4

592 88 20
                                    

Plak....
Yujin memukul bibir Xiaoting yang sedang berusaha mendekat untuk menciumnya, Yujin tak habis pikir dengan Xiaoting, ia terlihat sangat lugu jika dilihat dari wajahnya namun kenyataan manusia satu ini justru menyebalkan dan mesum. Karena kesal akhirnya Yujin membalikan badannya dan membelakangi Xiaoting.

"Ko dipukul? liat sini dong Eonnie masa ngebelakangin sih." Xiaoting menarik-narik badan Yujin tapi Yujin tak menanggapinya.

"Jadi selain Yurina siapa lagi yang udah kamu cium Ting? Kayanya gampang banget deh minta cium!" Yujin akhirnya membuka suara, ada nada tak suka dari Yujin.

Xiaoting menghela nafas panjang karena kesal, Yujin terus saja membawa-bawa Yurina dan tak mempercayai dirinya, padahal Xiaoting tak seburuk yang Yujin pikirkan.

"Aku udah jelasin kan kalau kejadian itu bukan kemauanku, Yurina yang mulai dan itu juga ga lama. Aku ga pernah ciuman sama siapapun. Tapi, bukannya Eonnie ya yang selalu cium-cium orang, aku liat di internet Eonnie sering cium member CLC!" Xiaoting akhirnya membalikan keadaan, mengungkit kebiasaan Yujin yang memang tukang sosor. Yujin sendiri menggaruk lehernya yang tak gatal karena merasa malu, pada kenyataannya yang Xiaoting katakan memang benar.

"euh itu kan ga dibibir, ga kaya kamu dibibir." Jawab Yujin tak mau kalah.

"Kan sama Jiejie Caibing juga di bibir!" Kembali Xiaoting juga membalas, ia juga tak mau kalah.

Yujin tak menjawab karena semakin ia banyak bicara Xiaoting juga akan menjawabnya, itu akan membuat tak nyaman akhirnya.
Deg...
Yujin seketika menegang saat dengan berani tangan Xiaoting memeluknya, mengelus perut Yujin dari luar baju. Yujin sadar jika Hiyyih atau member lain sering memeluknya namun tak sensual seperti apa yang Xiaoting lakukan saat ini.

"Aku mau nunggu Eonnie dan rela jadi pelarian Eonnie. Asal Eonnie jangan jauhin aku." Bisik Xiaoting tepat ditelinga Yujin, Yujin langsung merinding diperlakukan seperti itu.

Cup...
Xiaoting langsung mengecup kepala Yujin, setelah itu Xiaoting bangun dan pindah ke kasur milik Hiyyih. Xiaoting hanya diam menatap punggung Yujin, kemudian ia tersenyum manis, entah apa yang ada dalam pikiran Xiaoting saat ini.

"Mimpi indah Eonnie." Ucap Xiaoting sebelum mematikan lampu kamar.

Yujin hanya mendelik kesal, hatinya sungguh tak nyaman karena merasa kalah, Yujin degdegan karena ulah Xiaoting. Apakah Xiaoting semudah itu mengambil hati Yujin? Atau Yujin hanya terbawa suasana intim bersama Xiaoting saja.

Akhirnya mereka berdua tidur dengan nyenyak, melupakan perdebatan yang sempat terjadi tadi.


Yujin membuka matanya setelah tidur cukup lama, namun ia langsung dikagetkan dengan seseorang yang kini sedang duduk dan menatapnya.

"Yak! apa-apaan kamu?" Teriak Yujin dengan menutup wajahnya. Yujin malu karena ia baru saja bangun tidur, pasti akan terasa bau dan banyak kotoran mata.

"Kecantikan Eonnie tuh ga ilang malah nambah saat tidur dan bangun tidur." Jawab Xiaoting dengan kembali menggoda Yujin.

Ya sejak 15 menit lalu Xiaoting memang asik menatap Yujin yang sedang tidur, entah mengapa membuat Xiaoting bahagia menjalani hari-harinya. Xiaoting perlahan menarik tangan Yujin yang menutupi wajahnya, pandangan sendu dan tajam Xiaoting berikan pada Yujin membuat Yujin terpana karena tak ada yang bisa menolak kecantikan Xiaoting.

"Cantik." Guman Yujin tanpa sadar.

Xiaoting tersenyum mendengar itu, namun Yujin yang akhirnya sadar dengan ucapannya menjadi malu sendiri.

Cup...
Tanpa permisi Xiaoting mengecup bibir Yujin membuat Yujin tak percaya dengan apa yang adiknya itu lakukan.

"Ayo bangun, nanti yang lain curiga kita keluar kamar siang-siang." Ajak Xiaoting dengan mengedipkan sebelah matanya.

Yujin hanya bergidig ngeri dengan Xiaoting yang ternyata genit, siapa sangka gadis yang terlihat pendiam dan pemalu itu sangat nakal dalam urusan ehmmm...

"Kamu duluan aja, Eonnie mau mandi. Sekarang jadwal Shiro buat sarapan, tolong liat mereka sudah bangun atau belum." Jawab Yujin dengan mencepol rambutnya, entah mengapa terlihat sangat seksi dan menggiurkan dimata Xiaoting.

"Ya udah sekalian aja mandi bareng Eonnie." Ajak Xiaoting dengan ceria, otak nakalnya mulai lagi berhayal.

Yujin tak menjawab, ia hanya menatap Xiaoting dengan tajam membuat Xiaoting akhirnya kabur karena tau Yujin akan marah.

"Hufft.... Bisa-bisa kalah kalau digini terus. Tapi kalau emang dia serius ya udah ga ada salahnya dicoba kan. Toh kita serumah jadi akan lebih mudah berkomunikasi seperti aku san Seungyeon dulu." Gumam Yujin yang akhirnya pergi untuk mandi.

Sedangkan Xiaoting sedang duduk di depan tv, ia terus tersenyum dengan mengelus bibirnya, ya bibirnya yang tadi mencium bibir Yujin, meski dalam hati ingin sekali melumat bibir Yujin tapi harus ia tahan, pelan-pelan saja agar Yujin tak kabur. Yang jelas Xiaoting akan berusaha merebut hati Yujin dari Caibing, Xiaoting akan jadi pemenangnya.

"Oting udah gila, masih pagi udah senyum-senyum sendiri." Ledek Shiro yang sedang membuat sarapan di dapur.

Xiaoting bukannya marah ia justru malah menghampiri Shiro, Shiro sepertinya bisa dipercaya untuk menjaga rahasia besarnya itu.

"Aku lagi bahagia." Ucap Xiaoting yang berdiri di samping Shiro.

"Kenapa? Cerita dong." Tanya Shiro penasaran.

"Janji ya jaga rahasia. Aku lagi deketin Yujin Eonnie. Doain ya semoga dia mau nerima aku." Bisik Xiaoting karena tak mau ada yang mendengarnya selain Shiro.

"Hah serius? Lalu Yurina dan Caibing Eonnie?" Tanya Shiro dengan kaget, tak sadar jika suaranya cukup kencang.

"Tutup mulut kamu, mereka sepertinya putus sedangkan aku dan Yurina hanya berteman." Bisik Xiaoting lagi. Rasa bahagia menyeruak di hati Xiaoting hingga tanpa sadar ia memeluk Shiro.

"Ehem... Masak yang bener jangan pelukan terus!" Tegur Yujin dengan sinis, lalu ia berjalan menuju kamar Yeseo.

Xiaoting langsung melebarkan matanya tak percaya. "Aduh bisa salah paham dia Shiro." Rengek Xiaoting karena tak mau Yujin salah paham.

"Jelasin sana, lagian genit banget peluk-peluk segala." Shiro langsung mendorong Xiaoting untuk mengejar Yujin namun saat akan menghampiri Yujin justru Yujin sudah keluar dari kamar Yeseo bersama Hiyyih. Xiaoting hanya diam karena ia melihat Yujin menggandeng tangan Hiyyih yang sedang dalam mood manja, sepertinya mereka baru bangun tidur.

Yujin melewati Xiaoting begitu saja tanpa menyapa sedikitpun, ada rasa sesak di dada Xiaoting. Hiyyih akan selalu jadi pemenang di hati Yujin.

"Jangan nangis deh, mereka cuma ibu dan anak. Jadi berjuanglah untuk jadi ayahnya. Haha" ledek Shiro yang melihat Xiaoting hanya diam memandang Yujin.

"Eh iya bener juga, dia kan janda anak satu." Jawab Xiaoting dengan senyum lebarnya.

Xiaoting langsung masuk ke dalam kamarnya dan akan bersiap untuk mandi, Yujin saja sudah cantik masa Xiaoting masih bau.

Komen dong biar aku semangat nulisnya. Hehe

Debut dihatiOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz