Bagian 5

933 128 76
                                    


Siapa yang bisa menyangka jika dibalik wajah tampan dan tidak banyak tingkah dari seorang Min Yoongi ternyata sering melakukan hal yang tak habis pikir oleh sebagian orang-- sering bermain ranjang dengan jalang, misalnya.

Min Yoongi dikenal sebagai sosok lelaki pendiam atau tak banyak bicara di kampusnya, bahkan ia tidak memiliki banyak teman karena sikapnya yang sedikit dingin. Sebenarnya Min Yoongi adalah sosok yang manis dan perhatian meskipun terkadang ucapannya sering blak-blakan dan terdengar sarkas. Tetapi untuk sebagian orang yang telah mengenalnya dengan baik dan dekat, semua hal itu akan terasa biasa saja.

Ia memang tidak memiliki banyak teman di kampusnya, mungkin hanya ada satu, dua, tiga, empat saja yang benar-benar dekat dengannya. Tidak ingin memiliki banyak teman, merepotkan. Pikirnya begitu. Entah merepotkan dalam segi apa? Hanya Yoongi yang tahu.

Saat ini Yoongi memang tinggal sendirian di Seoul, selain ingin melanjutkan pendidikannya di Universitas yang ia impikan, ia juga malas bertemu dan bertatap muka dengan sang Ayah yang sampai saat ini tidak pernah mendukungnya impiannya.

Sampai saat ini ia masih bersiteru dengan sang Ayah, meskipun begitu sang Ibu masih terus berusaha untuk mendamaikan antara seorang Ayah dan Anak yang sedang berperang dingin itu.

Yoongi tahu bahwa Ibunya masih terus memberikan asupan dana padanya setiap bulan tanpa sepengetahuan sang Ayah. Awalnya Yoongi menolak keras tetapi Ibunya berkata pakai jika kau membutuhkannya, jika tidak, kau bisa simpan dan ditabung saja. Dan entah memang firasat seorang ibu itu sangat kuat, dan ya, Yoongi menggunakan uang itu saat ada urusan yang mendesak mengenai kebutuhan perkuliahannya.

Untuk biaya kebutuhannya diluar urusan perkuliahan-- seperti menyewa jalang dan minum di klub bersama Jimin atau kebutuhan apartemen lainnya, ia pakai dengan uang sakunya sendiri hasil dari keringat menjadi pengamen kafe. Maksudnya di sini adalah mendapatkan panggilan untuk bermain gitar-- mengiringi sebuah lagu dengan gitarnya di kafe-kafe yang ada live music. Semua itu tentu ulah si Park Jimin yang mengenalkan Yoongi pada rekannya yang tak lain adalah pemilik kafe-kafe itu untuk menerima Yoongi sebagai salah satu crew live musik di kafe mereka.

Yoongi menyetujui dan tidak keberatan. Selagi itu berhubungan dengan musik, ia tidak keberatan sama sekali. Apalagi jika menghasilkan uang.

Min Yoongi memang mahir dalam beberapa alat musik, salah satunya adalah gitar. Pernah, suatu hari Yoongi ikut serta dalam memeriahkan pentas seni di kampusnya yang sering diselenggarakan setiap tahun. Saat itu, sahabatnya-- Jimin memaksa Yoongi untuk naik ke atas panggung untuk bermain gitar. Yoongi menurut saja, karena saat itu ia sedang kalah dari permainan truth or dare yang dimainkan oleh mereka berdua.

Tidak butuh waktu lama untuk para penghuni kampus bersorak kagum pada Min Yoongi yang sedang bernyanyi dan bermain gitar. Pasalnya Yoongi itu termasuk orang yang agak pendiam dan tidak banyak tingkah di kampusnya, jadi mereka tidak percaya bahwa Yoongi ternyata memiliki keberanian untuk tampil di hadapan banyak orang. Ah ... Mereka tidak tahu saja alasan Yoongi bisa seberani itu berada di atas panggung, mungkin kalau bukan karena kalah dalam permainan dengan temannya laknat itu, lebih baik dia tidur di taman belakang kampus.

Seperti sekarang ini, Yoongi sedang merebahkan diri di atas bangku panjang taman di bawah pohon yang rindang. Berapa belas menit lalu ia baru saja menyelesaikan ujian matakuliahnya. Pergelutannya semalam dengan Bora sungguh menguras tenaga, ia bahkan hampir saja tertinggal jam kelas paginya karena bangun kesiangan.

Drrtttt ... Drrtttt ...

"Hmm?" Gumaman Yoongi saat tahu siapa yang menelpon dan mengangkat panggilan itu.

Past Grudge (MYG) MWhere stories live. Discover now