"Haechan sudah memiliki suami." Titah Taeyong, dan Xiaojun pun langsung merasa tidak enak, "ah maaf aku tidak tahu, maaf kan aku." Tawa semua orang langsung meledak kala Xiaojun benar-benar merasa bersalah.
"Haha kau tenang saja kami tau kau tadi hanya bercanda, kami hanya ingin sedikit mengerjaimu." Titah Ten pada pria muda tersebut.
Xiaojun pun ikut tertawa bersama, ternyata seperti ini rasa hangat berada di dalam keluarga yang harmonis.
Tak berselang lama pintu mansion Jung terbuka, "Mark pulang.." ucap Mark dengan nada lemas.
Haechan yang mendengar hal tersebut langsung berdiri dari duduknya, "sayang kau sudah pulang?" Langkah kaki Haechan terhenti kala melihat Mark datang menggunakan pakaian yang memiliki bercak darah di sekitar bajunya.
"Kau kenapa? Katakan pada ku apa yang terjadi!" Haechan memeluk Mark yang terlihat sangat kacau itu, Haechan juga memastikan apakah ada yang terluka.
"Aku tidak apa-apa Haechan sayang, hanya ada sedikit masalah tadi." Ucapnya menenangkan suami kecil nya itu.
"Tapi kenapa kemeja milik mu ini penuh darah?" Haechan menelisik keadaan Mark, "dan lihat ini kau memiliki lebam di jidat mu Mark!" Kedua mata Haechan berkaca-kaca, ia sungguh mengkhawatirkan suami nya itu.
Semua orang yang tadinya masih menikmati makanan mereka saat ini menyusul kedua pasangan muda itu di ruang tamu, "ada apa Chan?" Tanya Ten pada sang anak.
"MARK!" Taeyong berlari menghampiri Mark, ia memegang kedua pipi Mark dan melihat bahwa ada lebam di jidat milik sang anak.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kau sangat berantakan seperti ini sayang?" Taeyong memeluk Mark, ia menangis melihat keadaan sang anak.
Mark tersenyum, "eomma Mark tidak apa-apa, hanya tadi Mark tidak sengaja menabrak kucing di tengah jalan, luka lebam ini karena Mark mengerem mobil Mark mendadak dan bercak darah ini adalah darah dari kucing yang Mark tabrak tadi." Ia mengelus punggung ringkih Taeyong.
"Benarkah begitu?" Tanya Haechan kembali.
"Benar sayang."
Semua orang di sana terlihat lega mendengar penuturan Mark barusan, "aku tadi sangat mengkhawatirkan mu tau! Kau tidak mengangkat telepon dari ku, aku kesal dengan mu." Haechan memukul pelan dada suami nya itu.
Berbeda dengan keadaan orang dewasa di sana, kini kedua bocah balita itu sedang menatap bingung kemana perginya mereka semua?
"Pstt, Nono! Pstt! Ih NONO!" Teriak bocah tersebut dengan kesal.
Nono mencari asal suara, ia tak melihat siapapun di atas kursi makan semua nya hilang padahal tadi masih ada Jaemin yang duduk di seberang nya saat semua orang pergi meninggalkan mereka berdua.
"Pstt! Look it don Nono, am hel di bawah cini!" Jaemin menarik-narik celana yang Jeno kenakan.
Jeno menatap ke bawah dan betapa terkejut nya ia saat melihat Jaemin yang berdiri wajah penuh bekas makanan.
"Nana tenapa tulun, nti ma malah te Nana loh mamam nyan nda abis!" Ucap Jeno memperingatkan Jaemin.
Jaemin pun kesal dan berdecak lidah, "ma nda atan malah mamam Nana cudah Nana mam cemua! Nana inin eplik an cil cama Nono kajja!" Ia menarik-narik kuat baju milik Jeno.
Jeno pun sedikit kesal karena makanan miliknya belum habis dan Jaemin telah menganggu dirinya yang masih menikmati makanan miliknya dengan khidmat.
"Nono cepetan tulun Nana ungguin ih!" Kesal bocah tersebut melipat kedua tangannya di dada.
Jeno tidak memperdulikan nya ia masih menikmati waktu makannya.
Hidung Jaemin mengerut, ia mencium sesuatu yang tidak sedap.
"Ih NONO ENTUT YA!" Ia menutup hidung miliknya dan memukul paha Jeno kencang.
Jeno hanya tersenyum, "hehe maap Nono telepasan.."
Jaemin yang merasa kesal meninggalkan Jeno di sana sendirian, "Nana ungguin Nono!" Ucapnya sembari melepaskan diri dari high chair miliknya dan menyusul kemana perginya Jaemin.
Tak selang berapa lama Xiaojun yang kembali bersama Yuta dan Winwin berteriak "JAEMIN DAN JENO HILANG!!"
Winwin dan Yuta langsung terkejut mendengar teriakan pria muda itu, "hei tenang lah mereka berdua tidak akan hilang, ini sudah biasa kau tau." Jelas Yuta pada Xiaojun.
"Hah? Kalian tidak khawatir pada mereka? Mereka hilang!" Ucap Xiaojun khawatir.
"Ada apa ini?" Tiba-tiba saja suara Husky menyapa ketiga orang di sana.
"Jaemin dan Jeno hilang tuan Jung!" Xiaojun menunjuk ke arah kursi yang tadi di gunakan oleh kedua balita tadi.
"Tenang lah mereka tidak hilang." Ia menepuk pundak pemuda itu untuk menenangkannya.
"Lalu kemana perginya mereka?!"
"Netflix and chill!" Ucap semua orang secara serempak.
"Hah?" Xiaojun menganga tak percaya.
"Bukan Netflix and chill yang kau pikir, mereka hanya menonton kartun dengan memakan sesuatu yang mereka suka dan itu sudah menjadi kebiasaan mereka jika bertemu." Jelas Johnny pada pemuda yang masih terdiam dengan mulut yang terbuka.
TBC
YOU ARE READING
THE EVIL'S JAEYONG 2 {END}
Mystery / Thriller• BXB • MARKHYUCK • FAM'S • REVENGE • Bagaimana jadi nya ketika seseorang yang datang dengan tujuan untuk menghancurkan keluarga Jung Jaehyun untuk membalas kan dendam nya. "Jika aku tidak dapat melenyapkan salah satu dari mereka setidaknya aku dapa...
