3

601 97 8
                                    

Sepi itulah suasana malam di kamar Yujin, Yujin hanya diam dan membaca novel yang ia baca sedangkan Xiaoting diam-diam terus melirik Yujin. Bukan tak sadar, sejujurnya Yujin sadar hanya saja ia malas meladeni Xiaoting yang akhir-akhir ini menjadi aneh.

"Jangan tidur terlalu malam Eonnie, aku tidur duluan ya." Pamit Xiaoting yang langsung menarik selimutnya, sebenarnya Xiaoting belum ngantuk tapi karena suasana canggung membuatnya tak nyaman.

"Iya, selamat malam ting." Jawab Yujin dengan tersenyum manis.

Yujin kembali membaca novelnya, akhir-akhir ini Yujin sangat suka membaca, salah satu alasannya agar ia bisa melupakan sedikit tentang Caibing. Tak lama ponsel Yujin bergetar, Yujin tersenyum bahagia melihat siapa yang menelponnya.

Yujin....
Cie tumben telpon..kangen ya.

Hsjsjkslal

Yujin...
Lagi baca novel, ya udah nanti kalau ga ada latihan dikabarin.

Jdjalakkf

Yujin...
Oke, bye
Muach

Yujin langsung menutup telponnya dengan senyum yang masih terpancar, tak sadar jika di ranjang sebelah seseorang sedang menatap tak suka.

"Siapa? Aku juga mau dicium Eonnie!" Tanya Xiaoting dengan nada datar dan dengan beraninya meminta cium.

"Ya ampun ngagetin aja! Tadi katanya tidur." Jawab Yujin dengan mengelus dadanya karena kaget.

Xiaoting bukannya menjawab ia justru bangun dan mendekati Yujin, duduk di sebelah Yujin dan menatap Yujin dengan tajam.

"Aku ga suka ya Eonnie deket-deket orang lain apa lagi cium-cium kaya tadi!" Tegur Xiaoting tanpa memalingkan pandangannya.

Yujin hanya menautkan kedua alisanya, heran dengan kelakuan salah satu adiknya itu. Sebenarnya ada apa dengan Xiaoting yang tiba-tiba berubah posesif.

"Oting, Eonnie tau kamu kesepian karna jauh dari Yurina, tapi ga gini juga ya. Eonnie bisa denger curhatan kamu ko kalau kamu emang butuh seseorang buat curhat." Yujin mencoba memberikan pengertian pada Xiaoting, berharap Xiaoting akan berhenti bersikap aneh.

"Jadi Eonnie mikir kalau ini cuma pelarian? Aku serius suka sama Eonnie. Kenapa ga percaya sih. Hiks..." Xiaoting justru malah menangis karena kesal Yujin tak mempercayainya.

"Lho ko nangis, ih udah jangan nangis." Yujin panik ia langsung menarik Xiaoting ke dalam pelukannya, mengelus bahu Xiaoting agar lebih tenang lagi.
Sementara oknum Shen malah tersenyum penuh kemenangan, setidaknya ia mendapat pelukan dari Yujin.

"Udah ya jangan nangis." Yujin kembali menenangkan Xiaoting agar berhenti menangis.

"Di sini aku sendiri, ga ada temen ga ada sodara. Aku ngerasa cuma Eonnie yang bisa pahamin aku tapi ternyata Eonnie malah risih sama aku. Hiks,.." Xiaoting kembali berakting membuat Yujin semakin merasa tak nyaman dan tak enak.

Yujin hanya diam, ucapan Xiaoting malah kembali mengingatkan tentang Caibing gadis China kesayangannya itu. Dulu mereka berjanji akan debut bersama, namun karena insiden itu membuat Caibing harus tereliminasi dengan menyakitkan, hingga akhirnya semua rencana, janji dan kata-kata manis itu hilang begitu saja dari Caibing. Caibing sudah melupakannya, Caibing sudah tak mengingat semua janjinya dan Caibing sudah bahagia dengan pilihannya. Pada akhirnya Yujin ikut menangis, namun tangis Yujin adalah tangis sungguhan bukan tangisan Buaya seperti Xiaoting.

Xiaoting merasakan bahunya basah, ia kaget karena badan Yujin bergetar. Xiaoting langsung melepaskan pelukan Yujin.

"Eonnie kenapa? Kenapa nangis?" Tanya Xiaoting dengan panik, namun Yujin hanya menundukan kepalanya dengan tangis yang semakin deras.

Xiaoting kini menarik Yujin dan memeluk Yujin, suasana menjadi terbalik karena Yujin yang malah menangis.

"Maaf, maaf kalau Eonnie jadi ga nyaman karena sikap aku. Aku janji ga akan ganggu Eonnie kalau emang Eonnie ga nyaman, tapi udah ya jangan nangis." Menyerah, begitulah yang ada dalam pikiran Xiaoting saat ini.

Yujin langsung menggelengkan kepalanya dan menelusupkan wajahnya ke leher Xiaoting. Mereka berdua hanya diam dengan keadaan saling berpelukan, hingga 10 menit berlalu akhirnya Yujin melepaskan pelukannya.

"Maaf, tadi kebawa suasana, keinget masa lalu. Eonnie sadar kalau dia udah bahagia sama pilihannya di sana. Eonnie ga mau banyak berharap lagi sama dia. Makasih ya udah sadarin Eonnie kalau semua udah berubah." Yujin menggenggam tangan Xiaoting dan tersenyum manis membuat Xiaoting langsung meleleh.

"Jadi kita pacaran?" Tanya Xiaoting dengan berbinar.

"Ya nggak lah, enak aja. Ga semudah itu Oting, semua butuh proses." Tolak Yujin yang langsung merebahkan dirinya.

"Udah sana lanjut tidur, Eonnie mau lanjut baca." Usir Yujin karena merasa malu.

Bukannya pergi Xiaoting justru malah ikut berbaring di kasur Yujin dan dengan seenaknya Xiaoting memeluk Yujin.

"Aku juga mau peluk Eonnie, jangan nolak soalnya Eonnie ga pernah nolak kalau dipeluk Hiyyih!" Baru saja Yujin akan melepaskan pelukan Xiaoting tapi Xiaoting langsung menahannya membuat Yujin pasrah.

"Eonnie." Panggil Xiaoting tepat di depan telinga Yujin.

"Hmm..." Jawab Yujin singkat.

"Yang tadi siapa pake cium-cium segala?" Tanya Xiaoting yang masih penasaran.

"Eunbin, maknae CLC." Kembali Yujin menjawab singkat.

"Eonnie...." Panggil Xiaoting lagi.

"Iya." Jawab Yujin singkat, Yujin sedang asik membaca tak mau diganggu.

"Ciuman yu. Kita hapus jejas bibir Yurina sama Caibing Jiejie." Xiaoting langsung menarik wajah Yujin dan kini mereka saling berhadapan dan saling memandang.






Waduh gimana nih?
Jadi ga ciumannya? 🤣🤣

Oia ini bakal ada part 🔞 ya.
Ga apa-apa kan?

Debut dihatiWhere stories live. Discover now