- MLMD 15 -

180 26 8
                                    

***

Yuri berjalan menuju ruangan Choi Siwon. Gadis itu terlihat cantik dengan gaun coklat gelap yang mengikuti lekuk tubuhnya.

Mata Yuri melirik meja di depan ruangan sang tunangan dan menemukan Ara yang kini berdiri seraya menatapnya.

Sebuah senyum terbit di wajah Yuri. "Apa Siwon Oppa ada di dalam?"

"Ne, Sajang-nim sedang ada di dalam."

Yuri mengangguk mengerti. Dia menatap wajah pucat Ara, mata itu terlihat sembab dan lesu.

Apa dia begitu tertekan karena pernikahan kami?

Tanpa ingin berpikir lebih jauh, Yuri akhirnya melangkah mendekati ruangan dan masuk dengan segera.

"Oppa."

Siwon melirik pintu dengan cepat saat mengenali suara Yuri. "Kau sudah datang?"

"Em." Kaki gadis itu tanpa ragu melangkah lebih jauh dan berakhir dengan dirinya yang kini duduk di sebuah sofa. "Aku sudah membawa beberapa contoh undangannya, Oppa bisa memilih yang disukai."

Siwon bangkit dan berjalan mendekati Yuri. Matanya melirik beberapa undangan yang kini tergeletak di atas meja. Laki-laki itu duduk seraya meraih salah satu undangan berwarna putih.

"Yang ini bagus."

"Lihatlah, bahkan pilihan kita sama." Yuri tersenyum menatap Siwon.

"Jika kau sudah memilih, lalu kenapa masih membawanya ke sini?"

"Aku hanya ingin tau yang mana pilihanmu."

Siwon tersenyum mendengar jawaban Yuri. "Baiklah, sekarang kau sudah tau bukan?"

"Ya. Kalau begitu aku akan segera menyuruh orang untuk mengurusnya."

Siwon mengangguk pelan. Suara ketukan di pintu membuat Siwon melirik dengan segera.

"Masuk."

Go Ara menyembul dari balik pintu. Gadis itu melangkah tanpa ragu mendekati keduanya, jemarinya mengulurkan map berwarna hitam pada Siwon.

"Ini data pengeluaran untuk proyek barunya. Jika ada yang tidak sesuai, anda bisa memberitahu saya."

Go Ara menekan egonya meski kini hatinya membara melihat beberapa contoh undangan pernikahan yang sedang Yuri periksa.

"Baiklah, aku akan periksa nanti. Sekarang kau bisa kembali bekerja."

Tanpa menunggu, Ara memutar tubuh menghadap pintu. Kaki itu hendak melangkah namun suara Yuri menahannya.

"Sekretaris Go."

Ara kembali menatap gadis itu. "Ne?"

"Bisa kau buatkan kami teh hangat? Masih banyak yang ingin aku bicarakan dengan Oppa. Kau tidak keberatan bukan?"

Mendengar itu Siwon menatap cemas Ara. Gadis itu terlihat syok dan menahan diri agar tidak salah dalam bersikap.

My Lovely My Destiny ( Complete ) Where stories live. Discover now