Hua Jia Yu

42 2 0
                                    

( gedebuk )

Aku memukul meja dokter psikiater di hadapanku.

" Hua jia yu, apa kau mau mati ? "

" Ahaha, bro, ada apa denganmu ? kenapa kamu memasang wajah yang seakan-akan ingin membunuhku ? "

Hua jia yu, saudara sepupuku dari keluarga ayah. Seorang dokter psikis.

" Jangan berpura-pura tidak tahu. Apa kau mengatakan sesuatu pada yi lan tentang sesuatu seperti

' kak jia mu tidak bisa tidur karena memikirkan pernikahanmu ' atau sesuatu bahkan seperti ' kamu telah mematahkan hati kakak jia mu ku yang terkasih ' atau lainnya ? "

" tidak tidak begitu, aku hanya menggodanya sedikit. Lagi pula selama ini dia orang yang tidak peka, menggodanya sedikit tidak akan mengubah apapun "

Hua jia yu memberikan alasan, namun apa yang dikatakannya benar.

Sudah lebih dari 8 tahun aku memendam perasaanku padanya. Aku malu, tidak ingin menunjukkan wajahku lagi. Seperti rasanya aku ingin mengubur diriku sendiri.

" Lalu bro, apakah keadaanmu baik ? " Hua jia yu bertanya dengan serius.

Keadaanku ?

Aku hanya membalasnya dengan senyuman pahit. Bagaimana keadaanku bisa baik? ketika orang yang ku sukai akan segera menikah.

Namun kondisiku saat ini di perparah dengan kejadian 8 tahun lalu juga.

Kalau tidak salah, hari ini, 8 tahun lalu aku mengalami peristiwa yang sangat menjijikan.

Tubuhku ini..

Aku mulai merinding dan ingin muntah.

Itu kejadian yang terjadi di tanggal ini, 8 tahun lalu. Kenapa aku mengingatnya lagi? Kejadian itu masih tergambar jelas di kepalaku.

" Bro ! "

Rasanya sesak, aku tidak bisa bernapas.

Orang-orang itu, dibalik topeng mereka semua menatapku.

Aku ingin mengatakan jangan menatapku, namun tidak ada suara yang keluar dari mulutku karena sesuatu mengganjal di mulutku. Tangan dan kaki ku terikan borgol tergantung. Mereka melucuti semua pakaianku, menertawakanku di balik topeng.

" Pergi ! "

Apa saja, kumohon jangan ingatan itu lagi.

" Bro ! " Hua jia yu mengambil beberapa dosis obat penenang dan menyuntikkannya ke leherku.

" Jangan khawatir, lupakan, lupakan semua "

Setelah mendengar suara hua jia yu yang menenangkan, sekejap penglihatanku menjadi gelap, dan aku tertidur.

Tidak ada yang terjadi. Beberapa jam kemudian aku membuka mataku. Aku melihat hua jia yu yang tertidur di kursi kerjanya sambil mendengkur.

Kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Aku bangun dari tempat tidur pasien yang empuk dan nyaman. Tempat tidur pasien itu sudah di rancang khusus agar nyaman digunakan. Aku tersenyum mengingat betapa seringnya aku mengeluh padanya tentang tempat tidur sempit yang keras.

Saat aku menurunkan kakiku Hua jia yu terbangun. Lebih tepatnya suara bel yang disangkutkan ke kakiku yang membangunkannya.

" Oh, kau sudah bangun ? "

" Kau benar-benar mati hari ini. "

" Mau kuberi dosis kedua ? "

Hua jia yu tersenyum menunjukkan suntikan berisi obat penenang yang sudah dia siapkan di atas meja.

Bukankah aku sudah pernah mengatakannya untuk tidak menyangkutkan sesuatu seperti bel di kakiku ?

[ Note : Bel yang di sangkutkan di ibu jari biasa digunakan di kamar mayat untuk mengetahui apabila ada pergerakan kecil dari tubuh mayat / hidup ]

" Lagi-lagi tahun ini tidak berhasil. "

Hua jia yu menghela napas.

Traumaku 8 tahun lalu terus menghantuiku. Entah kenapa itu semakin parah semakin aku mendekati tanggal kejadian dan semakin lebih parah di tanggal kejadian.

Namun itu membaik saat aku tahu kalau tanggal kejadian sudah lewat. Itu karena hari itu, Baek yi lan menyelamatkanku. Itu juga yang membuatku menyadari kalau aku jatuh cinta padanya.

Aku tersenyum dan mengatakan kalau hari ini aku akan pulang saja, namun hua jia yu menghalangiku.

" Masih ada satu cara yang belum kita lakukan "

Hua jia mu tiba-tiba mendekati wajahku.

" Tidak ada reaksi ? "

" Apa maksudmu ? "

Hua jia mu menaruh tangannya di daguku dan menariknya hingga bibir kami hampir saling bertabrakan.

" Kau benar-benar sudah tidak ingin hidup lagi ? "

Aku menatapnya dengan tajam.

" Tunggu-tunggu, aku hanya memeriksa. Sepertinya tidak ada reaksi jika aku ataupun yi lan mendekat. Mungkin kita bisa mencari seseorang yang bisa kau dekati secara alami ? "

" Apa maksudmu ? dan menyingkirlah "

Aku mendorong hua jia yu kemudian melepaskan bel yang terikat di kakiku.

" Bro, mari bercinta "

Aku menatap dengan tatapan ingin membunuhnya seakan-akan aku sudah gila mendengar apa yang barusan keluar dari mulut sepupuku itu. Namun dia melanjutkan bahwa bukan itu yang dia maksud.

Dia menyuruhku mencari partner bercinta. Masih sempat sempatnya dia merekomendasikanku untuk menggoda Baek yi lan, tapi aku menolak.

" Ayolah bro, itu hanya sekali ? "

" Bukan itu masalahnya. "

" Lalu apa ? Bukan dengan baek yi lan pun tidak masalah. Atau kau ingin dengan sepupumu yang tampan ini ? "

Hua jia yu bercanda.

Dia memang benar ingin memastikan sesuatu. Kemudian dia menyarankanku untuk pergi ke distrik kupu-kupu.

Dan di sini tempatku berada sekarang. Apa yang sebenarnya kulakukan ? Kenapa aku bisa berada di sini jam 3 pagi ?

Hua jia yu, begitu bertemu aku pasti akan membunuhku. Benar-benar akan membunuhmu.

Untuk mencari partner bercinta sekaligus mencari tahu orientasi seksualku, sekarang aku berada di sini.

Distrik kupu-kupu.

[BL] I Became sect Leader but i dont't want to take in any discipleWhere stories live. Discover now