#1 - TroubleMaker

1.2K 23 0
                                    

"Gue suka sama lo dan mulai sekarang lo resmi jadi pacar gue"

Hidup gue benar-benar berubah ketika kata itu terucap tanpa dosa. Gue mungkin bakal seneng kalo kata itu keluar dari orang yang gue suka. Tapi kata itu malah terucap dari bibir seorang Aliando Syarief 'the most wanted guy' nya SMA Putra bangsa. Jujur dia sebenernya ganteng tapi sayang dia itu berandalnya putra bangsa. Tiap hari tawuran dan keluar masuk ruang BP. He is troublemaker.

"Hai sayang"

Baru gue omongin dia udah duduk di samping gue dan berlagak sok manis. Ouh gosh

"Hai"

"Nggak ke kantin?"

"Lagi males"

"Gue kesini cuma mau bilang nanti gue nggak bisa anter lo pulang"

"Noprob"

Gue awal nya sempet memuja dia 'dulu'. Secara dia ganteng and blablabla. Tapi setelah tau kalo dia troublemaker ,gue mulai ngejauh. Sekali lagi tindakan gue nggak guna, lihat diri gue sekarang 'Prilly Latuconsina pacarnya aliando syarief" . Gue bener-bener muak.

"Gue duluan ya. See you"

Thanks God! . dia enyah juga dari hadapan gue.

*

"Ali sampai kapan kamu seperti ini. Tawuran sana sini. Kamu itu sudah kelas dua belas"

Gue udah kebal denger ocehan kayak gini. Apa salah nya tawuran, mereka dulu yang cari perkara. Gue cuma memutar bola mata setiap guru BP lagi ngomelin gue. Muak tau nggak sih.

"Ya bu. Saya denger kok. Kalo ada waktu saya bakal tobat. Permisi"

Gue keluar dari ruangan menyebalkan itu. Semua orang itu sama aja mandang gue cuma sebelah mata dan selalu ngomelin gue. Gue Aliando Syarief, the most wanted guy SMA Putra bangsa. Gitu sih kata cewek-cewek. Gue emang berandalan tapi yang perlu gue tegesin sama kalian gue bukan player. Gue setia habis. Gue udah punya cewek , namanya Prilly Latuconsina. Kalo kalian pikir dia itu modis dan centil, kalian salah besar. Dia anak kelas duabelas IPA-1 , orang-orang nyebut dia nerd. Kalo kalian pikir dia pake seragam Kebesaran kalian juga salah besar. Dia cukup modis dimata gue. Cantik dengan kacamata yang membingkai mata indahnya. Kalau kalian tanya kenapa gue bisa pacaran sama dia. Jawaban nya karena dia itu beda. Gue nggak bicara tentang dandanan dia tapi tentang hati. Dia itu keliatan tulus dan baik. Tiap hari dia di bully sana sini tapi dia kebal abis ,kadang dia juga berani ngelawan. She' s mine.

Awalnya gue cuma main-main sama dia, tapi seiring dengan berjalannya waktu gue bener-bener jatuh cinta sama dia.

*

Ini berkah tersendiri buat gue ,pulang sekolah sendiri. Si cowok berandal nggak nganterin gue. Gue milih jalan kaki, lagian jarak rumah sama sekolah nggak terlalu jauh. Gue jalan sangat lambat sambil merhatiin sekitar. Rasanya cukup lega tanpa bayang-bayang ali.

"Ali"

Gue lihat seseorang lagi di lampu merah dan gue yakin banget itu ali. Ngapain troublemaker itu ngamen di lampu merah. kayak nya nggak mungkin itu ali. Itu bukan dia. Dengan langkah pelan gue jalan kedeket dia, kebetulan lampu nya lagi hijau.

"Ali"

Betapa terkejutnya gue waktu dia berbalik badan, dia bener-bener ali. Aliando syarief itu bukan berasal dari keluarga biasa, buat apa coba dia ngamen.

"Lo. Ngapain kesini?"

Oke gue mulai takut. Nggak biasa-biasa nya dia ngebentak gue.

"Gue mau pulang dan lo sendiri?"

Dia nggak jawab pertanyaan gue. Ali narik tangan gue ke sebuah rumah kardus di bawah jembatan layang. Gue takut.

"Sebenernya ada apa li?"

"Lo udah lihat kan gue ngamen."

Gue cuma ngangguk aja dan ngebiarin dia cerita.

"Gue selalu ngamen setelah nganterin lo pulang. Lo lihat anak-anak kecil di lampu merah itu--"

Gue lagi-lagi cuma ngangguk.

"Gue ngamen buat beli makanan buat mereka. Mungkin uang saku gue bisa ngeborong semua yang gue inginin tapi untuk satu hal ini gue pengen pake uang hasil jerih payah gue sendiri--"

Gue udah susah buat nafas. Ali nggak seburuk yang gue kira.

"Gue emang troublemaker seperti yang lo pikirkan--"

"Gue. Li--"

"Mata lo ngomong semua yang lo pikirin prill. Dua bulan ini lo terpaksa pacaran sama gue kan. Lo bebas sekarang prill. Lo berhak cari cowok yang lebih baik dari gue. Gue nggak pantes bersanding sama wanita sesempurna lo. Maaf udah maksa lo dulu"

"Dan gue harap lo nggak cerita ke orang-orang kalo gue kerja kayak gini"

Gue ngeblank. Ini kayak mimpi. Ali adalah seorang malaikat yang berkamuflase sebagai iblis. Dia sebenarnya baik.

"See you prill. Hati-hati pulang nya. Always love you prilly"

Ali mulai jalan ke lampu lalu lintas lagi. Gue bener-bener nggak tau harus berbuat apa.

"Kalo pada akhirnya lo ngelepas gue kayak gini. Buat apa kita memulai dan mempercayakan hati satu sama lain. Lo itu pengecut.---"

"Lo pikir gue cewek apaan,cewek matre gitu. Setelah tau lo kerja sambilan jadi pengamen buat ngebantu orang terus gue bakal ngejauhin lo. Gue tegesin lo salah besar li. Lo salah besar"

Gue nggak peduli harus teriak-teriak nggak jelas kayak gini. Ali berbalik badan dan jalan ke arah gue.

"Apa maksud lo prill"

"Lo salah besar li kalo lo mikir gue bakal ngejauhin lo setelah gue liat semua ini. Gue bahkan bakal bantuin lo buat ngasih makan mereka semua. Iya gue dulu mikir lo tuh nggak lebih dari seorang berandalan putra bangsa. Tapi pandangan gue berubah semenjak sepuluh menit yang lalu--. Harta lo bahkan nggak akan habis buat tujuh turunan,berapa sih harga nasi bungkus-- lagi lagi lo nggak mau ngegunain harta lo itu. Lo milih kerja serabutan kayak gini. Lo itu beda li. Lo itu malaikat"

"Dan gue suka sama lo--"

Gue udah keluarin semua unek-unek gue. Gue cuma nunduk setelah ngomong panjang lebar. Gue lihat kaki ali mulai jalan kedepan. Apa yang bakal dia lakuin ke gue.

"Dongak pril"

Gue ngedongakin kepala ,bertatapan langsung dengan mata hitam ali.

"Gue juga suka sama lo."

Gue reflek senyum dan meluk dia. Mulai hari ini entah mengapa gue ngerasa jadi cewek paling beruntung bisa jadi pacar seorang troublemaker, Aliando Syarief.

-------------

Jangan nilai seseorang dari luar nya. Mungkin saja orang itu jauh lebih baik dari diri lo sendiri . ..
[Story 1- Troublemaker]

Cheers,TamyBie

Rainbow After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang