【𝐒.𝐎.𝐁 - 5】

946 128 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tuk ... Tuk ... Tuk

Sebuah ketukan yang berasal dari luar jendela kamar Joanna, membuat gadis yang sedang tertidur itu membuka kedua matanya. Ia menggeliat, lalu berjalan membuka jendelanya. Seekor burung hantu membantu sebuah surat di kedua kakinya, Joanna membawa surat itu ke dalam, lalu mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Ia membuka surat tersebut, lalu membacanya.  Bibir gadis itu tak henti-hentinya untuk tersenyum. Surat tersebut berisi, bahwa Sirius memberitahunya bahwa dia sangat merindukan Joanna. Dia juga menanyakan kabar gadis itu, dan jika dia ingin membalas surat yang dikirimkan oleh Sirius, kirimkan saja pada alamat rumah James. Karena dia sedang berada disana.

"Joanna, apa kau sudah bangun?"

Pintu kamar berderit, Joanna melipat kembali perkamen tersebut dan menyimpannya di atas nakas.

"Ya Mum, aku sudah bangun," jawab Joanna.

Kepala Ivana menyembul dari balik pintu. "Cepat keluar, kita makan malam bersama," titahnya.

Joanna mengangguk, lalu keluar dari kamarnya. Membuntuti Ivana yang berjalan menuju meja makan.

Dia meneguk air hingga tandas, lalu menyeka mulutnya menggunakan serbet. Setelah makan malam, dia bergegas menghampiri kedua orang tuanya yang tengah duduk berdampingan di teras rumah. Rumahnya tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil juga. Ada satu peri rumah di rumahnya, namanya Orphus. Joanna duduk diantara mereka, Ayahnya menatap kesal anaknya. Padahal ia ingin bermesraan dengan istrinya, Joanna menyengir polos.

"Dad, tidak boleh seperti itu. Selama aku di Hogwarts, kan kalian disini hanya berdua–"

"Bertiga," interupsi sang ayah.

"Ya aku tau Dad. Disini kalian hanya bertiga dengan Orphus, kalian memiliki banyak waktu untuk bersama." Joanna mencebik kan bibirnya.

"Sudah, jangan dengarkan apa kata Ayah mu," ujar Ivana, kepada anaknya.

Selanjutnya, Joanna menceritakan pengalamannya selama di Hogwarts. Begitupun orang tuanya, yang menceritakan keadaan di kediaman Dawler. Bagaimana saat Gabriel dibuat kebingungan saat berada di dunia muggle, saat Pria beranak satu itu menjerit ketakutan saat seekor tikus melewati kakinya.

"Bagaimana kau bisa dekat dengan seorang Black? Kau pasti tau bagaimana mereka," kata Gabriel.

"Sirius?" tanya Joanna.

"Ya, dia maksud Dad."

"Kami satu asrama, Dad. Dan ya, aku tau bagaimana keluarga mereka yang sangat terobsesi dengan penyihir berdarah murni. Tapi bukannya, keluarga kita sama saja?" Joanna melirik Ayahnya yang tengah menatapnya intens. Sejak dulu Gabriel sangat posesif terhadap putrinya, apalagi saat Joanna dekat dengan seorang pemuda. Dia akan terus menanyakan banyak hal, hingga membuatnya ingin sekali membuang Ayahnya sendiri. Kenapa Ibunya bisa tahan dengan suami seperti Ayahnya ini.

𝐀𝐌𝐎𝐔𝐑 || 𝑺.𝑶.𝑩Where stories live. Discover now