ADELARD | 31

Mulai dari awal
                                    

Perawat itu bergidik ngeri. "M-maaf, t-tuan."

"Cepat periksa gadisku! Jika selesai segera pergi!" titah Joven.

Joven bangkit. Tidak ia sangka nyerinya masih terasa sampai sekarang.

"Apa yang mau kau lakukan?"

Perawat itu terkejut. Pasalnya ia hanya mengeluarkan jarum, tapi Joven sudah membentaknya.

"Nona harus di suntik, tuan." jelas perawat itu.

"O.. Oh.. Lanjutkan!"

Baru saja perawat itu ingin menusukkan jarum suntik pada Stefanie, Joven kembali membentaknya lagi.

"Apa tidak bisa jarum itu kau buat tumpul, huh?"

Stefanie menahan tawanya. Joven khawatir terlalu berlebihan.

"Itu tak akan menyakitiku, Joven." cicit Stefanie membuat Joven gelagapan.

"Iya.. Tapi.. Yasudah.."

Lagi dan lagi. Perawat itu harus bersabar tentunya. Tidak mungkin ia membentak balik Joven bukan? Bisa-bisa nyawanya melayang melewati batas dan melampauinya.

"Kenapa jarumnya sangat panjang? Bagaimana jika jarum itu menembus tangannya?" bentak Joven sekali lagi.

"Joven ish!" Stefanie sudah greget dengan mulut Joven yang semakin dibiarkan semakin menjadi.

Ia segera mengunci mulut Joven dengan tangannya dan menariknya mendekat. Joven kini terlihat seperti bebek yang mendapat tekanan berat.

"Mmmmm.." Joven kesusahan dalam berbicara sekarang.

Stefanie mengangguk pada perawat tersebut. Sang perawat segera menyuntikkan cairan tersebut sebelum Joven kembali banyak bicara.

"Shht... Diem sayang! Nggak sakit kok." Mata Joven menerjap. 'Sayang?' Aw, dia klepek-klepek.

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Empat hari sudah Stefanie tumbang di rumah sakit. Sekarang ia sudah diperbolehkan untuk pulang. Ia tak betah berada di ruangan sempit berbau obat-obatan itu. Rasanya sumpek dan mual.

Stefanie melihat kendaraan yang lalu lalang di bawah sana lewat balkon kamar rawat inap miliknya yang berada di lantai lima, khusus VIP. Entah kenapa ia sudah lama tak melihat kendaraan yang melintas sebanyak itu. Terakhir ia menemukannya di Indonesia. Di New York ia harus selalu berada di dalam mansion atau sekedar di halamannya saja.

Stefanie kemudian merasakan kedua tangan melingkar di perutnya. Siapa lagi jika bukan Joven. Pria itu bahkan menumpukan dagunya pada pundak Stefanie dan menghirup rakus aroma coklat milik tunangannya. "Lihat apa, hm?"

"Nggak ada. Joven?"

"Hm?"

"Cila udah boleh masuk mansion kan?"

Joven terkekeh kecil. "Tentu, babe. Tak akan ada lagi yang melarang mu."

"Yey.. Mmm, Joven?"

"Yes?"

"Boleh minta sesuatu?"

"Anything for you, sweetie."

"Eum..." Stefanie tampak ragu untuk mengatakan keinginannya. Joven yang masih menunggu juga ikut penasaran.

"Tell me!" bisik Joven di telinga Stefanie membuat sang empu merasa geli.

"Pengen seblak."

Joven membulatkan mata. Hello ini New York, dude! Mana ada kang seblak di pinggir jalanan New York?

"Sama cilok."

deg!

Joven serasa ingin menangis saat ini. Kalau seblak saja di sini tidak ada apa lagi cilok.

"Boleh kan?" rengek Stefanie.

Joven membalikkan tubuh Stefanie dan menyatukan kedua dahi mereka. "Lihat nanti, okey?"

Stefanie melengkungkan bibirnya ke bawah. "Okey."

Entah kenapa dia sangat ingin makan makanan itu. Padahal makanan itu hanya ada di Indonesia. Entah ia merindukan makanan itu atau merindukan Indonesia.

"Ayo pulang." ajak Joven.

"Joven, papa di mana?"

"Di penthouse." jawab Joven singkat.

"Kenapa nggak di mansion?"

Joven hanya diam tak menggubris pertanyaan Stefanie. Sejujurnya ia yang tak mau kalau Danendra ada di mansion. Ia takut Stefanie hanya akan mempedulikan ayahnya dari pada dirinya. Dasar bucin!

"Joven?"

"Mmm, dia yang ingin berada di sana."

"Oww, aku boleh mengunjunginya kan?"

"Not now."

Stefanie sedikit tersentak dengan pernyataan Joven. "Kenapa?"

"Karena kau hanya boleh menjadi milikku. Hanya milikku."

(Image posisi mereka saat ini)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Image posisi mereka saat ini)

Bersambung..
Jangan Lupa Vote
••
Find Me On
IG : @mtyra18_
TikTok : @muttyara18_

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









ADELARD || mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang