[6] Hari Bahagia

43 6 0
                                    

HAPPY READING💚

"Saya terima nikah dan kawinnya Naya Isabella binti Surya Suryadi dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Suara lantang dan tegas telah berhasil Reza ucapkan dalam satu tarikan. Semua orang berucap syukur dan lega.

Seorang gadis cantik yang terbalut kebaya putih duduk di samping lelaki itu matanya terlihat panas dan berkaca-kaca. Benarkah ia sudah menjadi seorang istri sekarang?

Atas instruksi mereka menandatangani surat nikah, dilanjutkan dengan tukar cincin dan terakhir mengecup kening memperlai wanita. Reza melakukannya malu-malu dan membuat para penonton gemas melihatnya tingkat pasutri baru itu.

Johan bersiul dengan kencang di ikuti tepuk tangan dari dua temannya.

"Nggak nyangka temen kita udah nikah," ucap Johan dengan dramatisnya.

"Perasaan baru kemarin ya Jo kita kenal sama Naya," sahut Yovie.

"Iya gak kerasa banget. Tanpa dia mungkin persahabatan kita nggak bakal ada lika-likunya."

Alwan menepuk bahu Johan dengan keras. "Jangan mulai dah."

Johan menengok pada Alendra dan Yovie yang masih memperhatikan pengantin baru itu. Dengan jahilnya dia mengarahkan ponsel pada dua orang itu seperti ingin mewawancarai.

"Ya bagaimana pendapat bapak-bapak ini. Apakah cintanya sekarang sudah benar-benar menghilang dalam diri kalian."

"Lo tanya gue juga?" tanya Yovie dan Johan hanya mengangkat bahu.

"Idih dari lama juga udah terkubur kali, mungkin sekarang udah menyatu sama tanah," lanjutnya.

"Lalu bapak Alendra?"

Cowok itu menepis ponselnya agar menjauh dari pandangannya.

"Harus berapa kali gue bilang. Emang kagak ada yang percaya gituh?"

"Terkadang pria itu bisa menjadi penipu handal. Apa yang diucap belum tentu yang dirasa," celetuk Alwan sok bijak.

"Wadidaw mantap, selebew!" sahut Johan.

"Bodo amat Wan, bodo!" Alendra terlihat kesal. "Kalo masih ada gak bakalan mungkin gue pacarin Aluna."

"Berani lo bawa dia malam ini," ucap Yovie tersenyum mengejek.

"Gak usah lo nangtangin gue!"

Dan setelah itu Alendra pergi membuat Yovie penasaran dengan cowok itu. Bukan ia menuduh, tapi Yovie menyayangkan kalau Aluna hanya jadi pelampiasan.

"Yo, lo bawa si Alina kan? Jiaaah Jojo gak punya," ledek Alwan.

"Kata siapa gue nggak ada? Tenang Wan lu jangan meragukan sahabatmu ini. Masa sih seorang Jojo kekurangan cewek."

"Punya lagi lo?" tanya Yovie. Kalau sudah ada pun memang tidak kaget lagi.

"Dapet dari mana kali ini?" ucap Alwan saat Johan sudah menghampiri area perasmanan.

"Paling yang limapuluuuuh."

🌹 Thank You Husband🌹

Reza selalu menemani Naya saat gadis itu di datangi keluarganya. Semuanya sangat antusias dan menanyakan banyak hal pada gadis itu, kecuali Diah. Mungkin wanita itu bertanya hanya sebagai formalitas saja.

Saat ini Naya sedang berbincang dengan neneknya. Suti sepertinya tidak mau jauh dari cucu menantunya itu.

"Aduh ini udah masuk dzuhur ya. Oma mau solat dulu, kamu juga istirahat ya nak. Jangan sampe kecapean."

Thank You Husband Место, где живут истории. Откройте их для себя