"Huh! Saya pikir 'kesibukan seorang Duke Lacrux' hanyalah omong kosong sampai anda ikut campur dalam urusan tak penting ini."

Ugh... Orang yang tidak sopan.

Tak tahan lagi, aku menjulurkan kepala, mengintip, namun tak lama aku kembali menyembunyikan kepala ku saat mata langit itu melirik dan menemukan ku.

Ini gila!! Tubuhku semakin merapat ke dinding, walaupun hanya dengan cahaya mentari yang temaram, aku tau wajah itu, si pria yang tak sengaja aku 'bawa' saat Anne dan para pengawal mengejar ku di distrik Ivveneu tempo hari. Ugh... Kenapa harus bertemu seperti ini? Aku bahkan belum tuntas menghapus rasa malu ku.

"Untuk ukuran seorang murid, kau sangat kurang ajar, Der."

"Dan untuk ukuran seorang guru, anda sangat menyebalkan, tuan Duke," tungkas nya tak mau kalah.

Keningku mengernyit, informasi seperti ini tak ada di dalam novel.

"Sudahlah saya tidak mau mendengar omong kosong lagi," ucap Derrick- kalau aku tak salah, "saat ini saya harus membasmi hama yang sedang bersembunyi."

Tubuhku kian merapat ke tembok, menegang saat suara derap sepatu kian mendekat.

"Jangan mengalihkan perhatian, pembicaraan kira belum selesai," suara sang Duke membuat pemuda yang dipanggil Derrick ini menggeram kesal.

Nafasku mendesah lega saat suara sepatu itu menjauh, namun sebuah pemandangan serangga oval- coklat yang merayap dengan 3 pasang kakinya disampingku membuat ku bergidik ngeri.

apalagi jika sudah terbang....

Bagi pengidap katsaridaphobia seperti ku, kecoa merupakan makhluk mengerikan yang menyebalkan. Cepat-cepat ku tinggalkan tempat itu, berlari tanpa peduli arah yang dituju, kini hanya satu tujuan ku, menyelamatkan diri dari serangga dengan nama ilmiah periplaneta Americana linnaeus.

Memasuki ruangan yang asal kubuka pintunya. Tubuh ku meluruh kelantai, menetralkan detak jantung yang menggila, hingga suara Ale menginterupsi, membuatku tersentak, terkejut.

"Kakak?"

Kepalaku mendongak, menatap sosok Aleandro yang tak mengenakan pakaian atasnya dengan tetesan air yang berasal dari rambutnya, kulit pucat nya terlihat lembab dan halus, membuat ku menegak air liur.

Bagus! Sekarang aku seperti orang mesum.

"Euh...hai Ale," ucapku menampilkan wajah tanpa dosa, "bisa tutupi tubuh mu dulu?"

Pipinya memerah, gelagapan, baru sadar bertelanjang dada didepan seorang gadis, buru-buru Ale mengambil pakaian nya dan mengenakan nya secepat kilat.

"Ada apa kak? Kenapa kakak kemari?" Tanya Ale, mulai santai sembari menuntun ku kearah kasurnya, lalu dengan lembut mendudukkan ku di atas kasurnya, "kakak terlihat pucat."

"Ada kecoak, aku... Aku takut kecoa," cicit ku, malu.

"Lalu?"

Kutatap Ale yang kini tubuhnya hampir menyamai tinggi badan ku, menggenggam tangan nya, lalu menatap dengan binar penuh harapan,  "jadi bolehkah aku tidur bersamamu malam ini?"

Mata Ale membulat, terkejut, sedangkan wajahnya memerah, malu.

Apa ada yang salah?

-
-
-

Holla !!

Maaf baru bisa update🙏🙏Kemarin sibuk banget.

Ouh ya bagaimana chap kali ini? Memuaskan?

Tambahan

(Derrick blue eyes vers)

Apakah sesuai bayangan kalian?




Jangan lupa tinggalkan jejak

Sampai jumpa di next chapter







Evil Sister In Novel BL(REVISI)Where stories live. Discover now