Ini akan menceritakan tentang seorang gadis yang sedikit tomboy bertransmigrasi ke dalam raga seorang gadis feminim dan dikenal sebagai seorang pembully oleh teman-temannya.
Enggak pinter bikin deskripsi kayak gini:(
Saya malas revisi ya gaess ya
WA...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Awww" Clarissa memukul pelan lengan atas Malik.
"Kenapa lo? Orang gue mukulnya pelan-pelan kok." Clarissa mengangkat salah satu alisnya.
"Gak, gue gapapa," jawab Malik. "Lo bertiga pada bolos ya?" tanya Malik kepada Clarissa, Azila, dan Disa.
"Kagak. Lagi ngeronda gue."
"Hilih. Udah pasti ini mah lo biang keroknya, kan?" tuduh Malik kepada Clarissa.
"Oiya dong dia. Gue, kan anak baik-baik Jadi mana mungkin gue yang ngajak," ucap Disa sambil mengibaskan rambutnya.
"Matamu baik-baik, kelakuan udah kayak setan gitu," cibir Malik sembari mentap Disa dengan tatapan mengejek.
"Kita, kan ngikutin dia." Azila menunjuk Clarissa sebagai biang keroknya. Sekarang ia sudah berani berbicara seperti itu, karena ia merasa bahwa Clarissa sudah berubah.
"Lah kok jadi gue?" Bingung Clarissa.
"Ya, kan emang lo biang keroknya, bego."
"Serah dah." Clarissa pun mempercepat langkahnya dan meninggalkan mereka bertiga.
***
"HALOO PREN!" teriak Clarissa ketika sudah sampai di kantin dan melihat anggota inti Vandero yang sedang sama-sama membolos.
"Woyy kerjaan lo teriak-teriak mulu, gak bisa kalem apa?" omel Erosi kepada Clarissa.
"Masalah buat lo?"
"Masalah lah. Entar telinga gue budeg gimana?"
"Ya derita lo, gak ada hubungannya juga sama gue." Clarissa pun langsung duduk di samping Erosi. "Sini duduk!" ajak Clarissa kepada Azila dan Disa.
"Kita mau jajan dulu deh. Mau nitip gak?" tawar Azila kepada mereka.
"Gue mau nitip, tapi gue bingung mau apa. Samain aja ya!" ucap Clarissa dengan senyum tak berdosanya.