Pria bertudung hitam

9 1 0
                                    

Bosan.

Setelah beberapa bulan mempelajari kemampuan master array kehidupan sebagai kepala sekte berjalan seperti biasanya.

Bukannya ingin mengeluh. Hanya saja, sikap para pelayan di pavilion beberapa bulan ini cukup berubah?

Biasanya mereka selalu lewat dengan menundukkan kepala seakan-akan mereka takut akan diterkam hewan buas hidup-hidup. Tetapi belakangan ini entah mengapa mereka lebih sering menunjukkan wajah mereka. Beberapa dari mereka juga mulai menyapaku.

Tapi yang lebih membingungkan. Apakah pelayan di pavilionku sebanyak ini?

Aku membuka pintu ruang kerja yang memperlihatkan beberapa murid luar yang di tugaskan sebagai pelayan berlalu lalang di depan tempat kerjaku.

Jujur saja, itu cukup mengganggu.

" Selamat sore kepala sekte ! " Salam serentak.

Aku hanya mengabaikan salam mereka sambil berjalan menuju kamar utama.

Tidak hanya di ruang kerja, di perjalanan mereka juga tidak berhenti menyapaku. Mengingat sikap mereka saat pertama kali aku datang ke sini tidak pernah seramai ini. Apa image ku sebagai penjahat tercela mulai menghilang ?

Memikirkan image burukku selama ini yang mulai menghilang aku sedikit tersenyum. Namun senyuman itu entah mengapa di salah pahami oleh para murid luar yang lewat. Mereka langsung menundukkan kepala dan segera pergi ketakutan.

Dari situlah aku menyadari bahwa apa yang kupikirkan tidak terbukti dan memasuki kamar tidurku.

***

Malam ini aku berencana untuk menemui Ying di central misi. Untuk memperlancar rencana melarikan diri, tentu saja aku harus mengetahui seluk beluk dunia ini.

Berpikir untuk mendapatkan sebuah peta aku menyusup keluar sekte melalui jalur yang kutempuh seperti pertama kali keluar.

Sebelumnya aku meninggalkan Xiao tu di kamarku dan membawa sebuah pedang yang kutemukan di bawah tempat tidur. Tentu daja tidak lupa untuk membawa koin emas serta kertas mantra yang sudah ku gambar pola.

Setelah tiba di pinggiran desa aku mengenakan topeng dan jubah hitamku untuk menutupi rambut karena aku lupa melepaskan hiasan di kepalaku. Takut seseorang akan mengenaliku karena hiasan itu.

" Ying "

" Ah tuan, anda kembali. Apa ada yang bisa saya bantu lagi ? " Ucapnya tersenyum.

Tanpa basa basi, aku langsung menanyakan buku tentang wilayah wilayah di kekaisaran. Lalu Ying merekomendasikan penjual buku yang mungkin memiliki informasi yang kucari.

" Kalau begitu, apa anda membutuhkan pemandu untuk mengantarkan anda ke toko buku itu ? " Ying menggosokkan telapak tangannya.

Aku menyerahkan dua koin emas ke atas meja karena kupikir aku memang membutuhkan pemandu. Ying mengambilnya dengan sigap.

" Terima kasih banyak pelanggan ! Aku cinta kamu ?! Kalau begitu, bisakan anda menunggu saya sebentar ? "

" Tidak akan memakan waktu lama, saya harus mengambil izin setengah hari sebelum pergi keluar. Anda bisa menikmati ini, Silahkan." Ying menimpali.

Dia langsung pergi kedalam ruangan pegawai dengan ceria.

***

Sambil menunggu Ying kembali aku meminum minuman yang diberikan ying. Itu manis. Apa ini alkohol?

[ BRAKkK ].

Seseorang tiba-tiba menggedor meja.

Aku melihat ke asal suara menemukan dua orang yang sedang dilerai. Satu orang pria berjubah hitam kecil sedang duduk sambil menikmati minumannya. Sedangkan satu orang berbadan besar di hentikan paksa oleh beberapa orang.

" BRENGSEK!! APA YANG BARUSAN KAMU KATAKAN?! "

" Aku berkata, pastilah itu keberuntunganmu menyelesaikan gerbang tingkat 5. Itu tidak akan berlaku untuk gerbang tingkat di atasnya. Kata-kata itu? " Ucap pria yang duduk sambil tertawa.

" BRENGSEK !! Memangnya siapa kamu mengatakan seperti itu. Hah. Kau tidak tahu siapa aku ?! hah ?! Kenapa tertawa ?! "

Sepertinya pertengkaran terjadi hanya karena ajang pamer kemampuan.

" Aku tidak mencari keributan, hanya saja menyarankan tuan yang tidak saya kenal ini untuk tidak gegabah memasuki gerbang tingkat 6. Saya melihat anda mengambil misi gerbang di papan misi barusan " Pria berjubah hitam itu berdiri lalu menepuk bahu pria besar tersebut. Terlihat tinggi mereka cukup jauh.

Namun, dalam sekejap pria besar itu langsung bertekuk lutut di kakinya. Apa yang terjadi ? Aku beranjak kaget meletakkan tangan kiriku ke sarung pedang yang ku gantung di pinggang.

Aku melihat pria besar itu berlutut melotot pucat ke arah lantai. Keringat mulai mengalir dari dahinya. Saat aku sudah mulai waspada akan terjadi pertempuran, tiba-tiba saja dari arah pintu pegawai.

[ BRAK ]

" Apa yang terjadi? Baru di tinggal sebentar kalian sudah cari masalah HAH ? "

Seorang wanita tua berambut putih keluar dari pintu pegawai. Dia keluar seperti seorang gangster.

" Apa anda pimpinan cabang aliansi di sini ? " Pria bertudung hitam melihat ke arah wanita tua yang baru masuk.

" Itu benar. Siapa kamu ?! "

Pria bertudung hitam menjatuhkan tudungnya. Tidak pernah kusangka, di balik tudung itu ada warna perak yang sangat cantik terlihat. Bukan hanya rambut perak indahnya, aku juga terkejut melihat sosok seorang anak laki-laki dengan penampilan cantik. Mata biru seperti langit cerah, bibir yang terlihat merona tanpa bantuan kosmetik.

Aku melihat di sekitar rambut bagian kirinya terdapat sedikit bercak pink. Entah kenapa sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi aku tidak dapat mengingat  dimana aku pernah melihat anak laki-laki itu.

" Aku direkomendasikan datang ke sini untuk mengikuti ekspedisi gerbang. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BL] I Became sect Leader but i dont't want to take in any discipleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang