3

9 0 0
                                    

Happy Reading













Shei melangkah menuju balkon kamarnya. Dia menatap bintang yang bertebaran di angkasa. Shei tersenyum miris.

Tangannya menatap bekas luka di telapak tangannya yang memanjang. Itu luka yang didapatnya akibat bertarung.

Ya, bertarung bersama ayahnya.

Ayahnya itu melatihnya dengan keras. Salah sedikit, nyawa bisa menjadi taruhannya.

Ayahnya tidak ingin anak-anaknya takut saat bertemu dengan musuh, maka dari itu ia sudah melatih anaknya sedari kecil.

Bahkan saat usianya 3 tahun pun, ia sudah melihat darah dengan mata telanjangnya.

"Aku mencarimu, ternyata kau disini." Shei menoleh ke belakang.

Dia mendapati sang adik yang tengah berjalan ke arahnya.

"Kerja bagus kak Diba," ujar adiknya.

Geofani Kalandra. Adik kandung Sheirra. Mengapa disebut adik kandung?

Istri ayahnya ada tiga, istri pertama adalah mamanya. Istri kedua adalah orang tua Vincent dan Victor. Sedangkan yang ketiga adalah orang tua Alesya dan Albian.

Adik tirinya memang kembar. Hal itu karena ayahnya mempunyai kembaran. Tapi sayang, kembarannya lebih dahulu meninggal sejak kecil.

Meskipun hanya tiri, Shei menyayangi mereka seperti ia menyayangi Geo.

Shei dingin? Iya.

Bukan untuk adik-adiknya.

Dia tidak akan peduli dengan siapapun kecuali adiknya. Dia dingin dan kasar itu benar. Tapi bukan kepada adiknya.

"Bagaimana latihanmu?"

Geo menoleh, dia tersenyum kecil.

"Baik, yah.. seperti biasa," ujar Geo.

Shei menatap adiknya. Geofani memang hebat seperti dirinya. Tapi anak itu selalu mendapat hukuman karena ayahnya merasa tak puas dengan hasil latihan Geo.

Bukan karena itu sebenarnya.

Hanya saja, wajah Geo yang mirip dengan istri pertamanya membuat sang ayah merasa terluka. Tapi rasa terlukanya dilampiaskan pada Geo.

Begitupun dengan Shei yang sangat mirip dengan mamanya. Hanya saja, warna mata yang membedakan.

"Hebat, kau harus bisa mengalahkanku," ucap Sheirra.

Geo terkekeh kecil, "Pasti."

Geo menatap langit malam. Dia tersenyum kecut, tangannya digerakkan seolah ia berhasil mendapatkan bintang.

"Lihatlah kak, meskipun mama sudah tiada aku selalu merasa ia di dekatku. Kau tahu kak, orang yang paling mengerti diriku hanya kau dan mama. Sekarang aku hanya punya kau, tapi sekarang kau mulai jarang mendengarkan ceritaku," curhat Geo.

Shei tidak menjawab ucapan Geo. Dia mengelus rambut adiknya itu. Dia tentu tahu, waktunya yang sekarang lebih sibuk dari waktunya dulu.

Princess Of Darkness (Hiatus)Where stories live. Discover now