Bab 28

324 31 3
                                    

28. Siapa yang Tahu?

PEMBUKAAN pertandingan, mulai dimeriahkan!

Tim cheerleader segera memasuki lapangan dan mengatur posisi, membuat semua mata tertuju pada mereka. Mereka pun melakukan gerakan dengan serentak. Semenit berikutnya mereka membentuk piramida, dan salah satu cewek yang berada di posisi paling atas, bersiap-siap untuk melompat. Saat melompat, tubuhnya bermain dengan gerakan memutar lalu mendarat ke pangkuan yang lain. Semua orang menatap takjub sambil memberikan applause, beberapa orang ada yang menjerit karena kagum.

Menjelang pertunjukan cheerleader yang sedang berlangsung, Bara mengirimi Emilia pesan.

Ke sini sebentar, gue ada kerjaan buat lo.

Emilia memalingkan wajahnya ke arah tim cowok setelah membaca pesan Bara. Dia melihat Bara menatapnya dari jauh sambil mengangguk, menyuruhnya supaya segera ke sana. Sepertinya Bara sudah memastikan keberadaan posisi Emilia sebelum dia mengirim pesan.

"Ta, gue tinggal bentar ya," seru Emilia kepada Mita sambil menunjuk ke arah anak-anak basket dengan dagunya.

"Mau ke mana, lo?" Tanya Mita agak keberatan.

"Di suruh ke sana!" tunjuk Emilia kearah anak-anak basket yang di bawah.

"Ngapain?"

"Nggak tahu," jawab Emilia sambil mengangkat kedua bahunya. "Kayaknya butuh bantuan gue," Emilia bergerak bangkit, "Ntar ya.." dan melangkah turun, menghampiri anak-anak basket yang sedang bersiap-siap di sisi lapangan-hendak mengatur posisi melingkar.

Emilia kini berdiri di belakang Rado, teman Abangnya itu masih sibuk bicara dengan beberapa anggota cowok yang sedang berkerumun di depannya.

"Hei!" seru Bara, muncul dan menyentuh lengan Emilia dari belakang. "Ini tugas lo," ujarnya begitu Emilia menoleh seraya mengalungkan sebuah kamera canon EOS 850d kit 18-55mm ke punggung leher Emilia.

Emilia kebingungan, kenapa Bara menyerahkan kamera padanya. Apa Bara ingin dia memegangi selama dia bertanding, atau memintanya mengambil foto pertandingan?

"Lo fotoin gue ya, nanti-lo ambil setiap bola ada di tangan gue," tutur Bara, menjawab kebingungan Emilia.

"Gue juga ya, Mil!" timpal Noel, wajahnya tersenyum sumringah saat menatap mata Emilia yang bergerak meliriknya. "Kata Bara, lo lagi baik hari ini, jadi sekalian, fotoin gue juga, ya?"

Emilia mengedipkan matanya beberapa kali, "Siapa bilang-gue juga mau baik sama lo?"

Noel tersentak, tak menyangka dengan kalimat Emilia. Diliriknya Bara sejenak yang sekarang berdiri di sebelahnya. "Idih, pelit amat," celetuk Noel kemudian, "Hmm.. Jangan bilang kalau lo mulai.." Noel mulai menyipitkan matanya. "..naksir sama Bara? Karena baik cuma ke dia aja."

Emilia menyatukan alisnya, "Ih, sotoy lo!" jawab Emilia sewot.

"Foto dia sekalian, deh. Kasihan.." timpal Bara. "Ya?"

Giliran Emilia yang menyipitkan matanya memandang Noel, cowok itu tersenyum senang saat Bara ikut membantunya memohon.

"iya deh," jawab Emilia agak tidak rela.

"Gitu dong.." sahut Noel mengembangkan senyum.

"Ya udah, lo bisa kan, gunainnya?" Bara menatap kameranya.

"Bisa.." jawab Emilia mengangguk.

"Gimana coba?"

Emilia memegang kamera itu, mengarahkan ke arah cheerleader yang sedang beraksi. Emilia menekan tombol di sebelah power dengan telunjuk kanannya setelah menentukan objeknya, setelah itu Emilia memperlihatkan hasil jepretnya pada Bara.

DELUVIEWhere stories live. Discover now