🦋0.6🦋

32K 4K 112
                                    


Happy reading:)

***

Kulit mulus putih pucat Selena kini berubah menjadi warna biru lembam karena pukulan dari siswi-siswi tadi, ya walaupun hanya di bagian tangan saja itu bukan seberapa baginya, di dunianya Selena lebih dari ini malah yang lebih parahnya saling bacok satu sama lain, canda deng.

"Nih kompres" ucap Aeera memberikan sapu tangan yang sudah ia rendam di air dingin.

Selena mengambilnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Selena bukanya sombong hanya saya ia sedang mendalami peran sebagai Selena asli yang bersikap acuh dan tidak banyak bicara.

Aeron menatapnya jengah, adik bungsunya itu memang keras kepala padahal sebelum Bright menyetujuinya Aeron sudah menentang keras karena takut Seyira a.k.a Selena kenapa-kenapa.

"Sakit gak?" tanya Aeera tidak melihat wajah kesakitan dari Selena, Selena menggeleng tidak.

"Saran, lebih baik kamu jangan sekolah secara langsung deh, liat baru pertama kali dateng aja udah di bully" Aeron mulai menyuarakan pendapatnya ini semua demi kebaikan adiknya, Pikir Aeron.

"Iya bener gue setuju sama pendapat bang Aeron, nanti gue bilangin ke papah kalo Lo gak jadi sekolah" timpal Aeera.

Selena memutar bola matanya malas, ini kan hidupnya ya terserah dia lah lagian pada saat tadi ia di bully karna salahnya sendiri yang tidak sengaja menjatuhkan semangkuk bakso ke seragam siswi tersebut Jadi tak ayal bila siswi itu marah padanya.

"Oke gak tunggu lama-lama, gue otw dulu telpon papah" ujar Aeera mengeluarkan benda pipih nya lalu mencari kontak Bright belum sempat diangkat handphone itu beralih ke tangan Selena.

Selena menatap tajam membuat Aeera bergidik ngeri, ini pertama kalinya Selena menatapnya tajam.

"Ra?"

"Gue gak suka kalau keputusan gue yang udah bulat di hancurkan sama orang lain" ujar Selena beralih menatap Aeron yang sama menatapnya.

"Orang lain? heh kita sodara lo" balas Aeera dengan kekehan di akhir.

"Gue gak bercanda, gue cuma minta kalian berdua gak usah perduli sama gue karena gue gak butuh itu semua!" sahut Selena berlalu dari sana.

Ini pertama kalinya Selena berbicara panjang pada mereka berdua, tapi sayang bukan kata-kata indah yang keluar dari mulut Selena.

Sedangkan Selena tidak tau kenapa ia harus bicara seperti itu, padahal bukan ke keinginan nya berbicara seperti itu seolah-olah dirinya sedang dikendalikan seseorang.

Sepertinya ada yang janggal dengan dirinya, contohnya saat melihat Aeron rasanya ia seperti membenci laki-laki yang katanya kakak laki-lakinya tersebut, dan saat Melihat Aeera rasa iba datang begitu saja entah apa yang dikasihani oleh perasaan Seiyra asli.

Tunggu bila di ingat-ingat Selena baru sadar kalau ia lupa dengan alur cerita 'crazy Love' ia hanya Ingat bagian akhir yang dimana si tokoh protagonis mati dan juga pengumuman Seiyra asli juga mati.

"Huft, gue beneran lupa.."

"Apa gue harus ikutin alur aja kali Yee" ucap Selena menghempaskan tubuhnya di kasur, tatapannya kosong entah apa yang membuat dirinya bingung dan gelisah.

Extras In The Antagonist FamilyWhere stories live. Discover now