🦋0.5🦋

32.9K 4.5K 44
                                    

...


Di koridor sekolah terlihat seorang gadis tengah berjalan dengan wajah gugupnya, kulit pucat nya semakin memucat karena hampir seluruh murid-murid SMANDA menatapnya.

Ada yang menatapnya aneh dan ada juga yang terpukau dengan pesona Seiyra yang langka.

Dengan balutan dress selutut berwarna biru muda, penampilan Seiyra sangat mendukung dan menambah wajah cantiknya bertingkat lebih cantik dari biasanya.

Bright yang sedari tadi menatap tajam ke arah murid laki-laki yang secara terang-terangan menatap Putri bungsunya, dalam pikirannya apakah putrinya akan baik-baik saja bersekolah di sekolah yang memiliki banyak siswa laki-lakinya daripada perempuan.

"Tuan Bright, anda sudah datang ternyata." ujarnya berjalan menuju Bright dan Selena.

Ia menoleh kearah Selena dan dibalas senyuman ramah dari Selena, membuat sang empu terpukau di buatnya. Padahal itu hanya senyuman bukan apa-apa, pikir Selena. yang merasa aneh dengan reaksi paruh baya yang mungkin umurnya di atas tiga pulu tahun-an.

"Saya pikir anda akan datang pas jam istirahat, jadi saya bisa mempersiapkan keperluan anda disini." ujarnya lagi membuat Selena menengok ke arah papahnya Bright.

Shitt! Gue lupa bapaknya gue kan yang punya nih sekolah--Batin Selena.

Bright hanya mengangguk angguk lalu mengikuti arahan lelaki Paruh baya itu yang diketahui kepala sekolah SMANDA.

"Tunggu!" suara nyaring terdengar dari kejauhan membuat ketiga orang tersebut menengok.

Selena menyipitkan matanya, sepertinya Selena tau dia siapa, Yap Leni. ia adalah tokoh figuran antagonist yang selalu mencari kesalahan si kembar dia berprofesi sebagai guru BK yang terkenal killer dan memiliki tatapan yang tajam setajam pisau.

"Bu Leni ada apa, apakah ada masalah?" tanya Kepala sekolah yaitu pak Hendrik.

Bu Leni si guru bk itu mengangguk sembari tersenyum ramah lalu menatap Bright tidak ada tatapan Genit seperti Metta hanya ada tatapan menghormati, Selena pikir tokoh figuran ini tidak pantas menjadi seorang antagonis kalau di dunia nya mungkin disebut disiplin.

Tapi kita tidak boleh asal menilai dari luarnya saja karena belum tentu yang luarnya baik belum tentu dalamnya sama baiknya, jadi penilaian Selena masih gantung dan hanya bisa menduga duga karena akhir-akhir ini alur cerita mulai aneh lagi.

"Jadi begini tuan, putra putri anda membuat onar lagi terlebih lagi Aeera ia membuat murid dari kelas dua belas IPA 1 masuk rumah sakit." jelasnya.

Selena yang mendengar kelakuan saudaranya hanya bergidik ngeri, bisa-bisanya ia memiliki sodara kandung macam psikopat.

Bright menarik napasnya berat,"kasih saya alamat rumah sakitnya, biar saya yang langsung menanggung jawabannya" ujar Bright.

"B-baik Tuan, Ini alamat rumah sakitnya" balas Leni memberikan selembar kertas yang langsung diambil alih oleh Bright.

"Ayo tuan masuk" sahut Hendrik si Kepala sekolah.

***

"Hey!" teriak salah satu murid kelas dua belas IPA 2 membuat teman-temannya menoleh.

Extras In The Antagonist FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang