IX. Admit

1.4K 228 63
                                    

♤♡Happy Reading◇♧

Walau malam diguyur oleh derasnya hujan serta hawa dingin, hal itu tetap tak menghentikan sebuah keluarga untuk melakukan aktivitasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Walau malam diguyur oleh derasnya hujan serta hawa dingin, hal itu tetap tak menghentikan sebuah keluarga untuk melakukan aktivitasnya. Dinyalakannya perapian untuk menghangatkan tubuh mereka, dan berbagai tawa mulai menghiasi kediaman keluarga Potter.

Dibuatnya empat coklat panas untuk menambah kehangatan dan sebuah kue untuk menjanggal perut mereka. Kedua kakak beradik itu berebutan untuk mengambil kue buatan ibu tercintanya.

"James! Kau sudah ambil tiga! Jangan ambil lagi aku tidak kebagian!!" kesal Camella.

"Caramel, aku lapar sekali. Mengalahlah dengan kakak mu ini..." ucap James.

"James!! Kau sudah besar berhenti mengambil bagian ku!"

"Seperti ada yang berbicara..." ucap James tak mempedulikan adiknya.

Kesal dengan kakaknya itu, Camella akhirnya mengadu pada ayah tercintanya "Papa, James mencuri kue ku..." adu Camella pada ayahnya dengan wajah yang memelas.

Wajah yang sangat mengemaskan, membuat ayahnya tak bisa menolak permintaan anak gadis tercintanya "James! Berbagi lah pada adik mu!" perintah Fleamont.

James menatap kesal adik satu-satunya itu, sedangkan Camella tersenyum kemenangan saat James memberi kue buatan ibunya itu padanya.

"Dasar tukang mengadu..." gumam James.

"Papa"

"James..." tegur Fleamont.

"Fleamont Potter, berhenti memarahi anak sulung mu! Camella Potter, jangan manja pada ayah mu! Dan kau James Potter berbagi lah pada adik mu!" kesal Euphemia yang sedari tadi memperhatikan pertengkaran itu.

Ketiga Potter itu langsung duduk tegap, ibunya sangat menyeramkan jika sudah memanggil nama lengkap mereka.

"Maafkan kami Mrs. Euphemia Potter..." ucap ketiga Potter itu.

Euphemia hanya bisa menghela nafas kasar, lelah mempunyai suami dan anak yang sama sama nakalnya.

"Bagaimana jika kita menyanyi bersama saja..." ucap Fleamont, bermaksud untuk mencairkan suasana.

"Ayo!! Aku sangat merindukan lagu-lagu mu  papa!!" ucap Camella antusias.

Fleamont pun mengambil sebuah gitar dan memulai memainkannya. Camella dan James duduk berdekatan dengan ayahnya.

𝕷𝖔𝖘𝖙 𝕰𝖓𝖉𝖎𝖓𝖌 | Regulus BlackWhere stories live. Discover now