Dengarkan perkataanku

36 4 0
                                    

" Huh? Kenapa kamu datang begitu cepat ? "

Pria di belakang itu hanya menanggapinya dengan senyuman kemudian menarik kerah T-shirt pria rambut peach tersebut.

" Anda tampaknya sudah cukup bersenang-senang. Sekarang waktunya bekerja "

" Ehh, padahal lagi seru-serunya. Sayang, sebaiknya kamu menungguku di sini. Aku akan datang menemuimu lagi segera setelah pekerjaanku. "

Pria itu menyeretnya keluar dari kamar secara paksa. Tidak lama setelah itu terdengar suara ledakan besar. Saat ku periksa, ledakan itu terdengar dari gedung di sebrang hotel. Itu adalah gedung tempat distrik kupu-kupu.

Aku bangkit dari tempat tidur hanya untuk melihat kobaran api yang terlihat jelas dari jendela besar suite room yang berada tepat di samping tempat tidur. Tempat itu hampir terbakar seluruhnya. Api besar dengan cepat merambat. Orang-orang berlari berhamburan seperti koloni semut untuk menyelamatkan diri.

" Ah, ponselku "

Aku baru ingat kalau ponselku masih berada di dalam mobil. Apakah tempat parkir itu akan baik-baik saja ?

Melihat dari seberapa besar kebakaran itu, aku merasa kalau aku harus mengambil ponselku di mobil segera sebelum itu merambat ke tempat parkir. Untuk mobil itu sendiri, sepertinya tidak mungkin keluar karena terhalang oleh orang-orang yang berlarian. Setidaknya ponsel itu, aku harus mengambilnya karena di sana tersimpan banyak kenangan penting bersama Yi lan.

Aku mengambil kunci mobil, kemudian keluar dari hotel untuk langsung pergi ke tempat parkir. Orang-orang masih berlarian dari gedung besar yang terbakar. Sepertinya tempat itu menampung lebih banyak orang. Aku mengambil jalan memutar taman dan akhirnya sampai di tempat parkir mobilku meskipun harus menerobos jalan mereka yang berlari. Syukurlah, setidaknya tempat parkir masih aman.

Aku segera membuka pintu mobil, mengambil ponsel yang kuletakkan di laci dashboard mobil.

Setelah mendapatkannya, aku segera keluar dari mobil hanya untuk mendapati suara teriakan ketakutan di sekitarku.

" Kyaaakkk "

" AWAS !!! "

Sebuah platform besar gedung yang entah bagaiman terbang dari ketinggian itu berada tepat di atas kepalaku, dan..

- BRUAKK !!!

Aku yang masih berada di sekitar mobil melihat sekeliling. Sebagian besar dari mereka yang tertimpa platform besar itu tewas seketika. Sebagian yang lebih beruntung berhasil menghindar dengan hanya terkena serpihan kecil.

Aku tidak dapat bergerak karena sebuah serpihan mobil besar yang remuk menembus perutku.

Aku juga sedikit merasakan darah yang mengucur dari kepalaku. Mungkin karena itu, tubuhku sedikit demi sedikit mulai kehilangan indra perasanya.

Aku mulai mendengar suara-suara mereka yang kesakitan dan mereka yang meminta tolong. Suara sirine pemadam kebakaran dan ambulan bercampur membuat kupingku berdenging. Tapi satu suara yang paling terdengar jelas olehku saat itu adalah suara dering ponsel milikku.

Itu adalah nada dering khusus yang sengaja ku setting untuk seseorang.

" Yi.. Lan .. "

Aku mencoba meraih ponselku yang sedikit terpental karena guncangan. Itu karena nada dering itu adalah nada dering khusus untuk Yi lan. Aku harus mengangkatnya, setidaknya aku harus mendengar suaranya untuk yang terakhir kalinya. Ku mohon, tergapailah.

Entah mengapa, ponsel itu terasa terlalu jauh. Aku tidak dapat menggapainya. Aku sedikit memaksa untuk merangkak lebih jauh meskipun itu membuat luka di perutku semakin melebar. Itu hanya untuk kesempatan terakhir berbicara dengan Yi lan.

Setidaknya untuk yang terakhir kalinya.

Air mataku yang biasa selalu ku tahan mulai tidak terbendung. Mataku menjadi buram karena mataku yang mulai berair. Namun saat itu aku masih dapat melihat sepasang kaki bercelana hitam berjalan mendekat.

Dia berhenti tepat di depan ponsel yang berdering kemudian meraihnya. Namun saat dia mengambilnya, nada dering itu sudah tidak terdengar lagi. Namun suara yang familiar terdengar sebagai gantinya.

" Hah, padahal sudah kuperingatkan untuk menungguku di sana. Tapi kenapa kamu malah berbaring di sini? "

" Guru "

[BL] I Became sect Leader but i dont't want to take in any discipleWhere stories live. Discover now