Fever

2.2K 376 23
                                    

02.55 A.M



Sunghoon terbangun karena pergerakan terus menerus disampingnya di setiap jarak waktu 2 menit, itu mengusik tidur nya dan membuatnya tersadar seketika. Tidak ada apapun, hanya Jake yang sedikit menggigil dengan wajah yang sedikit memerah dibawah mata. Pria manis itu tampak tidak tidur dengan tenang, ia gelisah dan terus-terusan bergerak mencari posisi yang nyaman agar bisa kembali ke lelapnya. Sunghoon reflek menyentuh dahi kekasihnya itu,

Panas.

Ia tau Jake akan demam setelah kejadian kemarin sore, sudah dijelaskan bahwa Jake itu mudah kedinginan dan sakit, namun Sunghoon tidak terlalu mempedulikan hal itu pada saat ia emosi. Keadaan Jake sekarang cukup menyedihkan, walaupun sepertinya hanya demam, itu tetap menyiksa, kan?

"Jake, bangun"

Sunghoon menepuk-nepuk pipi nya, membangunkannya dengan suara halus dan rendah, ia juga baru terbangun dari tidur nya. Sunghoon dengan sigap membetulkan posisi tidur Jake ketika anak itu membuka mata nya yang langsung berkaca-kaca.

"D-dingin sekali"

Sunghoon tidak banyak berbicara karena percuma saja, Jake tidak dapat mencerna kata-kata nya dengan baik pada saat seperti ini. Lelaki tinggi itu berniat untuk berjalan ke lemari terdekat untuk mengambil selimut tambahan, jika saja Jake tidak menahan lengan nya.

"Jangan pergi, Hoon"

Jake menangis, dan itu membuat Sunghoon gemas sekali. Pacarnya itu sangat childish jika sedang sakit, Sunghoon tidak bisa menahan tangan nya untuk tidak mengusap surai coklat itu dan menciumnya.

"Aku cuma ambil selimut, calm down."

Jake melepaskannya dengan hidung yang masih memerah karena demam dan tangisannya, Sunghoon memilih selimut yang paling tebal agar Jake tidak lagi kedinginan. Walaupun badan nya panas, Jake terus menggigil, dan ia tidak dapat menemukan obat di jam segini. Sepertinya saat matahari sudah terbit nanti, Sunghoon hanya akan membeli beberapa parasetamol di Apotek atau membawa kekasihnya ke Rumah Sakit jika keadaannya tidak kunjung membaik.

Setelah menumpuk selimut itu diatas Jake, Sunghoon kembali ke posisi nya untuk mendekap anak itu dengan cukup rapat, untuk memberikannya kehangatan dan kenyamanan agar ia dapat tertidur kembali dengan nyenyak. Jake masih terus meracau, mulutnya mengeluarkan gumaman yang menandakan bahwa kepala nya sangat penuh, pusing.

Twinkle, twinkle, little star

Sunghoon menyanyikan lagu tidur anak-anak itu meskipun ia sendiri masih dalam keadaan setengah mengantuk, menepuk pundak dan punggung Jake dengan ritme yang tidak beraturan, namun tetap perlahan.

How I wonder what you are

Ia menyalurkan kehangatan di setiap lirik yang dinyanyikannya, melupakan sejenak; Atau bahkan tidak pernah ingin disalahkan jika keadaan Jake saat ini adalah kesalahannya. Ia membiarkan anak itu kedinginan di suhu yang secara logika hanya dapat ditolerir manusia dengan baju hangat, Jake kedinginan hingga sekarang.

Up above the world so high

Sunghoon menatap Jake lekat-lekat, melihat bagaimana bibirnya sedikit terbuka untuk sesekali mengambil jatah oksigen nya dikarenakan hidung nya pasti mampet, melihat Jake yang tidak sengaja berkedip meskipun ia memejamkan mata nya, mencoba untuk konsentrasi dengan suara dan tepukan sayang dari Sunghoon.

Like a diamond in the sky

Sunghoon menatap kearah cermin besar tepat didepan kasur mereka, melihat bagaimana Jake nampak sangat kecil dan tenggelam diantara ukuran tubuh mereka yang kontras dan tumpukan selimut tebal itu, bagaimana Jake berada di dekapannya.

Twinkle, twinkle little star

Sang Dominan kembali melihat kearah Jake, lelaki manis itu sudah tertidur. Kali ini lebih tenang dari sebelumnya, ia tidak lagi bergerak gelisah dan hanya mengusapkan kepala nya di dada kekasihnya untuk mencari kehangatan.

How I wonder what you are












"You only live for me, Jake Shim."

Slow DownㅡSungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang