15. Party Arrangement

697 54 68
                                    

.
.
.

Keesokan harinya...

Taeyong pun terlihat menunggangi sebuah kuda sembari memegang busur panah yang akan dia bidik pada boneka-boneka jerami disekitarnya. Tidak hanya dia saja, ada begitu banyak calon prajurit yang ikut berlatih dalam hal ini.

Klotak!

Klotak!

Klotak!

Mereka semua tampak sedang berlomba dengan kecepatan penuh bersama kuda mereka masing-masing. Namun kali ini, Taeyong sungguh memimpin jauh dari mereka dan bersiap akan memanah setiap boneka tersebut.

Taeyong terlihat menutup sebelah matanya guna memfokuskan titik panah itu dan kemudian...

Set!

Dia berhasil membidiknya dengan sempurna sehingga boneka jerami itu terlihat tumbang.

Klotak!

Klotak!

Klotak!

Ada begitu banyak boneka yang harus dia tumbangkan sebelum prajurit lain berhasil menyusul dirinya saat ini. Walau pun beberapa dari mereka hampir berhasil menyamakan posisi dengan Taeyong, akan tetapi kepekaan Taeyong benar-benar sangat kuat dan terus memacu kuda miliknya secepat mungkin.

Ini bukanlah seperti pelatihan pada umumnya. Namun menjadi sebuah persaingan antar-prajurit terbaik dimasa depan.

Set!

Satu lagi boneka jerami berhasil Taeyong tumbangkan dengan sempurna dan...

Set!

Lagi-lagi Taeyong berhasil menumbangkannya.

Set!

Set!

Set!

Hingga pada akhirnya, semua boneka-boneka itu berhasil Taeyong tumbangkan seorang diri dan membuat para prajurit yang menyaksikannya tampak tercengang. Taeyong pun mengarahkan pandangannya kepada Wang yang sedang mengawasi dari kejauhan sana sembari tersenyum penuh kemenangan.

Tampaknya Wang mengerti akan hal itu, Taeyong sengaja menunjukkan senyuman tersebut seolah memamerkan bahwa dia bisa melakukannya dengan baik dan Wang sendiri mengakuinya.

***

Setelah selesai, mereka semua pun terlihat beristirahat dan beberapa dari mereka terlihat menghampiri Taeyong untuk memberikan ucapan selamat kepadanya karena memuji kemampuan dia yang sangat baik sekali.

Tidak lama kemudian, Wang pun datang menghampiri seraya tersenyum cukup ramah. Para calon prajurit yang melihat Wang pun segera membungkuk hormat dan kemudian membubarkan keramaian tanpa aba-aba terlebih dahulu. Dan pada akhirnya, hanya tersisa mereka berdua saja sekarang.

"Kau melakukannya cukup baik, aku ucapkan selamat." Ucap Wang dengan ramah.

"Terima kasih Guru."

"Aku harus katakan bahwa aku sangat puas dengan hasil kemampuanmu yang tumbuh dengan pesat. Semoga kau tidak mengulang hal seperti kemarin. Itu bukanlah dirimu yang sesungguhnya bukan?"

Deg!

Tampaknya Taeyong mengerti apa yang dimaksud oleh Wang. Akan tetapi dia sendiri menanggapinya dengan santai.

"Aku minta maaf mengenai hal itu. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi."

Wang pun mengangguk seolah mengerti akan hal itu.

"Guru, apa kau sudah tau bahwa Vasileo sedang berada dalam kutukan?"

Wang pun terlihat mengerutkan alisnya. "Kutukan seperti apa yang kau maksud?"

KINGS (Jaeyong) {OnGoing}Where stories live. Discover now