9. Come Here, And Try To Lean On Me. [Joshua]

177 23 12
                                    

JOSHUA HONG'S LOVE REPORT DAY 5 (3)

guys..

Jeonghan : kalo laporan hari ini lu cuma mau chattingan seharian lagi, laporan kagak diterima

Jeonghan : revisi dong, masa kagak ada progressnya selama lima hari ini?? payah lu ah

Seungcheol : anjir si junghan sensinya ngelebihin dosbing lagi baca proposal skripsi, pake minta revisi

Seungcheol : tapi dalam hal ini gua rada setuju sama junghan

Seungcheol : masa bora malah jalan sama gua kemaren? enggak takut gua tikung nih?

DO NOT ever dare to touch her, cheol

kalo enggak, abis lu di tangan gua.

Jeonghan : A-N-J-A-Y

Jeonghan : ini sih lebih2 dari progress yang gua minta, gua demen nih. posessifnya udah muncul nih hahahahaha

Seungcheol : santuy hong santuy hahahahahaha eh anjir gua ketularan cengengesannya junghan

Seungcheol : jadi enggak nih gua jemput?

iya cepet sini!

Kututup groupchat konyolku bersama dua serigala jejadian itu dan menyaku ponsel, menunggu kedatangan mobil jemputan mahal di depan gedung apartemenku.

Kutengadahkan wajah ke arah langit biru nan jernih di atas sana. Inhale, exhale. Inhale, exhale.

Di tengah kekesalan, kusungging senyum geli.

Kuakui, ada bagian yang kusukai dari hukuman ini.

Song Bora.

Dia tidak seperti gadis-gadis cantik yang pernah terang-terangan menyatakan rasa sukanya padaku. Dia agak.. sulit kutebak. Aku bahkan tak tahu, apakah dia benar-benar menyukaiku atau tidak?

As a man, I mean. Sejauh ini Bora hanya bilang bahwa ia bersedia jadi pacarku.

Secara alami, itu mendebarkan, bukan?

TIIIIN!

Suara klakson mobil di hadapanku seketika menarikku pada realita. Kaca jendelanya terbuka.

"Ngelamun aja lu anak muda!" seru si supir, yang ternyata Seungcheol, dari dalam sana. "Buruan, katanya telat!"

Segera kubuka pintu disamping kursi kemudi dan memasang seatbelt selagi Seungcheol kembali menancap gas dan segera melaju menuju kampus. Lalu lintas jalanan yang kami lalui sedang padat lancar. Semoga aku tidak terlambat sampai kelas jam sepuluh nanti.

"Hong."

"Hmm?"

"Hari ini lu ketemu Bora?"

Cih. Rasa kesalku pada candaannya di groupchat mungkin belum menguap sempurna.

"Mau apa lu?"

"Serius, nyet."

Kupalingkan pandanganku dari jendela kaca ke arah 'supir'ku. Tampaknya dia memang sedang serius.

"Jam setengah dua ada kelas bareng. Kenapa?"

Seungcheol menghela napas berat. "Lu coba deh comfort dia. Kayaknya sih dia bakal sok tegar, tapi mana ada sih cewek di dunia ini yang seneng kena body shamming?"

I DESERVE UWhere stories live. Discover now