Distrik Kupu-kupu

32 3 0
                                    

Ini membingungkan.

Bagaimana bisa secara tidak sadar aku mengemudikan mobilku ke tempat yang direkomendasikan Hua jia yu? Dia mungkin telah menaruh sesuatu di kepalaku. ( Hipnotis )

Distrik kupu-kupu yang akan kukunjungi tepat berada di sebelah parkiran ini. Tempat itu merupakan distrik tersembunyi yang diperuntukkan untuk orang-orang yang ingin menemukan kesenangan seksual. Sedikit berbeda dari tempat pelecehan seperti bordir dan lain lain. Tempat ini di khususkan untuk mencari koneksi, itu sebabnya tempat ini biasa dikunjungi oleh konglomerat kaya maupun artis yang mencoba menarik popularitas melalui jalur belakang.

Aku melepas jas hitam dan dasi hitamku, tidak lupa juga melepas kancing teratas lalu menggosokkan kedua tanganku ke rambut untuk membuat penampilanku acak-acak.

Apa perlu memakai kacamata? Bagaimanapun juga cukup memalukan jika ada orang yang mengenaliku pergi ke tempat seperti ini. Meskipun terdapat aturan tidak tertulis tentang siapapun yang mengunjungi distrik kupu-kupu untuk tidak membawa keluar informasi apapun. Ah, aku juga harus meninggalkan ponselku di mobil karena penggunaan ponsel di larang di dalam distrik untuk menjaga privasi.

Aku menaruh tanganku di handle pintu mobil, sempat ragu untuk membukanya. Meskipun begitu, setelah beberapa saat menjernihkan pikiranku aku memutuskan untuk keluar mobil dan jalan ke distrik kupu-kupu.

Meskipun di sebut sebagai distrik, tempat itu sama sekali berbeda. Di bagian luar gedung dua orang pria berbadan besar menjaga gerbang. Setiap orang yang masuk akan diperiksa kartu undangannya. Tentu saja, aku sudah membawa kartu undangan yang di berikan sepupuku untuk di tunjukkan kepada dua penjaga itu.

Setelah melakukan pemeriksaan kartu anggota, seorang wanita berpakaian jas menyambutku dan memberikan beberapa panduan secara singkat mengenai distrik-distrik yang ada. Kami sampai di sebuah pintu besar. Wanita itu membuka pintu tersebut dan mempersilahkankanku untuk masuk ke dalam distrik.

Itu adalah ruangan besar, namun tidak seperti ruangan pada umumnya mereka menjadikan ruangan besar tersebut sebagai sebuah distrik. Sebuah distrik di dalam ruangan. Aku melihat ke kanan dan kekiri, menemukan seseorang membagikan topeng kupu-kupu untuk di gunakan. Tentu saja beberapa orang memilih untuk menggunakan topeng, namun banyak juga yang tidak keberatan identitas mereka terlihat dengan tidak menggunakan topeng. Tentu saja aku masuk kedalam kategori yang memerlukan topeng untuk menutupi identitasku.

Seorang pelayan datang untuk menawariku minuman. Aku segera menolak dan melangkah maju menelusuri jalan distrik.

Tempat itu di penuhi nyala lampu kerlap kerlip yang menyilaukan. Sepanjang jalan, aku memperhatikan sekitarku. Banyak dari mereka yang pernah kulihat di televisi. Seperti seorang penyanyi ataupun artis yang sering tampil di acara-acara televisi. Tidak jarang juga aku melihat orang-orang yang terkenal di dunia keuangan. Kebanyakan dari mereka memang terkenal atau mengenalku membuatku sulit untuk mencari seseorang yang bisa di dekati.

Aku terus berjalan menyusuri distrik. Sampai mana jalan ini akan membawaku ?. Tidak jarang juga beberapa gadis mendekatiku menunjukkan daya tarik mereka untuk menggodaku, namun aku hanya mengabaikan mereka sampai aku berhasil menemukan ujung dari distrik kupu-kupu ini.

Ujung dari distrik ini ternyata adalah pintu keluar. Sepertinya memang tempat seperti ini tidak cocok denganku oleh karena itu aku memutuskan untuk keluar melalui pintu keluar tersebut.

Setelah melewati pintu keluar aku menemukan sebuah taman dimana beberapa pasangan yang keluar dari distrik melakukan aksi bermesraan di sana. Sungguh pemandangan yang memang sudah diduga. Aku mendekati seorang penjaga untuk menanyakan dimana tempat parkirnya ? Dia menunjuk ke arah taman dan mengatakan aku hanya perlu lurus melewati taman ini dan berbelok setelah keluar dari taman.

Ahh, aku mulai berpikir ada baiknya aku mengajak seseorang keluar bersama tadi dibandingkan harus berjalan sendiri melewati pasangan-pasangan yang sedang mabuk asmara itu. Itu sebabnya aku memilih jalan memutar namun ternyata semakin jauh dari gedung semakin banyak pasangan yang sedang melakukan hubungan intim di luar.

Saat menyusuri taman aku menemukan tempat yang lebih sepi. Mungkin aku harus menunggu di kursi itu lebih lama ? Tidak mungkin mereka akan melakukannya sampai pagi.

Aku duduk di kursi taman kemudian mulai merogoh kantong celana untuk menemukan ponselku. Aku melupakan kalau aku meninggalkannya di mobil.

Ahh, benar-benar hari yang buruk.

Saat aku sedang duduk meratapi tindakan yang kulakukan sekarang, seseorang mendekatiku.

[BL] I Became sect Leader but i dont't want to take in any discipleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang