- MLMD 31 -

223 18 0
                                    

***

"Siwon Oppa..."

Keduanya sontak melirik Yuri yang berdiri di sisi meja.

"Yuri-ya?" tubuh Siwon bangkit mendengar namanya kembali disebut oleh gadis itu.

"Majja, itu benar dirimu." Yuri seketika menunduk mencoba untuk menyembunyikan air matanya.

"Yuri-ya, kau mengingatku?" Siwon dengan segera mendekati gadis itu. "Kau benar-benar ingat soal diriku?"

Yuri mengangguk dengan kepala yang masih tertunduk. "Aku ingat Oppa, aku ingat semuanya." dengan perlahan Yuri memberanikan diri menatap wajah itu. Matanya yang basah karena air mata membuat Siwon hancur detik itu juga.

"Miane Yuri-ya, jongmal miane..."

Melihat hal itu, Minho memilih untuk keluar dari ruangan. Dia ingin memberikan waktu pada keduanya, setelah berpisah mereka membutuhkan privasi untuk membahas semuanya.

Yuri yang kini melihat jika Siwon juga ikut menangis merasa menyesal. Gadis itu memegang lengannya tanpa ragu. "Oppa, kenapa kau memilih pergi dariku? Bukankah seharusnya kau tetap di dekatku dan membuatku mengingatmu?"

Siwon mengangguk cepat diiringi air mata yang terus jatuh. "Aku tahu aku salah Yuri-ya, maafkan aku... Aku sangat menyesal..."

Mendengar kalimat itu Yuri semakin sedih. Dia tahu jika takdir yang membuat perpisahan keduanya terjadi. Namun, hal itu terasa sangat menyakitkan baginya.

"Anio, aku yang seharusnya meminta maaf. Aku yang melupakanmu Oppa, aku yang membuatmu pergi."

Siwon menatap wajah itu dan menggeleng seketika. "Ini semua adalah salahku, kau koma dan kehilangan ingatanmu, semuanya karena kelakuanku Yuri-ya. Aku memang pantas mendapatkan hukuman seperti itu."

"Percayalah Oppa, meski kesalahanmu sangat besar tapi aku tetap milikmu. Hari ini takdir mengembalikan ingatanku karena memang sudah waktunya hukumanmu itu berakhir."

Mendengar hal itu Siwon semakin merasa sakit, gadis itu benar-benar tulus akan perasaannya. Siwon tidak mengira jika setelah semua hal yang terjadi, Yuri masih mencintainya.

"Yuri-ya, kau..."

Siwon tak melanjutkan kalimatnya, tangannya terulur tanpa ragu dan memeluk erat tubuh itu.

"Aku merindukanmu Yuri-ya... Aku sangat merindukanmu..."

Yuri mengangguk dalam dekapan itu, air matanya tak berhenti mengalir. Jemari Yuri membalas pelukan Siwon erat. "Jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku lagi Oppa, berjanjilah padaku."

"Em, aku berjanji."

***

Setelah ingatannya kembali, Yuri berniat untuk mengembalikan semuanya seperti semula termasuk hubungannya bersama Siwon.

Malam ini, seperti biasa Yuri mengadakan makan malam bersama keluarga besarnya termasuk Choi Minho. Mata Yuri beberapa kali melirik jam yang melingkari pergelangan tangannya.

"Nak, apa kau ada acara lain? Appa lihat sejak tadi kau melihat jammu."

Yuri seketika melirik sang ayah yang menatapnya tanya. "Anio Appa, aku hanya sedang menunggu seseorang."

My Lovely My Destiny ( Complete ) Where stories live. Discover now