1.Cowok misterius

16 5 15
                                    

"APA!"

Teriak seorang laki - laki tiba tiba datang dan berdiri di lorong rumah suaranya mengarah ke ruang tamu yang terdapat orang tua dan juga paman dan bibinya.

Rania menggelengkan kepala mendengar teriakan anak sulungnya itu.

"istighfar zefan , gak baik teriak, disini ada paman dan bibimu!" Ucap Rania dengan lembut dan menghampiri putranya dan menggiring zefan untuk duduk disamping Ibrahim ayahnya zefan.

"Tapi ma, kenapa coba kalian disini rencanain hal yang gak masuk akal masa zefan harus ngajar di sekolah Kristen?" Dengus Zefan dia tak percaya dengan mereka bisa bisanya mengirim dirinya untuk ngajar di sekolah yang kebanyakan muridnya berbeda agama dengannya.

Mendengar itu ayah Ibrahim memandang zefan lekat, "memangnya kenapa nak, ilmu itu tidak hanya untuk kau genggam dan hanya untuk kau bagikan dengan orang yang kau mau, tapi ilmu itu diamalkan bagi orang lain siapa pun itu baik itu se derajat, seagama atau tidaknya atau pun perbedaan yang lain."

Mata Zefan merunduk menatap bawah lantai," astagfirullah benar kata ayah maafkan hamba ya Allah."batin Zefan.

Rania memegang pundak Zefan,"sudah paham kenapa mama sama ayah dan paman bibimu merencanakan ini?"tanyanya.

Zefan melirik mama Rania dan mengangguk.

"Bukan cuma hal itu kamu juga membantu paman ze, karena besok lusa paman gak bisa ngajar lagi disana paman mau lanjutin program studi S3 paman di Belanda."ujar paman Rayhan.

Zefan pun tersenyum,"baiklah paman Zefan terima amanah ini dengan senang hati, maaf Zefan sebelumnya bertindak di luar batas."ucapnya merasa bersalah.

Paman Rayhan mengangguk dan berdiri dan menyentuh pindah zefan, " Tidak apa apa ze ,kalo begitu ib ,ran saya pamit dulu sebentar lagi saya berangkat." Pamitnya.

"Oh iya silakan hati hati kak."ucap mama Rania.
Dan menyalami keduanya diikuti Zefan.

Sedangkan ayah Ibrahim mengantar mereka ke depan pintu rumah.

🍁🍁

Hanin membereskan alat tulis kedalam tas miliknya.

"Nin, Lo kok tadi senyum senyum gak jelas waktu masuk kelas?" Tanya sakila teman Hanin.

"Hooh nin gue juga liat lo abis itu kesel dan duduk sambil gebrak meja."sahut melati teman Hanin.

Hanin yang mendengar itu mendengus kenapa teman- temannya ini selalu memperhatikan dirinya kan jadi ribet dia harus jelasin satu satu.

"Gak papa kok."jawabnya.

Mereka berdua pun mengangguk.

"Lah Lo semua percaya aja sama dia hah?" Sinis zelia musuh bubuyutan Hanin yang dari awal mendengar percakapan mereka bertiga.

Hanin mendelik dan menatap zelia tajam. " Urusan Lo apa hah?"ketus Hanin.

"Cih, urusan Lo itu urusan gue bangsat!"ucap zelia sedikit tinggi.

Hanin mendengarnya tersulut amarah.
"Lo ya!' Hanin menunjuk zelia.

Zelia pun langsung menantang Hanin.
"Apa!"

"Lo gak ada kapoknya ya berurusan sama gue wajah Lo ditaro dimana bangsat!"murka Hanin dan menjambak rambut zelia.

"Ah... Bangsat!"umpat zelia dan mereka pun salin menjambak.

"Lo pasti bolos kan tadi dan ayang bep gue yang nolong Lo kan dasar jalang sialan!"gerutu zelia di sela sela pertarungan mereka.

Hanin mendelik, " Lo kira gue mau sama ayang bep Lo itu najis ,cih!" Ucap Hanin dan meludahi wajah zelia setelah itu pergi.

"BANGSAT!"

Sedangkan teman teman Hanin mengikuti Hanin yang entah kemana.

Dan disinilah Hanin ditempat yang menurut dia sepi dan bagus untuk menenangkan amarahnya itu.

"Sial anjing!" Umpatnya

Dring dring dring

Hanin tersadar dan melihat nama siapa yang tertera dalam ponselnya itu, dan terlihatlah melati temannya menelpon.

"Nin Lo dimana?"

Hanin mendengarnya menghela napas pasti kedua sahabatnya itu khawatir.

"Gue baik baik aja kalian pulang duluan aja ."ucapnya dan langsung menutup telpon dari melati.

Beberapa menit kemudian disaat Hanin sibuk dengan ketenangan sunyi di tempat itu tiba- tiba terdengar suara bass seseorang.

"Lo lagi ngapain disini?"

Hanin yang sedang menutup mana mengenyitkan dahi, masih adakah orang disekolah di jam segini?

Dalam hati Hanin heran. Namun masih dengan mata yang menutup.

"Hey bangun sekolah bukan tempat lo tidur!"

"Siapa sih anjing!"ucap Hanin dan langsung membuka mata.

Hanin terbelak kaget dengan wajah yang tepat berada dihadapannya.

"Lo, siapa hah?"tanya Hanin sini pada cowok yang dibilang masih seusia dirinya.

Hanin bergegas membereskan pakaian yang ia pakaian dan berdiri.

Sedangkan cowok itu duduk ditempat yang sebelumnya Hanin duduk tanpa mempedulikan pertanyaan Hanin.

Hanin tersulut amarah dia di acuhkan. Berani sekali dia mengacuhkan dirinya dan duduk ditempat dia barusan.

"Lo siapa bangsat?"tanya Hanin sekali lagi.

Cowok itu tetap diam. Yang membuat Hanin semakin marah.

"Lo...

Suara Hanin berhenti tiba tiba kakinya tersandung kerikil dan jatuh ke atas cowok itu.

Bruk

Tatapan mereka pun bertemu dengan posisi Hanin di atas dan cowok tersebut dibawah menahan tubuh Hanin.

"Sial ganteng banget njir"

"Cewek gak tahu diri gak ada sopan santun!"

Tanpa berpikir panjang cowok itu mendorong Hanin hingga jatuh di atas tanah yng berkerikil.

"Sakit anjing!"

Cowok itu menatap Hanin dingin dan langsung meninggalkan Hanin begitu saja.

"Lo siapa sih datang- datang cuma ganggu gue aja tapi kok gue belum pernah liat dia ya." Ucap Batin Hanin.

🍁🍁🍁

Siapa tuh ??
TBC
Jangan lupa vot comen gaes💙

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 18, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jadikan Aku Mualaf Cantik PAK!Where stories live. Discover now