- MLMD 05 -

194 25 19
                                    

***

Siwon melirik pintu yang baru saja di ketuk. Dia tersenyum mendapati Minho yang kini melangkah masuk ke dalam ruangan.

"Manager Choi? Ada perlu apa kau kemari?"

Minho tak menjawab, dia hanya mengulurkan map hitam pada laki-laki itu.

"Apa ini?" ucapnya seraya membuka map.

"Itu adalah rancangan untuk proyek baru yang akan kita kembangkan akhir tahun ini."

"Begitukah?" Siwon membaca setiap kalimat yang tertulis dengan serius.

"Jika masih ada yang harus aku revisi maka katakan saja. Aku akan secepatnya memperbaiki."

Siwon menutup map itu seraya mengangkat kepala menghadap Minho. "Aku sudah selesai membacanya. Kau bisa segera kirimkan data anggarannya padaku, aku akan langsung mengirimkannya pada bagian produksi jika semua sudah sesuai."

"Ne, akan segera aku kirimkan padamu." Minho mengambil kembali map yang diuluran Siwon padanya. "Kalau begitu aku permisi."

"Tunggu dulu."

"Apa masih ada yang harus aku siapkan?"

Siwon menggeleng. Dia bersandar di kursinya seraya menatap serius laki-laki itu. "Minho-ya, apa kau bisa menolongku?"

"Ne?"

"Malam ini aku ada janji temu dengan Kwon Yuri. Apa kau bisa gantikan aku? Karena aku sudah ada janji untuk berlibur bersama Go Ara."

Minho syok mendengarnya. "Apa kau sudah hilang akal? Berlibur katamu?"

"Kau hanya harus temui dia dan katakan jika aku ada pekerjaan ke luar kota. Kau sangat ahli dalam hal itu bukan?"

"Hyung, apa kau sama sekali tidak pernah memikirkan bagaimana perasaannya? Di selalu tersenyum melihatmu dan hanya kau yang selalu dia pikirkan."

"Sudahlah aku tidak ingin berdebat. Kau pun tahu alasanku mempertahankan pertunangan ini, itu hanya karena aku ingin mengembangkan perusahaan dengan koneksi darinya." laki-laki itu berdiri dan dengan segera mendekati Minho. "Aku tidak mau mendengar penolakan darimu. Sarang cafe, jam 7. Jangan sampai terlambat."

Minho dengan segera menahan lengan Siwon yang hendak pergi. Matanya menatap dalam manik itu. "Aku tidak akan pergi. Kau harus selesaikan sendiri masalahmu."

Mendengar itu Siwon kembali menghadap Minho. "Kalau begitu jangan datang. Biarkan saja dia menunggu sampai larut karena aku tidak akan menghubunginya." Siwon tersenyum seraya kembali melanjutkan langkah.

Minho menatap kesal laki-laki yang berjalan menjauh itu. "Dia benar-benar sudah hilang akal."


.

.

Siwon tersenyum menatap jalanan seraya menggenggam jemari Ara. Keduanya sedang dalam perjalanan menuju sebuah penginapan.

"Bagaimana caranya kau menyelesaikan masalah kali ini? Dia tidak akan tahu?"

Siwon melirik Ara seraya tersenyum. "Tenang saja, selama aku punya Choi Minho maka semua akan selesai." Siwon mengangkat jemari Ara dan mengecupnya membuat gadis itu tersipu. "Kau tidak perlu memikirkan hal lain. Mulai malam ini dan dua hari ke depan, kau hanya harus memikirkan aku."

My Lovely My Destiny ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang