[1] Lepas Rindu

285 38 12
                                    

HAPPY READING💚

Begitulah orang yang sedang mabuk asmara, pancaran wajahnya selalu berbunga-bunga. Menahan rindu selama 2 minggu mana tahan, sebucin itukah laki-laki berumur 25 tahun ini?

Dua tahun sudah hubungannya terjalin dengan gadis yang membuat hatinya terkunci. Meski beribu-ribu wanita yang paling cantik dan sempurna, sebisanya ia tidak akan berpaling dari gadis itu.

Laki-laki berpakaian hoodie biru itu tersenyum kala dirinya sampai di tempat yang ia tuju. Saat mengecek ponselnya yang berisikan chat dari gadisnya, ia langsung berjalan ke arah pintu dan menekan belnya.

"Pak guru Reza...." sapa wanita paruh baya.

"Masuk Pak, nanti saya panggil Naya."

"Gak usah Bi, udah biarin aja. Saya udah bilang kok ke Naya."

Sastri tersenyum mendengarnya. Reza itu orang yang tepat untuk Naya yang masih kekanak-kanakan.

Dia tidak pernah merasa kesal ketika Naya lama berdandan saat mereka mau keluar. Reza yang selalu bisa mengambil hati orang tua Naya ketika gadis itu sedang ada masalah. Pokoknya apapun masalah Naya, Rezalah yang menyelesaikan.

"Ya sudah saya mau buatin minum dulu kalo begitu."

"Padahal gak usah repot, Bi."

"Heh... gak baik tamu gak disuguhkan. Bentar saya mau ke dapur dulu."

Reza mengangguk. "Makasih, Bi."

Ketika Reza ditinggalkan di ruang tamu, laki-laki itu hanya memperhatikan sekitarnya. Sudah sebulan dia tidak pernah berkunjung ke rumah ini lagi, biasanya kalau mereka mau bertemu Naya memintanya tidak perlu ke rumah.

Ah... tidak sering dia datang ke rumah ini. Biasanya kalau Naya malas membawa motor jika mereka mau berpergian atau memang ada keperluan yang penting.

Malah Reza sering diajak berkunjung ke rumah Alendra, ya kata Naya mereka sudah jadi keluarga keduanya.

"Papa belum siap!"

Dari lantas atas Reza sudah mendengar pembicaraan itu, hingga terdengar suara langkah yang menuruni tangga.

"Kita harus siap lebih awal Pah, keselamatan Naya lebih penting."

"Tapi Naya masih belum siap berumah tangga."

"Reza harus bisa menikahi Naya, cuma dia yang bisa jaga anak itu!"

Pria paruh baya itu menyadari ada sosok laki-laki yang tengah mendengar pembicaraannya, namun tidak dengan Sarah yang terus mengoceh prihal keinginannya pada suami.

"Mah!" tegur Surya.

Tetapi wanita itu tidak mau berhenti. Hingga Surya dengan agak kasarnya menghadapkan istrinya pada Reza yang duduk di sofa ruang tamu.

"Reza!" lirihnya dengan wajah terkejut.

"Mama harus bicara sekarang!" Pria itu mencoba menahannya, namun Sarah tidak ingin dicegat.

Sedangkan laki-laki yang berprofesi sebagai guru itu, hanya diam ketika dihampiri oleh orang tua dari kekasihnya.

🌹Thank You Husband🌹

Ia tidak pernah seribet itu jika mau bertemu dengan kekasihnya, tidak akan mempermasalahkan pakaian apa yang akan dia pakai atau harus berdandan agar terlihat lebih cantik. Biasanya tidak memperdulikan itu, kecuali jika diajak ke acara formal.

Tapi sekarang, hanya untuk jalan-jalan biasa Naya bisa seribet itu. Entah mungkin karena sudah 2 minggu tidak bertemu atau mungkin Naya sedang dalam mode bucin.

Thank You Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang