Pria berparas cantik

36 1 0
                                    

Aku melihat keatas hanya untuk mendapati sebuah paras cantik yang mendekat ke wajahku. Aku sedikit tersipu melihat paras itu. Bagaimana tidak, dia memiliki paras cantik dan proposional. Rambut asymetry berwarna peach yang cerah. Mata biru yang seakan memancarkan cahaya bintang, bibir merah yang tidak terlalu menor dan hidung kecil mancung yang cantik.

" Hai " Orang itu tersenyum menyapaku.

" ha.. halo ? "

Aku membalas sapaannya, kemudian baru menyadari suara yang dikeluarkan orang dihadapanku cukup macho. Orang yang berdiri di hadapanku itu seorang pria ? Dengan penampilan seperti itu ?

Pria itu mengenakan T-shirt hitam, dengan kemeja lengan pendek biru yang terkancing setengahnya sembari membiarkan sisi bagian kanannya jatuh ke sikunya. Dia memegang sebuah gagang permen lolipop di tangan kanannya dan mengenakan sebuah celana pendek yang menampilkan betapa putih pahanya.

" Apa kau tidak punya pasangan ? " 

" ... "

" Mau bersenang-senang sebentar ? "

Tanpa mendengar jawabanku, pria itu langsung duduk di sampingku dengan posisi menggoda. Aku menelan ludah karena sepertinya ada sesuatu yang mengganjal tenggorokanku.

" Tidak mau ? " Pria itu sedikit memiringkan wajahnya. Wajahnya sedikit memelas, namun aku masih bisa melihat bibir yang sedikit tersenyum.

Wajah kecil itu, jika dia tidak berbicara, aku pasti akan langsung percaya jika orang lain mengatakan kalau dia adalah perempuan, tapi setelah mendengar suaranya, itu mengacaukan segalanya.

" Hmm ? "

Dia masih menunggu jawabanku, aku diam sejenak untuk memikirkan.

Tujuanku datang ke tempat ini tidak lain adalah mencari partner bercinta untuk mengobati traumaku sekaligus mencari tahu orientasi seksualku. Setelah berkeliling di dalam, aku tidak menemukan seseorang yang cocok yang bisa kudekati. Tapi mungkin jika dengan orang ini.. mungkin saja..

Tidak lama aku menganggukkan kepalaku. Aku ingin menanyakan namanya, namun dia memotong pembicaraanku.

" Kalau begitu sekarang kita "

Pria itu tersenyum kemudian mencoba melepas kemejanya. Aku yang kaget langsung menggenggam tangannya untuk menghentikan.

Apa dia bermaksud untuk melakukannya di sini ? Di tempat ini ?!

Aku melepaskan tangannya kembali dan menanyakan apakah dia mau pindah ke tempat lain. Itu karena jika kami melakukannya di sini sedikit, tidak nyaman ?

Bahkan jika tidak memikirkan kenyamanan, melakukan hal seperti ini di tempat terbuka bukan hal yang baik. Bagaimana jika seseorang tiba-tiba datang dan melihat.

" Mau pindah ke tempat yang lebih pribadi ? "

Apakah di sekitar sini ada hotel atau semacamnya?

" Hee, mau pindah tempat ? "

" Ya "

" Kalau begitu ayo, di sekitar sini ada sebuah hotel yang bagus. "

Pria itu berdiri dan mengajakku. Menyuruhku untuk mengikutinya.

Aku masih sedikit ragu karena bertanya-tanya apakah keputusanku ini sudah benar. Namun pria itu menyentuh tanganku dan menarikku. Aku tidak memiliki reaksi yang mungkin menyebabkan traumaku kambuh karena sentuhan itu. Mungkin akan baik-baik saja.

Hotel itu sungguh tidak jauh dari tempat kami bertemu karena ada jalan langsung menuju hotel dari taman.

Aku mengeluarkan tanda pengenal dan kartu kredit untuk check-in ke dalam suite room, kemudian petugas hotel memberikan kunci kamar. Aku rasa suite room pasti memiliki cukup peredam suara yang baik bukan ? Itu akan membuat kita sedikit lebih nyaman.

Pria itu tidak berbicara sampai kami tiba di dalam kamar.

Setelah pintu di tutup, pria itu langsung mendorongku jauh ke atas kasur.

 " Aku sudah menurutimu saat kamu meminta untuk pindah tempat. Kamu tidak akan keberatan jika kita mulai sekarang kan ? "

" Tu.. tunggu "

" Jangan bilang kamu ingin mandi terlebih dahulu ? Kamu tidak perlu "

 Apa-apaan pria ini, kenapa sikapnya menjadi lebih agresif? Tatapannya membuatku sedikit takut.

Pria itu menyentuh dadaku, aku mencoba untuk menggenggam pergelangan tangannya mencoba menghentikannya. Akan tetapi kekuatannya lebih besar dari yang kukira, dia berhasil merobek kemejaku karena aku sedikit memberontak, namun tiba-tiba saja dia berhenti.

" Apa ini ? "

Dia melihatnya.

Dia sudah melihatnya. Sesuatu yang selama ini selalu kusembunyikan.

[BL] I Became sect Leader but i dont't want to take in any discipleWhere stories live. Discover now