ADELARD | 14

142K 11K 254
                                    

Satu minggu berlalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu minggu berlalu..

"Dia sudah miskin, Tuan Joven."

"Bagus, sekarang tugasmu hanya tinggalkan dia."

"Tapi tuan, dia saat ini sakit dan terus menyebut nama putrinya."

"Apa peduliku? Bahkan jika dia mati, maka justru masalahku selesai bukan?"

"Segera tinggalkan pria itu dan kau akan mendapat bagianmu. Biarkan dia hidup menyendiri tanpa bantuan. Dia sudah tua. Mati tak akan menjadi masalah untuk nya bukan?"

"Baik, tuan."

tut..

Telfon diputuskan. Ponsel yang di genggam oleh Joven kini dilempar ke arah sofa ruang kerjanya. Aaron yang sedari tadi ada dibelakang Joven dan mendengarkan percakapannya dengan seseorang di ponsel mulai mendekati kakaknya dan angkat suara.

"Kakak?"

"Kenapa adikku?"

"Maaf jikalau aku lancang. Tapi.. Apa kau benar-benar mencintainya?"

Joven terdiam sejenak mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh adiknya itu. Ia kemudian menghembuskan nafas berat.

"Ntahlah , adikku. Bukan aku yang memilihnya. Tapi hatiku. Walau dia adalah anak dari orang yang aku benci. Tapi hatiku seakan tak ingin melepasnya. Bagaimana menurutmu?" Joven beralih menatap adiknya.

"Haruskah kau lupakan dendam itu?" tanya Aaron.

Mata Joven tiba-tiba semu merah mendengar pertanyaan Aaron. Tangan Joven segera meraih vas kaca kecil di depannya dan melemparkannya ke arah Aaron.

Dasar Aaron sudah tahu bahwa kakaknya akan marah, ia segera menunduk dan membuat vas itu terhempas ke sudut ruangan.
Eitss.. Tidak kenaa..

Aaron terkekeh kecil , "Bagaimana jika tiba-tiba hatimu memintamu melupakan dendam itu dan mencintai kakak ipar?" tanya Aaron.

"Aku tak akan melupakannya."

"Bagaimana jika hatimu meminta kau memilih antara keduanya?"

"Aku akan memilih dendamku." enteng Joven.

"Pftt.. Memang benar kata kakak ipar, orang sepertimu ini tak pernah mengenal cinta." ejek Aaron.

"Pftt..Katakan sekali lagi!"

"TIDAK MENGENAL CINTA!" tegas Aaron.

"Shit.. Aku jadi ingin membunuhmu sekarang." ujar Joven dengan nada santai.

Aaron mengendap menjauhi Joven yang sedang tidak memperhatikannya dengan perlahan. Ia meraih gagang pintu lalu berbalik menghadap Joven.

"Ampun kakakku! Aku belum menikah. Nanti saja setelah malam pertamaku ya?" ujar Aaron lalu berlari meninggalkan kakaknya.

ADELARD || mafia Where stories live. Discover now