∷ random oneshots ∷
( random characters )
'·..➭ 𝙊𝙉 𝙂𝙊𝙄𝙉𝙂
▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰
❝ isinya hanyalah
fanfiction yang
tidak seberapa
menarik untukmu ❞
▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰
∴ fanfiction ， just for fun ∴
∴ st...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
━━┅━━━┅━━
NANAMIKENTO — itulah namanya. beliau adalah guru kesenian di sekolahku. murid-murid memanggilnya nanami-sensei. sejak pertama kali ia mengajar, nanami-sensei sudah disukai oleh banyak siswa perempuan, termasuk aku.
aku juga menyukainya.
tidak.
aku bahkan mencintainya.
namun, aku tidak pernah mengatakannya.
tentu saja, bodoh! mana ada siswi yang menyatakan cinta pada gurunya sendiri?!
ya, tadinya aku berpikiran seperti itu. tapi rupanya, akulah siswi bodoh yang pada akhirnya menyatakan cinta pada guruku sendiri.
aku sudah tidak tahan lagi memendam perasaanku selama hampir dua tahun aku bersekolah disini. sebentar lagi aku akan naik ke tahun terakhir di sekolahku, dan aku harus memberitahu perasaanku yang sesungguhnya kepada nanami-sensei sebelum aku lulus dan keluar dari sekolah ini.
"[name]-san."
seseorang memanggilku dengan suara yang familiar. aku mengangkat wajahku yang tadinya menatap buku di atas meja. aku mengulas senyum sebelum membalas panggilan itu.
"ya, nanami-sensei?"
"kemarilah!"
nanami-sensei melambaikan tangannya ke arahku, memberi perintah agar aku mendekati mejanya. saat ini dia sedang mengajar di kelasku. jadi aku melangkah ke meja yang ada di dekat papan tulis, menghampiri dirinya.
aku bisa merasakan jantungku yang berdetak dengan cepat. ini tidak normal, tapi aku selalu merasakannya setiap kali aku berada semakin dekat dengan nanami-sensei.
walau jarak kami hanya satu meter jauhnya, aku bisa langsung mencium aroma parfumnya yang begitu maskulin. perpaduan antara kayu manis dan cengkih, cocok untuk pria dewasa seperti nanami-sensei. untuk sesaat, aroma itu membuatku mabuk. tapi dengan cepat, aku menyadarkan diriku ketika nanami-sensei mulai berbicara denganku.
"setelah bel pulang sekolah, tolong datang ke ruang kesenian ya. ada yang ingin saya bicarakan denganmu," titah nanami-sensei padaku.
jantungku semakin berdetak tak keruan. aku jadi penasaran dengan apa yang akan dibicarakan oleh nanami-sensei. apa dia akan menyatakan cintanya padaku terlebih dulu?
ah, aku rasa tidak mungkin!
mana mungkin seorang pria dewasa seperti nanami-sensei menyatakan cintanya pada seorang gadis belia yang bahkan belum pernah berhubungan seks.
