ADELARD | 02 ✨

214K 15.7K 374
                                    

"Bersiaplah, 20 menit lagi kita akan berangkat!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bersiaplah, 20 menit lagi kita akan berangkat!"

"Siap, Bos."

Stefanie mulai lepas dari pengaruh bius, kepalanya berdenyut sangat kencang hingga membuatnya pusing. Dia menatap sekitar, mencoba mencari tahu ada dimana dia sekarang. Tapi yang ia dapat hanya ruangan yang besar, lembab, dan gelap.

Ternyata dia bukan satu-satunya gadis yang diculik. Ada lima gadis lagi di sekitarnya yang masih berada dibawah pengaruh bius. Para gadis tidak diikat, hanya dibiarkan begitu saja. Stefanie kemudian berusaha untuk bangun dan bersembunyi. Tapi nihil. Bangunan besar itu benar-benar polos tanpa ada barang satupun.

"HEI! SEDANG APA KAU?" pekik seorang lelaki dengan masker hitam menutupi setengah wajahnya.

"A-aku... Siapa kau? Dan dimana aku?"

"Kau tidak perlu tahu, dasar bocah sialan!"

Bugh!

Seketika Stefanie merasa sakit kembali ketika lelaki bermasker hitam itu mendorongnya hingga badan kecil Stefanie menghantam tembok bangunan itu.

Kepalanya yang masih pusing ditambah tubuhnya yang sakit membuat dia lemas dan akhirnya kembali pingsan. Dengan cekatan lelaki bermasker hitam itupun mengikat tangan dan kaki Stefanie. Tidak lupa dengan lakban di mulut untuk mencegah Stefanie mengeluarkan suara.

Tubuh ringan Stefanie diangkat dan dimasukkan kedalam sebuah koper. Koper itupun diberi sandi agar tidak dibuka oleh seseorang. Apa yang terjadi pada Stefanie kini juga terjadi pada gadis lainnya.

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Hiruk pikuk bandara yang mengusik telinga Stefanie membuat ia terbangun. Kini ia tidak bisa berbuat apa-apa karena kaki dan tangannya yang terikat , mulutnya yang tertutup lakban, dan terbatasnya ruang didalam koper.

Stefanie hanya berharap alat pendeteksi barang bawaan akan menyelamatkannya. Namun, zonk. Stefanie bisa lolos dari alat pendeteksi hingga membuat dirinya kini masuk ke bagian bagasi pesawat.

Bayangkan saja betapa pengap yang kini dirasakan Stefanie. Harus merasakan sempit didalam sebuah koper dan akhirnya berada didalam bagasi pesawat dengan koper-koper lainnya.

Stefanie hanya bisa menangis dan menangis. Tak tahu lagi apa yang akan terjadi padanya. Akan dibawa kemana dia dan apakah dia akan selamat.

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Brag!

"DAMN YOU ALL!" pekik seorang pria kekar berparas tampan sambil menendang kursi didepannya.

"I don't want to know. Find her and bring her here safely without a single scratch. Or all of you will die!"

"Yes, Sir!" sahut anak buahnya serentak.

"Aaron!"

"Iya, Tuan. Saya disini."

"Dimana dia sekarang? Dia baik-baik saja, kan? "

"Tujuh jam lagi, Nona akan mendarat di London. Menurut laporan dari mata-mata kita di Indonesia, Nona diikat dan dimasukkan kedalam koper , Boss," ujar seseorang bernama Aaron di belakang pria yang ia panggil 'tuan' itu.

Joven Adelard. Seorang boss mafia yang cukup ditakuti di daratan Amerika dan terkenal dengan kekejamannya. Dari luar mungkin ia terlihat biasa saja, normal seperti mafia pada umumnya, tapi sebenarnya dia sangat mematikan. Macam-macam lah dengannya, dan dia tak akan membiarkanmu melihat hari esok kembali.

Joven lebih suka melihat korbannya kesakitan hingga merasakan bosan untuk hidup daripada langsung membunuhnya tanpa ada kesenangan untuknya.

"Hmm, macam-macam mereka rupanya. Segera kirim beberapa orang ke Indonesia, bunuh semua penculik gadisku dan mereka yang lalai dalam melaksanakan tugas dariku!"

"Apa itu berarti ayahnya.."

"No.. No.. Biarkan hidupnya dipenuhi kemewahan hartaku. Suatu hari, aku yang akan turun tangan jika sudah mulai muak dengan calon mertuaku itu."

"Baik."

"Go to Indonesia now! Find Miss Stefanie's kidnapper and betray your friends who was negligent in their duty."

Diam dalam kekhawatiran kini dirasakan Joven. Pria itu benar-benar sensitif jika bersangkutan dengan gadisnya. Sambil menyesap segelas wine di tangannya, wajah cantik Stefanie mulai membayangi pikirannya.

Joven tengah bersiap, kemeja putih telah membalut tubuhnya. Dua cincin cantik tengah menanti sepasang jari untuk mereka singgahi.

Stefanie, calon tunangannya telah datang dengan memakai dress putih, senada dengan Joven. Dalam gendongan sangat ayah, Stefanie masih terlelap dalam pengaruh bius.

Ya, semua itu sengaja dilakukan Joven agar Stefanie tidak berontak dan tidak menolak pertunangannya. Stefanie dalam status tidak tahu apa - apa.

Cincin disematkan. Kini jari manis keduanya dilingkari perhiasan bukti ikatan cinta dalam jenjang pertunangan.

Joven mengecup kening Stefanie dengan lembut, lalu melepas kembali cincin Stefanie agar dia tidak curiga ataupun membuangnya.

"Uang yang kau mau sudah aku berikan, kini tugasmu adalah menjaganya hingga tiba waktunya untuk aku membawanya pergi," ujar Joven pada papa Stefanie.

Papa Stefanie mengangguk pasti setiap Joven berbicara. Beliau terlalu takut untuk angkat bicara. Jika salah bisa bisa dia dikuliti hidup-hidup.

Pertunangan selesai, maid diminta untuk menghapus make up Stefanie dan mengganti bajunya. Joven juga pergi meninggalkan tempat pertunangan.

Tentu dia tidak pergi begitu saja. Dia mengutus Silver Team menjadi mata-mata untuk menjaga Stefanie di Indonesia. Tak mungkin ia bisa meninggalkan gadisnya tanpa pengamanan.

"Aku tak suka milikku diusik. Dia milikku, jaga dia! Tergores sedikit saja, matilah kalian semua."

"Yes, Sir!"

Bersambung..
Jangan Lupa Vote
••
Find Me On
IG : @mtyra18_
TikTok : @muttyara18_

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

🧡Sudah Revisi🧡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧡Sudah Revisi🧡

ADELARD || mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang