewati perbatasan Eloisa sebelum masuk ke sebelah timur distrik Ellbour, sekarang kita tunggu kereta lewat yang mengarah kesana", jelas Der yang aku jawab dengan anggukan.

Tak lama sebuah kereta penuh dengan sayuran menghampiri kami dan untung saja tujuannya sama! Dalam perjalanan mataku disuguhkan dengan ramainya orang orang yang mempersiapkan festival, anak anak hingga Orang tua, semuanya bersuka cita.

Hingga tibalah kami di tempat tujuan, distrik Ellbour, membuat senyum licik ku melebar apalagi mataku menangkap sosok Gabriel si kadal jadi-jadian yang sedang tersenyum menatap yena.

Sesuatu yang menarik akan dimulai...

-
-
-

Hollaa!

Sebenarnya aku mau up besok tap jari aku udah gatel pengen publish sekarang yaa mau gimana lagi?


Jangan lupa tinggalkan jejak!

Good night!

Evil Sister In Novel BL(REVISI)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora