1042 (RAHASIA)

KEDATANGAN

Hari penanda tanganan surat sewa. Eva sudah berada di ruang meeting ROYAL GARDEN. Ia tidak menyangka akan berada di kantor rudy dengan status penyewa unit apartemen.

Rizky staff management building masuk memaparkan senyuman pada eva yang ia ketahui sebagai calon penyewa.

"Siang bu eva, maaf lama menunggu. Surat perjanjian sewanya baru di tanda tangani pak rudy. Dia abis meeting." Rizky duduk berhadapan dengan eva.

"Gak apa-apa. Meeting apa ? operasional sama marketing unit, amankan ?...emmhh, propertiy se-tranding ini wajar yah sering meeting." Eva berusaha menetralkan perkataan agar tidak terkesan terlalu penasaran.

"Hmmmm(tersenyum) ... berkat ibu, apartemen kita jadi banyak peminat."

" Jangan panggil saya ibu, panggil eva aja. kita seumuran kayanya."

"Aduh gak enak saya, kerjaan. Apalagi ibu eva penyewa di unit milik pribadi pak rudy."

"Ooohh, itu punya pak rudy. Saya baru tau."

"Saya kira ibu sudah tau, saya dapat info dari pak rudy. Pak rudy sendiri yang mempromosikan unit pribadi dia."

"Belum, saya kira itu unit dari developer royal garden."

"Begitu ya bu eva, ini suratnya, tolong di baca, lalu di tanda tangani."

Sembari menunggu eva membaca kontrak sewa. Rizky tidak mempercayai jawaban eva, pasalnya unit yang di sewakan kepada eva adalah salah satu unit prestige di gedung royal garden. Apalagi harga sewa yang di berikan pada eva, jauh dari kata wajar. Tetapi rizky menghiraukan segala dugaan dan lebih mengutamakan profesionalitas sebagai karyawan.

"Di perjanjiannya, semua maintenance apartemen di urus sama management building plus tagihannya. Sewa di transfer ke rekening pribadi pak rudy ?"

"Benar, karena itu unit pribadi pak rudy. Jadinya ibu eva membayar ke rekening pribady bapak. Kalau masalah service apartemen atau kendala lainnya, bisa di bantu oleh management."

"Servicenya standar yah. Sama kaya apartemen tetangga." Keluh eva.

"Itu sudah sesuai standar ketentuan.Kalau sudah selesai, mari saya antar ke unit 1042 bu ?"

"Okay."

Rizky mengantarkan eva ke unit 1042. Eva adalah penyewa agung, hingga rizky sangat lelah tersenyum untuk eva demi profesionalitasnya. Begitulah arti kortingan harga sewa fantastis yang di peroleh eva hingga menjadi buah bibir seluruh jajaran pengelola dan developer.

Pintu kamar unit 1042 di bukakan oleh rizky, eva sudah mengetahui seluk beluk apartemen yang akan ia huni tersebut. Mewah adalah satu kata dari gabungan berbagai aspek yang di miliki unit 1042. Desaign ruangan, furniture berharga mahal, luas, pemandangan jakarta yang memikat dari pagi hingga malam berhias lampu gedung sekitar scbd.

Eva memastikan ruang kamar dan kamar mandi di setiap kamar, bersih. Meski matanya jeli melihat sink, keran shower tidak mengkilat, ia diam lalu keluar. Eva berdiri melihat pemandangan jakarta lalu tersenyum.

"Kapan ibu mulai menempati unit ini bu ?"

"Minggu depan kayanya. Sebelum saya menghuni tempat ini. Tolong di bersihin yang resik yah. Gak suka saya kalau masih ada kerak gitu."

"Dimana bu eva, saya lihat sudah bersih semuanya."

"Kamu gak lihat tadi waktu di toilet, itu gaggang shower, sink sama besi-besi sekitar keran ada keraknya, gak mengkilat. Bukannya ada detergen khusus ya. masa sih apartemen se-tranding ini gak menjaga kebersihan. Udah bayar mahal saya."

"Baik bu (suara pelan di tekan menahan marah). Nanti saya suruh cleaning service. Bu, saya boleh pamit. Masih ada pekerjaan."

"Iya, makasih ya. jangan lupa sama pesan saya."

"Permisi."

Eva mengangguk. Rizky menunggu lift sembari memikirkan segala dugaan miring mengenai eva. Eva seketika menjadi buah bibir yang sangat di curigai oleh semua staff. Gosip yang berubah menjadi isu. Sedari pak rudy memberi tahu lia,personal assistantnya. Kalau unit 1042 telah di sewakan ke eva dengan harga di bawah unit standar. Membawa kecurigaan mendalam. Lia yang menyampaikan pada rizky untuk mengurus eva pun berpikir hal yang sama.

"Riz, selebgram eva itu mau nyewa unit pak rudy." Ucap lia

"Banyak endorse kayanya tuh orang, berani nyewa unit pak rudy."

" Orang di kasih harga murah banget sama pak rudy. Pak rudy sendiri yang nawarin."

"Wah udah ketebak nih, gak nyangka pak rudy."

"Gak tau juga sih, gue nanya ke pak rudy."pak apa gak kemurahan kasih harga segitu ke dia ?" terus si pak rudy jawab gini riz "ini strategi marketing, kalo dia tinggal di unit saya dan sering posting atau paling gak share ke temen-temen, relasinya kan jadi bagus apartemen kita. Lagi pula, eva juga udah ngasih buyer lumayan. Simbiosis mutualisme lah lia." Gitu jawabnya si pak rudy."

"Jawaban cukup rasional, memang. Tapi tetep aja kita gak pernah tau kenyataannya kaya gimana. Kali aja, pak rudy juga lagi pdkt dengan cara seperti itu sama si eva."

"Setua itu masih aja gatel. Sama seumuran gue lagi."

"Namanya juga butuh perhatian, udah lama kan cerai. Katanya lu dulu di godain pak rudy waktu awal masuk ?"

"Bercanda dia, lia kamu Mau gak jadi istri saya."

Rizky tertawa geli.

"Gue bales bercanda lagi aja. Kalau saya jadi istri bapak, saya minta semua harta bapak boleh ? terus saya gak mau anak-anak bapak sampe ngelabrak saya gimanapun caranya. Gue gituin."

"Wah matre lu."

"Ya mesti di gituin. Gila aja, gue assistant dia. harta di kasih, nyawa melayang sama tiga anaknya. Sama aja bohong."

"Kalo anaknya nerima ?"

"Gak mungkin. Bu bianca pasti kalau nyari emak baru buat bapaknya, pasti nyari yang sepadan. Rewel gitu, anak-anaknya."

Dugaan rizky dan lia masih sebatas kecurigaan saja, lagi pula meskipun kecurigaan itu benar adanya. Rizky dan lia tidak memiliki kuasa apapun atas hubungan pak rudy, bos mereka. Batas antara karyawan dengan pemilik usaha yang tidak akan bisa di runtuhkan, apalagi hukum kehidupan. Bos pemberi kehidupan bagi karyawan. Meski rizky kesal pada sikap eva, bossy padahal hanya penyewa. Paling kalau sudah tidak di butuhkan akan di persulit oleh pak rudy dan management. Sekali lagi rizky tidak bisa mengutamakan emosi, ia masih butuh pekerjaannya dan hanya diam berlatar profesionalisme.

Bersambung...
Mohon bantuannya untuk read,comment dan follow yah.. biar penulisnya lebih semangat lagi nulisnya... 💞💞💞🙏