Part 20

21.1K 1.6K 73
                                    

Varrel dan Kevin sudah selesai mandi. Mereka bersiap untuk turun agar segera sarapan.

Varrel ingin membantu Kevin berjalan karna ia sering mendesis perih dan susah untuk berjalan.

"Shh", Desis Kevin saat sedang berjalan dengan pelan.

Varrel jadi kasian.

Apa ia terlalu kasar semalam?

"Ah semuanya karna lo," Ucap Kevin tertahan sambil menatap Varrel dengan tajam.

"Yauda sini gua bantuin." Kata Varrel dengan sabar. Sambil berjalan menuju Kevin.

"Stop." Kevin menahan Varrel yang berjalan mendekatinya.

Varrel bingung. Ada apa dengan anak ini.

Varrel diam saja, salah. Giliran mau bantu, salah. Nafas aja, salah. Hadeh serba salah.

Varrel menunggu Kevin hingga siap berjalan normal.

"Lo dah siap belom?" Tanya Varrel, sambil memegang gagang pintu.

Kevin menegakkan badannya, dan menarik nafasnya lalu menghembuskannya.

"Udah", Jawab Kevin sambil mengangguk, untuk memastikan.

Akhirnya mereka turun ke bawah.

Kevin bersikap sangat normal, berjalan biasa, seperti tidak terjadi apa apa.

Padahal Kevin sangat amat menahan lubangnya yang perih dan nyeri.

"Sial, ini perih. Bangsat." Kevin menggerutu dalam hati.

Mama Varrel melihat ke arah mereka yang baru saja turun dari tangga.

"Lama sekali kalian, liat udah jam berapa ini? Ini bukan sarapan lagi namanya." Ucap Mama Varrel sambil menyiapkan piring dan gelas.

Varrel tidak membalas ucapan mamanya itu. Kevin pun hanya tersenyum paksa karna ia menahan sakit.

Lalu Kimby datang sambil membawakan kue macaron di sebuah piring. Tepat di depan Varrel.

"Ini kesukaan kamu." Ucap Kimby sambil tersenyum. Mama Varrel ikut tersenyum sambil melihat keduanya.

Lalu, Varrel memilih untuk tidak peduli dan duduk di kursinya. Namun Kevin masih saja menatapi kursinya tersebut.

"Aduh, mampus ini gua." Ujar Kevin dalam hati. Ia ragu untuk duduk.

Sedangkan, Kimby tersenyum menggoda kepada Varrel, dan mulai mendekat, ia mengelus bahu Varrel yang lebar dan kokoh itu dengan intens.

Kevin yang melihat itu hanya terdiam sok tidak peduli, walau di hati kecilnya ada yang berteriak tidak suka.

Varrel dengan cepat menyingkirkan tangan Kimby, dan melihatnya dengan sinis.

"Ga sopan", Desis Varrel. Kimby yang melihat dan mendengar itu pun merasa sangat malu dan menahan tangis.

Karena selain di lihat oleh Mama Varrel dan Kevin, mereka juga dilihat oleh para pembantu mereka.

Kevin ingin tertawa melihat itu. Namun ia menahannya dengan menggigit pipi bagian dalamnya.

"Varrel." Ucap mamanya melihat tajam ke Varrel dengan nada yang mengingatkan. Agar tidak kasar ke calon tunangannya itu.

Kimby kembali ke tempat duduknya dengan perasaan malu, dan mama Varrel sudah mulai makan, namun Kevin masih saja tidak mau duduk.

Ia butuh berpikir untuk mengambil keputusan ini.

Yallah duduk doang ko mikir si Kep- Author😩

Mama Varrel melihat ke arah Kevin yang masih terus berdiri. Aneh.

Fuck that Bastard! [M-Preg] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang