Untittle2

46 2 3
                                    

Bianca sendiri berada di lift dan berniat turun ke area kolam renang outdoor, mengikuti acara yoga yang di selenggarakan management kantor. Pintu lift terbuka di lantai 10. Dua orang wanita berumur sekitar 45 tahun, siap yoga mengenakan pakaian yoga. Jessi dan Sisca, memasuki lift tanpa mengetahui status Bianca adalah anak pemilik gedung apartemen tersebut. Bianca pun melipir ke sisi, diam menunggu pintu lift segera menutup dan turun ke lantai 1.
    
"Jes, lantai kita sepi ya. Kayanya baru keluarga kita aja yang pindah kesini." Ucap sisca

"Ada dua lagi, itu sebelah gue. Satu. Terus yang pojok tuh, katanya sih yang ngisi masih muda." Jawab Jessie

" Itu kata tetangga lu ? Dia pernah ketemu ?" Sisca Balas bertanya

"Dia cuma liat dari belakang aja katanya, barengan pas keluar lift mau masuk ke apartemen. Cewek. Terus kata tetangga gue bilang gini. "Tuh cewek gelagatnya aneh banget, nyapa kek atau nengok ke kalau tau ada orang di belakangnya. Kan sama2 tau tetanggaan. Nyelonong aja jalan cepet2 udah kaya kebelet" Tetangga gue seumuran tapi belum di kasih anak, sama2 sibuk ngurus usahanya. Gitulah kata dia." Ucap Jessie

"Kerja apa tuh cewek, kok bisa tinggal di sini ? Artis terkenal ? Apa kerjaannya ? Penasaran deh. Jangan sampe aja, tuh cewek kerjaannya gak jelas terus ternyata simpenan orang. Males saya kalau harus tetangga sama orang gitu." Jawab sisca masam

"Gak tau jes, orang gue nanya sama pengelola gedung aja. Pada gak tau.Tapi kayanya bukan artis deh, kalau artis terkenal kan harusnya dari bagian ob aja. Dia udah terkenal di sini. " Jawab Jessie

"Nah makin mencurigakan dah tuh, lu Taulah kisaran apartemen kita berapa, 4 sampe 7 m. Anak muda kalau gak sukses2 amat mana ada yang mampu tinggal di sini. Mereka pasti milih rumah di Serpong. Ngertikan maksud gue. Jangan naif amat lah," ucap sisca

  Jessie diam lalu mengutarakan pendapatnya.
 
  "Nanti dia ada gak yah ? Kalau ada, kita deketin yu." Ajak Jessie
 
     Sisca hanya mengangguk,menerima saran Jessie yang bermaksud mengulik latar belakang tetangga satu lantai (Eva).  Bianca melirik ibu2 di samping belakangnya, ia merasa pemikiran Sisca,cukup rasional di tambah sepengetahuannya melalui data dari Lia. Bahwa, penghuni unit 1412 adalah teman Lia yang bekerja di bank. Tetapi Bianca lupa menanyakan jabatan teman Lia di bank hingga mampu tinggal di apartemennya yang tergolong elite. Bianca pun berpikir percuma mengulik kebenaran melalui Lia yang notabene personal assistant Rudi,ayahnya sendiri. Pasti Lia akan di lindungi dan menurut pada Rudi.
    
     "Tteenngg" suara penanda lift lantai 1 lalu Jessie dan Sisca keluar melihat acara yoganya yang cukup banyak peserta serta akan segera di mulai oleh Lia sebagai instruktur.
    
     Lia melihat kehadiran Bianca di belakang Jessie dan Sisca dari pintu.
    
  " Haduh, tuhan... Kenapa kerjaan gue gini banget yah. Pak Rudi yang maenan Ani - Ani. Gue yang deg-degan." Suara hati Lia dan matanya tak bisa berhenti melihat posisi Bianca .
 
   Lia merasa pekerjaannya tidak berkah karena harus menutupi mulut semua penghuni yang ia kenal jika mereka membicarakan Eva dan Rudi. Lia segera menggelar matras pada baris pertama samping untuk Bianca sedangkan Jessie dan Sisca di arahkan oleh Lia untuk mengisi matras kosong di baris belakang.
  
   Jessie dan Sisca berjalan pelan namun bisik mereka masih terdengar membicarakan Bianca.
  
   " Liat deh, instrukturnya kan PA nya yang punya sini. Kayanya yang tadi itu. Anaknya yang punya deh" bisik Jessie
  
   "Kita sapa nanti, kali aja dia tau kan." Balas bisik Sisca
  
   Mata Lia melebar dan senyumnya merekah pada Bianca. Lia menyadari sikap Jessie dan Sisca sudah menunjukkan kalau mereka berdua adalah duo gosip. Jelas akan berakibat buruk di masa depan. Bianca pun memahami sikap Lia yang mencurigakan, tetapi ia tetap tenang sebab tahu kalau Lia tidak akan menjawab jujur. Artinya Bianca memiliki kesempatan bagus dekat dengan para penghuni untuk mencari tahu kebenaran yang beredar.
  
      Di 1042, Eva rupannya sedang mengintip  memperhatikan Lia dan peserta yoga lainnya. Eva tidak tahan dengan posisinya yang selalu di sembunyikan. Tanpa ia sadari jemari tangannya telah meremas tirai korden. Bianca melihat ke arahnya, refleks Eva bersembunyi di balik dinding. Eva menghela nafas, menyadari dirinya masih pengecut menghadapi calon anak tirinya.

1042 (RAHASIA)Where stories live. Discover now