ADELARD | 06 ✨

192K 14.5K 428
                                    

Rintik hujan tengah membasahi New York sedari siang tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rintik hujan tengah membasahi New York sedari siang tadi. Membuat Stefanie harus berdiam diri didalam kamar sambil mengamati tetesan air yang melewati jendela kamarnya.

Sore sudah menjelang tapi tak ada yang bisa Stefanie lakukan. Dia ingin sekali keluar dari kamarnya, menjelajahi mansion, dan keluar mencari udara segar. Tapi dia terlalu takut untuk berkeliling sendirian karena Joven dan Aaron sedari pagi pergi ntah kemana.

Sesuatu memecah lamunannya. Sebuah cahaya warna-warni muncul di langit bersamaan dengan berhentinya hujan.

Pelangi

Senyumnya mengembang. Sudah lama sekali ia tak melihat pelangi. Ia segera berlari keluar mansion dan melihat dengan jelas lengkungan penuh warna di langit itu.

Tak beberapa lama, pelangi mulai hilang yang hanya menyisakan warna-warna yang mulai pudar. Bibir Stefanie melengkung kebawah.

Cepat sekali hilangnya, batin Stefanie.

Miaw..
Miaw..

Stefanie menoleh ke segala arah mencari sumber dari suara yang ia dengar.

"Puss.. Puss.. Kamu dimana?"

Stefanie akhirnya menemukan yang ia cari. Ia melihat seekor kucing berwarna coklat gelap di dekat gerbang mansion. Stefanie berlari mengikis jarak dengan cepat. Ia takut kucing itu kebasahan karena terguyur hujan.

Benar saja kucing itu dalam keadaan basah dan kotor. Stefanie tanpa jijik memungut kucing itu dan menempatkannya dalam dekapan Stefanie. Stefanie kembali berlari menuju teras mansion.

Di waktu yang bersamaan, pintu gerbang terbuka. Mobil hitam memasuki halaman mansion. Stefanie diam ditempat sambil mengelus lembut kucing yang baru saja ia temukan.

Stefanie tersenyum lebar tatkala melihat Joven keluar dari mobil itu. Ia menghampiri Joven yang terlihat terganggu dengan keberadaan hewan berbulu di dekapan tunangannya itu.

"Turunkan itu, babe! Dia mengotori tubuhmu," titah Joven.

"Joven, boleh ya aku pelihara ini?" tanya Stefanie sambil menyodorkan kucing coklat itu pada Joven.

"No."

Stefanie melengkungkan bibirnya kebawah tanda ia kecewa dengan keputusan Joven.

"Tapi aku tidak punya teman. Aku janji dia tidak akan nakal," rengek Stefanie.

Joven mengembuskan nafas kasar, menutup matanya sejenak, dan kembali menatap Stefanie.

"Baiklah, boleh. Tapi kalau dia menyakitimu, aku akan membuangnya jauh-jauh."

Stefanie mengangguk dengan cepat. Matanya berbinar membuat Joven kembali mengembangkan senyumannya. Stefanie dengan segera memberikan kucing itu pada maid untuk dibersihkan. Maid juga memberikan handuk untuk membersihkan tangan dan baju Stefanie yang kotor karena kucing baru Stefanie itu.

ADELARD || mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang