【𝐒.𝐎.𝐁 - 15】

689 77 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Danau hitam adalah persinggahan terakhir mereka setelah berjalan jalan di Hogsmeade, duduk di pohon yang telah tumbang. Lily melempar bebatuan pada danau di depannya, Joanna duduk kebosanan menatap danau sementara Alice dan Marlene menjahili satu sama lain.

"Ayo kita kembali ke kastil," ajak Joanna yang mulai bangkit dari duduknya. Menepuk bokongnya untuk membersihkan sisa debu dari pohon dan dari dedaunan kering.

"Baiklah, ayo." Lily berjalan terlebih dahulu, sedikit agak berlari.

Dengan nafas sedikit tersengal, Joanna meraih bahu Lily. Tangannya melambai pada kedua gadis di belakangnya yang berusaha untuk berjalan lebih cepat. Joanna, kembali meraih bahu Alice saat gadis itu sudah berada di samping, sementara Alice merangkul bahu Marlene. Berjalan agak sempoyongan, menaiki satu persatu tangga kastil Hogwarts yang jumlahnya tidak sedikit. Dan akhirnya mereka dapat mengistirahatkan kakinya saat tangga mulai bergerak, dan mengarah pada lukisan Nyonya gemuk. Tangga berhenti bergerak, kaki mereka kembali melangkah menuju lukisan itu.

"Cinnamon roll." Lily menyebutkan kata sandinya, lukisan tersebut terbuka. Common room lumayan ramai hari ini, mungkin mereka juga baru saja tiba dari Hogsmeade dan mungkin juga sebagian dari mereka sedang berada di perjalanan pulang. Lily berjalan menuju kursi merah dan duduk di atasnya. Merilekskan tubuhnya yang terasa lelah.

Di sebelah kiri beberapa pemuda berkumpul untuk menyaksikan permainan catur penyihir yang di mainkan oleh Corbyn dan Tom, siswa tahun ke enam.

"Kau pasti akan kalah McLaggen." Suara James terdengar, pemuda itu memanas manasi Corbyn McLaggen. Dia menatap kesal ke arah James.

"Diam Potter, jangan menggangguku," ucapnya. Lalu dia menatap papan catur tersebut, dan tersenyum kecil. "Ratu ke E-6." Perlahan, buah catur Ratu bergerak ke arah petak yang diperintahkan Corbyn. Berdiri depan buah catur kuda dan Ratu tersebut bergerak memukulkan kursi yang ia duduki pada kuda hingga hancur.

"Lihatlah." Corbyn tersenyum lebar.

"Permainan yang lumayan," ucap James, menepuk bahu pemuda itu.

"Itu permainan yang bagus, James," ucap Sirius. Pemuda itu meniup ujung papan catur yang terdapat beberapa bagian buah catur yang hancur.

Joanna menggeleng pelan, dia melanjutkan langkahnya menuju tangga untuk sampai ke kamarnya. Sebelum mencapai anak tangga keduanya, Joanna harus mendengar teriakan yang memanggil namanya. Suara laki laki, dan dia sudah dapat menebak siapa orang itu. Joanna berbalik, di depannya Sirius, sebelah tangannya ia simpan di belakang tubuhnya sendiri.

"Kau darimana saja, aku mencarimu tapi kau tidak ada. Apa kau pergi ke Hogsmeade tadi? Dan, kenapa aku tidak menemukan mu," cerocos Sirius, dengan satu kali tarikan nafas. Sedikit terlambat tapi tidak apa-apa, Joanna terkekeh geli saat Sirius sudah menyelesaikan ucapannya sekitar 30 detik yang lalu.

𝐀𝐌𝐎𝐔𝐑 || 𝑺.𝑶.𝑩Where stories live. Discover now