ADELARD | 03 ✨

202K 15.6K 583
                                    

Stefanie meregangkan otot ototnya yang sedari beberapa jam lalu harus tertekuk didalam koper

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stefanie meregangkan otot ototnya yang sedari beberapa jam lalu harus tertekuk didalam koper. Kini ia bernafas dengan lega, setidaknya ia tak mati di dalam pesawat. Namun, pandangannya kembali teralihkan pada satu kamar kecil di ujung ruangan yang ia tempati. Stefanie baru menyadari kalau kakinya dan para gadis sudah tercengkram rantai.

Stefanie menengok ke samping, ia menatap seorang gadis disebelahnya tengah menangis sesenggukan. Stefanie ingin mencoba menenangkannya dengan mengajaknya berbicara.

"Hai, nama kamu siapa? "

"Aku Laila," balas Laila dengan sesenggukan

"Jangan nangis dong, nanti cantiknya hilang loh."

Stefanie akui Laila sangatlah cantik. Tatapan lembut dan manisnya membuat Stefanie sangat nyaman menatap Laila.

"Kakak siapa?"

"Aku Alesya. Mmm, kita dimana? Masih Indonesia?"

"Tidak, kita di London."

"London?"

"Kakak, aku takut sekali, pasti ayah dan bundaku mencariku."

"Aku juga takut. Tapi kita pasti bisa pulang. Nanti kita pulang sama-sama, ya?"

Pertanyaan Stefanie di jawab oleh anggukan Laila.

Tiba-tiba dua lelaki memasuki ruangan tersebut. Mereka terlihat kebingungan menatap satu per satu wanita didepan mereka. Lalu mereka berdua mendatangi arah Stefanie. Stefanie yang ketakutan refleks mundur.

Ternyata yang mereka datangi adalah Laila, bukan dirinya. Rantai di kaki Laila dibuka. Laila tersenyum sambil melihat Stefanie. Laila berfikir ia akan dibebaskan tapi ternyata salah.

Satu lengan Laila dicengkram kuat. Laila meringis kesakitan kemudian berteriak ketika dirinya diseret memasuki kamar diujung ruangan.

Stefanie dan para gadis lainnya berteriak. Stefanie tak melepaskan pandangannya pada Laila bahkan ketika pintu kamar tertutup rapat.

Stefanie dan yang lainnya bisa mendengarkan teriakan Laila berpadu dengan suara desah dari dua lelaki tadi. Kehormatan Laila kini sedang diambil paksa.

Stefanie menangis kencang. Ketakutan. Itulah yang ia rasakan sekarang. Kedua tangannya yang bergetar berusaha menutup rapat kedua telinganya.

Bugh!

Suara jeritan Laila berhenti. Ruangan seketika hening, yang tersisa hanya sesenggukan para gadis. Para gadis saling pandang dengan perasaan bingung dan campur aduk. Tak terkecuali Stefanie.

Pintu terbuka, menampakkan dua lelaki dengan pakaian yang berantakan. Laila kembali diseret ke hadapan para gadis.

Wajah cantiknya kini tertutup lebam dan darah. Bajunya telah acak-acakan karena disobek paksa. Laila dalam keadaan tidak sadarkan diri. Seketika tembakan dilesatkan ke kepala Laila.

ADELARD || mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang