1. Intan & Yuda

52.2K 2.6K 97
                                    

      Intan melambaikan tangan ke arah Dini. "Hati-hati ya, Din." ucapnya lalu mobil jemputan Dini pun pergi.

Intan memutuskan duduk di kursi halte, dia begitu sial karena di hari pertamanya sekolah malah harus di suruh menunggu.

Intan mengerjap saat sebuah motor berhenti di depannya.

"Hai, Tembem! Nunggu jemputan ya?" tanyanya di balik helm fullface.

Intan menautkan alisnya, melirik sekitarnya yang tidak ada siapa-siapa selain dirinya.

"Dih, apaan sih." gumamnya pelan.

"Kok ga nyahut?" katanya seraya melepas helm fullface hitam berpolet hijau itu.

Intan memenahan nafas walau sesaat. Gila sih, kalau saja ada Dini mungkin mereka akan menjerit heboh melihat ketampanan laki-laki di depannya.

Laki-laki itu turun dari motor dengan senyum tipis yang menawan. "Kenalin, gue Yuda." tangannya terulur pada Intan yang masih duduk.

Intan berpikir bahwa saat itu dia begitu beruntung, bagai bertemu dengan pangeran berkaki panjang dengan kuda putih.

"Gue Intan." balasnya dengan senyum tipis yang terlihat malu-malu.

"Kita satu angkatan ya?" Yuda duduk di samping Intan yang terlihat semakin gugup.

"Mungkin,"

"MOS di kelas mana? Gue di IPA-B,"

"Gue di IPA-D," Intan sesekali melirik ponselnya.

"Kode ya?"

Intan menatap Yuda tak paham. "Ha? Gimana?" tanyanya.

"Kode mau gue minta nomor lo, abis lo liat ponsel mulu." kekehnya dengan begitu manis.

Astaga! Intan diabetes!

***

"Dia namanya Yuda, banyak banget yang jadi ceweknya."

Intan mematung, menatap pantulannya di cermin dengan mulai tertarik.

"Ga hanya seangkatan, dia ngincer kakak kelas juga." tambah perempuan yang tengah bersolek itu.

Intan memelankan gerakannya saat mencuci tangan.

"Dari SMP udah tahu dia main cewek, tapi kalau udah di goda dia, rasanya ga bisa nolak, gimana dong? Sehebat itu pesonanya, nih liat, kemarin dia ngajak gue jalan, gue iyain baru tadi, jual mahal dikit." kekehnya.

"Gila lo! Serius lo mau di deketin dia? Dari SMP bukannya ga suka? Gila emang!"

"Gue ikut tren aja, jadi mantan dia suatu kebanggaan." balasnya santai.

Intan menyudahi acara mengupingnya, dia keluar toilet dengan jantung berdebar, perasaannya mulai kecewa.

Dia pikir Yuda tidak begitu, ternyata gombalan yang dia ujarkan bukan untuk dirinya saja, melainkan seperti pengumuman, untuk banyak perempuan.

Intan menatap Yuda yang tengah haha hihi dengan temannya itu, melewatinya seolah tidak kenal.

Padahal Intan dan Yuda sudah 1 bulan bertukar pesan, teleponan dan ketemuan beberapa kali.

Mungkin ini yang di maksud Yuda untuk merahasiakan kedekatannya.

Intan semakin tidak paham dengan laki-laki yang di hadapinya, dia pun memutuskan untuk menghampiri Dini saja di kantin.

"Lama banget sih lo! Beranak?!" kata Dini yang seperti biasa ngegas.

"Kembar! Tiga!" balas Intan tak kalah ngegas. "Mana pesenan gue? Belum lo pesenin?" tanyanya semakin emosi.

Tanda Cinta Rahasia (TAMAT)Where stories live. Discover now